Connect with us

iMusic

Memulai debutnya pada tahun lalu “Rania Salsabila” Kembali rilis “Surga Cintaku”.

Published

on

iMusic – Satu lagi talenta muda di bidang musik yaitu RANIA SALSABILA, gadis manis berusia 15 tahun yang memulai debutnya pada tahun 2021 lalu dengan merilis single “Bersujud Pada-Mu”.

Berawal dari lomba menyanyi pada saat dirinya duduk dibangku kelas 4 SD dan mengikuti berbagai lomba tarik suara, Rania menyadari kecintaannya pada dunia musik sangat besar. Lalu Rania mulai membuat akun Youtube dan mencover banyak lagu dari berbagai genre dari lagu Indonesia, lagu barat hingga lagu Arab.

Di usianya yang masih terbilang sangat muda, Rania tumbuh sebagai gadis remaja yang aktif dan produktif. Sejak SMP, Rania sudah mendirikan Social Community yang bernama SEE4CARE INDONESIA. Sebagai Founder, Rania men-create berbagai program kegiatan sosial untuk membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan.

Lalu Rania juga mengikuti Gadis Sampul 2020 dan terpilih menjadi juara Favorit. Dan di tahun 2022 ini, Rania mendapatkan penghargaan Social Excellent Award 2022 dan penghargaan The Alpha Under 40 dari High End Magazine Indonesia.

Di penghujung tahun ini, Rania memutuskan untuk kembali merilis single keduanya yang berjudulnya “Surga Cintaku”, sebuah lagu bergenre Pop yang diciptakan oleh Puspita Wardhani (yang juga merupakan Vocal Coach dari Rania) dan secara lirik dibuat oleh Puspita Wardhani dan Nita Lesmana.

“Lagu ini sebenarnya adalah ungkapan rasa terima kasih aku untuk orang tua. Kita sama-sama tahu bahwa kasih sayang dari orang tua itu tak ternilai harganya. Kerja keras mereka untuk anak-anaknya adalah sebuah perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa. Untuk itu, aku ingin mengapresiasikan rasa sayang dan rasa bersyukurku karena memiliki mereka dalam hidup aku melalui lagu ini”, ucap Rania tentang isi lagu ini.

Bagi Rania, lagu ini memiliki sebuah tantangan sendiri dalam menyanyikannya. Kesulitan saat rekaman pun dirasakannya terutama karena harus retake beberapa kali. Cukup lama Rania mempersiapkan lagu ini untuk dirilis. Bahkan sebelum masuk proses rekaman, Rania harus menjalani latihan vokal beberapa kali.

“Proses produksinya terbilang lancar, tapi kendala pasti ada yah. Sulitnya itu ada dibagian awal lagu karena harus bernyanyi dengan nada rendah, jadi harus soft gitu pas masuknya. Sedangkan suara aku kan Sopran, jadi cukup struggling untuk bernyanyi di nada-nada rendah. Saat itu bener-bener harus retake terus, tapi aku ga mau menyerah untuk membawakan lagu ini dengan baik. Sampai akhirnya aku bisa menyanyikan lagu ini sesuai dengan kebutuhan lagunya’, ungkap Rania soal proses rekaman.

Sebenarnya menyanyi hanyalah sekedar hobi bagi Rania, namun ia mengaku bahwa walaupun begitu ia tetap mengutamakan pendidikan akademisnya. Namun hobi menyanyi ini pun, selalu dijalaninya dengan penuh totalitas.

“Aku selalu mengerjakan apapun dengan totalitas, bisa dilihat dari konten-konten cover lagu yang aku buat di Youtube. Aku selalu buat dengan serius, aku pengen orang melihat bahwa yang aku kerjakan adalah sebuah karya. Dan kini aku bisa mengeluarkan karyaku sendiri, semoga orang-orang banyak yang suka dan bisa menikmati lagu-laguku”, tutur Rania.

Dalam acara Launching Single kemarin (4 Desemeber 2022) di salah satu Kafe di Kemang, Rania juga merayakan perilisan single terbarunya berbarengan dengan penyerahan penghargaan buat para disabilitas yang berprestasi. Hal ini untuk merayakan momentum Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember 2022. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading