iMusic – Ghea & Ghia kembali hadir melalui karya terbarunya, “Ada Ayah”. Diciptakan oleh musisi Dika Ada Band, lagu “Ada Ayah” merupakan ungkapan cinta, kasih sayang, kekaguman, terimakasih, dan doa anak kepada ayah yang bekerja demi menghidupi keluarganya. Namun di sela haru itu, terselip rindu sang anak kepada sang ayah untuk dipeluk, bias meluangkan waktu bermain bersama, dan mengantar sang anak dalam kesehariannya.
Melanjutkan
ajakan Atap Class yang bekerjasama dengan Mamage Music di lagu “Doakan
Ayah” yang rilis sebelumnya, Ghea& Ghia di lagu “Ada Ayah”
menyampaikan pesan yang lebih spesifik mengajak para ayah untuk meluangkan
waktu mengantar/menjemput sang anak dalam berbagai aktivitas kesehariannya.
Selain bekerjasama dengan Dika Ada Band, Ghea& Ghia kembali melibatkan musisi Jaka PW dan Nissan Fortz dalam penggarapan musikalnya dan PH Atap Promotions dalam penggarapan video klipnya. Lagu “Ada Ayah”, dan single kedua Ghea & Ghia kini masuk kedalam salah satu lagu Nominasi AMI Award 2019 kategori Duo/Grup/Grup Vokal/Kolaborasi Anak-anak Terbaik dan Pencipta Lagu Anak-anak
untuk Dika Satjadibrata (Dika Ada Band)
“Senang
sekali karya lagu kita Ada Ayah ini, bisa masuk nominasi di AMI Award 2019,
semoga makin banyak ayah-ayah Indonesia yang bisa meluangkan waktu main sama
anak-anaknya hehe, ujar Ghea
Ghea&
Ghia merupakan eksplorasi musical dua kakak beradik Ghea llibya Gitsna
Deasyardi dan Ghia nina Raia Deasyardi. Diproduseri oleh ruang belajarAtap
Class dan Mamage Music, program in berangkat dari hasrat untuk berbagi dan
membangun bersama dinamika musik Indonesia, terutama di ranah lagu-lagu anak.
Lagu-lagu banyak mengangkat tema-tema keseharian, keluarga, kebanggaan atas
Indonesia, kepedulian terhadap budaya, serta alam dan lingkungan hidup, doa dan
harapan untuk menjad isemakin baik. Tahun 2016, Ghea& Ghia merilis dua
singe berjudul “Jaga Bumi” bekerjasama dengan Jaka PW, dan “Ramadhan Ceria”
bekerjasama dengan Iksan Skuter.
Eksplorasi musical Ghea& Ghia terus berlanjut. Menyambut Hari Anak Nasional 2018, Ghea& Ghia merilis lagu “Doakan Ayah” karyaPidiBaiq yang diaransemen komposer Nissan Fortz. Video klip “Doakan Ayah” digarapoleh PH Atap Promotions dengan sutradara sineas muda Galih Firdaus. Lagu ini kemudian menjadi tonggak pergerakan Atap Class dan Mamage Music dalam menghimbau para orang tua, khususnya ayah, untuk meluangkan waktu hadir di momen-momen kehidupan anak-anak mereka. Sempat dua kali menggelar konse rtunggal padatahun 2018, di Kantin Panas dalam dan Galeri Indonesia Kaya, tahun 2019 Ghea& Ghia kembalimelalui lagu “Ada Ayah”. (FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)