Leonardo Wilhelm DiCaprio adalah aktor papan atas yang lahir di Los Angeles pada 11 November 1974 silam. Dia sudah mendapat banyak penghargaan dari berbagai acara dan banyak film yang sudah dia bintangi, antara lain :
Titanic
Titanic telah dinobatkan sebagai film terlaris sepanjang masa hingga 12 tahun. Film ini menceritakan tentang kisah asmara antara dua manusia yaitu Jack dan Rose. berawal dari jack yang diperankan oleh Leonardo mendapatkan tiket untuk naik ke sebuah kapal pesiar megah pada saat itu yang bernama Titanic. Diatas kapal, Jack menyelamatkan seorang wanita bernama Rose yang hendak bunuh diri di ujung kapal. Mereka saling jatuh cinta hingga akhirnya dalam perlayaran kapal Titanic pun kandas karena menabrak gunung es. Jack dan Rose pun terombang ambing di lautan yang sangat dingin mereka mengapung diatas pecahan kapal, sampai akhirnya Jack pun menghembuskan nafas terakhir saat bergenggaman tangan dengan Rose.
Django Unchained
Dua tahun sebelum terjadi perang saudara, Django (Jamie Foxx), seorang budak yang menjadi pendamping pemburu hadiah asal Jerman bernama Dr. King Schultz (Christoph Waltz) dalam sebuah misi untuk menangkap saudara laki – laki Brittle yang kejam. Misi mereka berhasil, Schultz membebaskan Django, dan bersama-sama mereka memburu penjahat paling dicari di Selatan. Perjalanan mereka membawa mereka ke perkebunan Calvin Candie (Leonardo DiCaprio), di mana istri lama Django yang hilang (Kerry Washington) masih menjadi budak dalam film ini.
Inception
Dom Cobb (Leonardo DiCaprio) adalah pencuri dengan kemampuan langka untuk memasuki mimpi orang – orang dan mencuri rahasia mereka dari alam bawah sadar mereka. Keahliannya telah menjadikannya komoditas panas di dunia spionase perusahaan namun juga mengorbankan semua yang dia cintai. Cobb mendapat kesempatan untuk melakukan penebusan ketika dia mendapat tawaran tugas yang tampaknya tidak mungkin. Yaitu membuat gagasan di benak seseorang lewat mimpi. Jika dia berhasil, itu akan menjadi kejahatan yang sempurna, tapi musuh berbahaya telah mengantisipasi tindakan yang akan dilakukan Cobb.
The Departed
Kapten South Boston Billy Costigan (Leonardo DiCaprio) berjalan di bawah perlindungan untuk menginfiltrasi organisasi kepala gangster Frank Costello (Jack Nicholson). Saat Billy mendapatkan kepercayaan dari mafia tersebut, seorang penjahat bernama Colin Sullivan (Matt Damon) menyusup ke departemen kepolisian dan melaporkan kegiatannya kepada atasan sindikatnya. Ketika kedua organisasi mengetahui bahwa mereka memiliki pengkhianat yang berada di tengah – tengah mereka, Billy dan Colin harus saling mengenali identitas masing – masing untuk menyelamatkan nyawa mereka sendiri.
Blood Diamond
Saat terjadi perang sipil berkecamuk pada tahun 1990 an di Sierra Leone, seorang tentara bayaran kulit putih asal Afrika Selatan yang diperankan oleh Leonardo DiCaprio dan seorang nelayan Mende berkulit hitam yang diperankan Djimon Hounsou, bergabung dalam pencarian bersama untuk menemukan permata langka yang memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan mereka. . Dengan bantuan seorang wartawan Amerika yang diperankan oleh Jennifer Connelly, mereka memulai perjalanan berbahaya melalui wilayah pemberontak untuk mencapai tujuan mereka.
iMusic.id – Disutradarai Hadrah Daeng Ratu, film “Musuh Dalam Selimut” menghadirkan cerita tentang pengkhianatan yang muncul dari lingkar paling dekat, mengangkat fenomena yang kerap terjadi di kalangan anak muda dan pasangan pengantin baru masa kini, ketika sosok “teman” justru menjadi ancaman dalam rumah tangga.
Trailer “Musuh Dalam Selimut” memperlihatkan Gadis (Yasmin Napper) dan Andika (Arbani Yasiz) yang sedang membangun rumah tangga dengan rasa percaya yang tampak kokoh di awal. Namun kedekatan pertemanan yang masuk ke wilayah personal perlahan menggeser batas, terutama ketika Suzy (Megan Domani) semakin sering berada di pusat kehidupan mereka.
Hadrah Daeng Ratu menegaskan bahwa “Musuh Dalam Selimut” tidak berdiri sebagai kisah cinta segitiga konvensional. Menurutnya, penguatan latar karakter dan storytelling tiap tokoh menjadi kunci agar penonton memahami alasan di balik keputusan yang diambil setiap karakter.
“Background karakter yang kuat di “Musuh Dalam Selimut” menjadi penting agar penonton tahu alasan yang dilakukan oleh mereka. Kisah perselingkuhan bukan hanya sekadar cinta segitiga biasa, tapi menceritakan trauma-trauma yang dihadapi karakter dalam menjalani hidupnya setelah melewati banyak luka,” ujar Hadrah.
Ia menjelaskan, konflik inti film ini dibangun secara bertahap melalui kedekatan pertemanan yang terasa wajar terlebih dahulu. Dari sana, hubungan itu perlahan masuk ke dalam circle kehidupan tokoh utama, menanamkan berbagai informasi yang memantik kecurigaan hingga mendorong pencarian bukti tentang pengkhianatan yang terjadi.
“Dimulai dari membangun hubungan yang akrab dulu dari sebuah pertemanan, pelan-pelan sahabat itu masuk ke dalam circle kehidupan tokoh utama, membangun banyak planting informasi kecurigaan yang mengarah pada pencarian bukti kebenaran,” katanya.
Hadrah menambahkan, pada akhirnya penonton akan dibawa pada kejelasan posisi konflik, termasuk siapa yang protagonis dan siapa yang antagonis di penghujung cerita.
Poster resmi yang dirilis bersamaan dengan trailer mempertegas nuansa intim sekaligus mencekam, mengisyaratkan bahwa ancaman terbesar tidak selalu datang dari luar, melainkan bisa bersembunyi di balik kehangatan relasi yang selama ini dipercaya.
Dengan tensi psikologis dan emosi yang dibangun perlahan, Musuh Dalam Selimut menawarkan pengalaman menonton yang lebih berlapis tentang cinta, loyalitas, luka, dan batas pertemanan yang bisa berubah menjadi bencana.
Film “Musuh Dalam Selimut” ini akan tayang di bioskop mulai 8 Januari 2026.
iMusic.id – Antusiasme penonton terhadap “Danyang Wingit Jumat Kliwon” memuncak. Hanya beberapa jam setelah konferensi pers, lebih dari 3.000 tiket untuk Gala Premiere resmi ludes. Momentum ini menjadi sinyal kuat bahwa gelombang horor berbasis kultur Nusantara terus menemukan penontonnya.
Diproduksi oleh Khanza Film Entertainment, dan film ini disutradarai sekaligus diproduseri oleh Agus Riyanto dengan naskah karya Dirmawan Hatta. “Danyang Wingit Jumat Kliwon” menautkan atmosfer ritual, pusaka, dan mitos danyang dengan drama psikologis tentang harga sebuah ambisi mengarahkan teror bukan semata pada sosok gaib, tetapi pada keputusan-keputusan manusia yang rapuh.
Pesan moralnya tegas: hasrat akan kekuasaan dan keabadian dapat mengikis akal sehat pada titik itu, “hasrat manusia” tampil lebih menakutkan daripada perwujudan iblis itu sendiri. Celine Evangelista memerankan Citra, keponakan Mbok Ning asisten setia Ki Mangun. Citra direkrut sebagai sinden baru di sebuah padepokan, namun di balik panggilan seni itu, ia diam-diam ditetapkan sebagai tumbal terakhir dalam ritual keabadian.
Untuk memperdalam peran, Celine menjalani riset langsung ke pertunjukan wayang, mempelajari dunia nembang, dan berlatih intensif bersama acting coach.
“Saya menonton pertunjukan wayang secara langsung dan riset dari banyak aspek, karena nembang itu tidak mudah. Proses belajarnya cukup menantang, tapi justru itu yang membuat saya tertarik mengambil film ini. Saya juga ingin membuat orang-orang lebih peduli terhadap kesenian tradisional,” ujar Celine.
Di balik itu, Agus Riyanto menegaskan arah nilai yang ingin diantar pulang oleh penonton ialah. “Kita ingin mengangkat bahwa nilai budaya harus di atas nilai mistis yang tertinggal di dalamnya. Pada akhirnya penonton setelah keluar dari ruangan bioskop, membawa pesan, wayang adalah budaya Indonesia yang indah yang harus diperkenalkan ke setiap generasi, Bukan hal hal mistis yang dapat disalahgunakan untuk hal buruk.” kata Agus.
Dengan pijakan itu, “Danyang Wingit Jumat Kliwon” bukan hanya menghidupkan figur-figur penjaga tak kasat mata dalam khazanah lokal, tetapi juga mengangkat konflik keluarga dan konsekuensi ritual sebagai inti emosi cerita membuat teror terasa personal, berlapis, dan relevan. Ludesnya 3.000+ tiket Gala Premiere menjadi validasi awal bahwa perpaduan horor tradisi dan drama psikologis ini memiliki daya pikat kuat untuk peredaran nasional.
iMusic.id – Khanza Film Entertainment mempersembahkan “Danyang Wingit Jumat Kliwon”, film horor berlatar dunia pedalangan Jawa yang mengupas ambisi seorang dalang memburu hidup abadi melalui ritual terlarang.
Disutradarai sekaligus diproduseri oleh Agus Riyanto dengan naskah karya Dirmawan Hatta, film “Danyang Wingit Jumat Kliwon” ini hadir dengan mengedepankan horor okultisme yang berakar pada tradisi lokal, bukan semata deretan jump scare.
Kisahnya “Danyang Wingit Jumat Kliwon” berpusat pada Ki Mangun Suroto (Whani Darmawan), maestro dalang karismatik yang menempuh ilmu-ilmu kuno demi memperkaya diri dan menembus kematian. Tahun 2021, Citra (Celine Evangelista) keponakan Mbok Ning (Djenar Maesa Ayu), asisten setia Ki Mangun direkrut sebagai sinden baru di padepokan.
“Danyang Wingit Jumat Kliwon” menggambarkan di balik panggilan seni itu, Citra diam-diam ditetapkan sebagai tumbal terakhir untuk ritual keabadian. Demi upah yang ia harapkan untuk membantu pengobatan adiknya, Dewi (Aisyah Kanza), citra bertahan meski teror gaib makin menyesakkan. Kecurigaan Bara (Fajar Nugra), salah satu penjaga padepokan, kian menguat.
Alih-alih berpangku tangan, ia memilih menentang majikannya dan berupaya menyelamatkan Citra sebuah keputusan berisiko yang memacu mereka berpacu melawan waktu menuju puncak ritual Gerhana Bulan Merah yang bertepatan dengan malam keramat Jumat Kliwon.
“Danyang Wingit Jumat Kliwon” menautkan atmosfer ritual, pusaka, dan mitos danyang dengan drama psikologis tentang harga sebuah ambisi. Antagonis yang kompleks, heroine yang dipaksa bertahan, serta momentum budaya yang lekat di ingatan publik menjadi pendorong ketegangan dari awal hingga klimaks.
Deretan pemain turut diperkuat Nathalie Holscher sebagai Putri Kusuma Ratih, serta Norma Cinta, Dimas Tedjo, Putri Maya Rumanti, Angga Wijaya, Keona Cinta, dan Bilqis Hafsa.