Connect with us

iMusic

Sukses Membawa Pulang Penghargaan Anugerah Planet Muzik 2017 Afgan Rilis Video Klip “X” ft. SonaOne

Published

on

iMusic – Sukses membawa pulang penghargaan Anugerah Planet Muzik 2017 untuk lagu “X” sebagai kolaborasi terbaik, kini Afgan telah siap memberikan kejutan lainya untuk para penggemarnya.

Lagu yang lahir dari hasil kolaborasi dengan Rapper asal malaysia, SonaOne, ini memang bukan lagu yang biasanya Afgan bawakan. Afgan sendiri mengaku kalau dirinya keluar dai zona nyamannya dalam bermusik untuk menghasilkan single ini. Afgan yang dikenal sebagai penyanyi Ballad indonesia, kini Afgan mempersembahkan genre yang berbeda dan memperlihatkan kualitasnya sebagai penyanyi indonesia yang serba bisa. “saya akui kalau lagu ini merupakan a whole new sound from me. Tapi saya rasa dari liriknya sendiri pasti bisa relate dengan lagu ini,” ucap Afgan yang mengakui kalau lagu ini adalah lagu favoritnya di album “Sides”.

Proses pembuatan lagu ini cukup singkat, karena Afgan dan SonaOne telah saling mengenal dan mengagumi karya masing-masing, sehingga chemistery diantara keduanya terbentuk dengan mudah.

SonaOne Rapper asal malaysia (EM)

“Saya dan Afgan sudah saling kenal lama sejak lama, dan waktu itu kami juga pernah saling kontak dengan Trinity Optima Production. Dan waktu pembuatan album Afgan, pihak Trinity Optima Production mengajak saya untuk membantu membuat lagu di album “sides”. Hanya butuh seminggu, Afgan ke malaysia untuk membicarakan lagu ini. Dan minggu depannya saya ke jakarta untuk proses rekaman.” ungkap SonaOne yang bangga bisa memenangkan penghargaan Anugerah Planet Muzik 2017 pertamanya bersama Afgan.

Single ini juga memiliki makna mendalam dan diikuti dengan kampanye yang menarik. #XCeritaMu menjadi salah satu kegiatan yang mendekatkan para penggemar dengan Afgan. Dalam kampanyenya Afgan mengajak penggemarnya untuk menceritakan perjuangan move on dari kisah masa lalu mereka ke instagram, dan sekitar lima ratus akun instagram mengikuti kampanye #XCeritaMu. Afgan juga berencana mengadakan Xmarket, sebuah garage sale dimana para penggemar dapat menghibahkan barang-barang dari masa lalu mereka untuk dijual.

Tidak hanya itu, video klip yang digarap baik oleh Candi Soeleman berlokasi di korea selatan, menggunakan konsep urban dengan pemandangan gedung-gedung futuristik yang tiap sotnya diambil dengan gaya clean cut dan minimalis. korea selatan dipilih sebagai lokasi pembuatan video klip karena Candi Soeleman ingin memperlihatkan sisi Afgan yang modern gentelment di tengah kota dan juga karena korea selatan memiliki lebih banyak panorama gedung-gedung berdesain futuristik.

 

Afgan sendiri kini telah mendapatkan nominasi dari Anugerah Musik Indonesia 2017 untuk kategori Best Pop Album, Best of The Best Album, dan Best Pop Solo Artist. Mengingat kesuksesan di single “X” ini, tidak menutup kemungkinan mereka akan berkolaborasi kembali di projek selanjutnya.

 

 

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading