Connect with us

iMusic

“BEKA” Lepas Mini Album Perdananya Berjudul “I’ll Be There”.

Published

on

iMusic – Penyanyi pop terobosan asal Inggris, BEKA telah merilis mini album (EP) perdananya berjudul I’ll Be There yang diproduseri oleh duo pop HONNE. EP pertama BEKA ini memiliki total enam lagu, tiga diantaranya adalah lagu-lagu baru yaitu Green Lights yang dijadikan single utama, Still Cool dan versi live dari I’ll Be There (Lagoon Session).

Tiga sisanya adalah single yang dirilis sebelumnya seperti More Than Friends (feat. HONNE), My One, dan single perdananya BEKA I’ll Be There yang dirilis pada Oktober 2020 lalu.

Proyek EP ini dimulai dari BEKA yang berkesempatan menjadi featuring artist pada album kedua HONNE, tepatnya pada lagu berjudul Crying Over You ‘ dan Location Unknown – Brooklyn Session sekaligus menjadi penyanyi latar belakang untuk HONNE dalam beberapa event dan juga tur.

BEKA menceritakan: “Saya telah menghabiskan beberapa tahun travelling bersama HONNE, seiring waktu mereka meyakinkan saya bahwa saya mampu untuk menulis dan menyanyikan lagu saya sendiri. Mereka telah menjadi tempat yang aman untuk saya mengeksplorasi banyak hal dalam hidup saya, dan memberikan saya keberanian untuk menulis tentang hal-hal yang penuh kerapuhan; mereka juga benar-benar membantu mengatur warna musik untuk kolaborasi lainnya.”

Membawa musik pop yang kental yang ditaburi dengan rasa feel-good dengan beberapa nuansa neo-soul dan R&B, secara penulisan lirik BEKA memberikan banyak pesan dan makna positif di dalam lagu-lagunya, dimana dia mengeksplorasi kompleksnya realita kehidupan tapi juga cerita keseharian yang menyenangkan.

“EP ini adalah sebuah jurnal dari pasang surutnya kehidupan dan menjadi penyanyi solo merupakan sebuah perjalanan, terutama harus mengatasi rasa keraguan pada kemampuan diri sendiri. Namun pada akhirnya saya harus bisa mengizinkan diri sendiri untuk dapat menceritakan kisah personal saya ke dalam lagu-lagu yang saya tulis.

Saya ingat ketika menulis I’ll Be There, saya sedang berada di dapur dimana pada saat itu saya sedang menyaksikan suami saya berjuang menghadapi kondisi Kesehatan mentalnya – pada akhirnya hal ini menginspirasi sekaligus memberikan gambaran bagaimana lagu-lagu lainnya juga dikembangkan. Saya berharap lagu-lagu pada EP ini bisa memberikan harapan bagi siapapun yang mendengarkan, bisa membantu membebaskan kita dari overthinking, bisa menemani siapapun yang sedang berjuang untuk bangkit lagi – sama seperti lagu saya berjudul Green Light. Semoga bagian chorusnya bisa relate ke banyak orang.”

Dengan menetapkan dirinya sebagai penyanyi yang membawa genre atmospheric pop, musik BEKA yang memicu pemikiran memberikan penyegaran pada hal-hal sulit yang kita lalui dan itu terasa sangat tepat di waktu sekarang. Bukan hanya melalui musik, BEKA juga melakukan pendekatan personal melalui sebuah serial program di Instagramnya yang bernama ‘Cuppa & A Natter’ dimana dia menjadi host yang membicarakan seputar kesehatan mental.

Bertindak sebagai suar harapan yang nyata, EP BEKA bukan hanya sebagai batu lompatan untuk karir solonya namun juga berharap bisa menjadi sebuah EP yang menyebarkan kegembiraan dan pesan positif baik dari lagu-lagunya dan juga dalam prosesnya. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading