iMusic – Kali terdengar terakhir di medio 2010-an. Trio Sporty Pop asal Yogyakarta yang berdiri pada tahun 2006 dan beranggotakan Juan Rangga (Vokal), Wedha Tama (Bass), dan Tama Mahdi (Synthesizer) ini akhirnya merilis sebuah Single terbaru berjudul “Cardigan” dan sebuah trek tambahan berjudul “Terang”.
Sporty Pop bukanlah genre yang ada dalam sebuah kategorisasi musik pada umumnya, namun kembalinya grup musik yang pernah mewarnai hiruk pikuk industri musik Indonesia di 2000 awal mungkin mengingatkan kembali dengan genre tersebut.
Double single ini sendiri adalah karya pertama SKJ’94, setidaknya 13 tahun sejak diskografi penuh terakhir mereka “From Jogja With Love” pada tahun 2010.
“Cardigan” sendiri merupakan bentuk dimulai kembalinya masa produktif SKJ’94 yang sebelumnya telah lama puasa dari blantika musik tanah air. “Musik SKJ’94 sendiri masih ada di dalam ranah sporty pop yan kami usung sejak dulu, tapi mungkin sekarang lebih disesuaikan dengan sound dan lirik yang lebih modern mengikuti perkembangan era saat ini” jelas Rangga sang vokalis.
Memang benar, dengan suara synth mereka yang semakin meliuk-liuk di seimbangkan nada-nada vokal yang mudah masuk ke telinga masih menjadi andalan di nomor-nomor teranyar mereka.
Single “Cardigan” juga diharapkan menjadi sebuah titik balik perjalanan baru mereka dimana semuanya seakan dimulai kembali dari awal. “Kami lebih melihat SKJ’94 mulai kembali dari nol dan menyiapkan semuanya sebaik mungkin untuk memperkenalkan karya-karya terbaru kami ke generasi yang lebih muda” sahut Wedha Tama. Tidak dipungkiri sudah banyak hal yang berubah di lanskap musik Indonesia selama 13 tahun terakhir sejak terakhir kali mereka merilis album penuh.
Grup yang sempat dikenal luas sebagai pelantun “Skutermatik” ini pun menyiapkan Single lanjutan setelah “Cardigan” dan beberapa hal lainnya yang akan mereka lakukan di tahun 2023 ini.
Seluruh pengerjaan Single “Cardigan” direkam secara mandiri oleh SKJ’94 dan kemudian di mixing & mastering oleh Damar Puspito dari grup instrumental rock “Niskala”, yang baru-baru ini juga memproduseri Album debut dari grup musik asal Yogyakarta lainnya “Impromptu”. Sisi visual dan artwork dari “Cardigan” sendiri dikerjakan oleh Daniel Bagas.
2023 adalah tahun yang dimulai dengan sangat sibuk sekaligus berwarna bagi industri musik Indonesia dengan banyaknya Album dan Single yang rilis di bulan Januari lalu. Single ini bagaikan warna lama yang kembali diselipkan oleh SKJ’94 ke industri musik Indonesia dengan komposisi yang lebih baru dan segar.
Setelah lebih dari satu dekade, sudah sah untuk akhirnya mengucapkan, selamat datang kembali SKJ’94! (FE)
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”