iMusic – AFE
RECORDS membuat terobosan dalam perekrutan Talent yang mungkin belum pernah
dilakukan oleh label manapun di Indonesia, Talent ini direkrut dari negeri jiran Singapura, yang
mana Talent ini belom
memiliki jejak musik di belantika musik Indonesia dan Singapura, jadi
perekrutannya berdasarkan bakat dan potensi mereka.
Mereka adalah ALZIL sebuah Group / Duo yang terdiri
dari Muhd. Faezil Bin Abdul Rahim atau biasa dipanggil ZIL danMuhammad
Al Danish Bin Dahlan yang biasa di panggil AL DANISH, dan
lagu yang mereka bawakan berjudul “HANYAKU SEORANG”.
Nama ALZIL diambil
dari gabungan nama panggilan mereka yakni AL dan ZIL,
terbentuk semenjak tahun 2013 diawali peertemanan mereka saat masih kuliah,
kemudian membentuk grup untuk mengisi waktu mereka, saat itulah mereka mulai
berfikir untuk berkarya di dunia musik, dan kebetulan mereka bertemu
dengan Eksekutif Produser AFE
Records Hendy Ahmad, yang tertarik untuk memproduksi musik mereka
dan memasarkan di pasar musik Indonesia, “Indonesia adalah Pasar Musik yang besar, tentunya kami senang dan
bangga untuk memulai karya kami di Indonesia” Ujar AL, “selain itu banyak artis indonesia yang
terkenal, ini tentu saja akan menjadi pengalaman yang luar bisa” Tambah
ZIL.
“HANYAKU SEORANG” adalah
sebuah lagu yang menceritakan bahwa kadang seseorang yang mencintaimu bisa
berbuat salah, bisa membuat terluka tapi orang tersebut juga yang bisa menerima
kekasihnya apa adanya, bertahan disisinya dalam segala kondisi, tapi maksudnya
itupun bisa terjadi pada kedua belah pihak, karena cinta ada untuk saling
melengkapi, karena ada saat orang tersebut kecewa, ataupun kekasihnya yang
kecewa, seseorang ini hanya berharap dimaafkan jika berbuat salah karena tidak
ada orang lain yang dicintai selain dirinya.
TENGKU SHAFICK kembali
membuat karya terbaik untuk artis-artis AFE Records, terbukti di
lagu ini dia membuat lagu ini lebih lelaki sesuai keinginan daritalent-nya, karena sebagai music producer dan arranger dari lagu ini dia
memberikan sentuhan – sentuhan yang megah walaupun liriknya seperti memohon
untuk dimaafkan tapi rasa lelakinya sangat terasa terutama saat me-direct AL DANISH saat
mengisi Guitar agar
bisa mengantar rasa tulus meminta maaf di lagu ini, “tiada kebanggaan selain menciptakan dan
memproduksi lagu untuk orang – orang berbakat dalam bernyanyi apalagi ini
lintas negara, semoga bisa diterima baik di Indonesia dan Singapura juga” ujar
Tengku Shafick.
“kami berharap lagu ini
dapat diterima oleh penikmat musik di Indonesia dan Singapura, dan menjadi
jalan untuk terus berkarya di industri Musik” ujar AL dan ZIL berbarengan Penuh harap. (FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)