Connect with us

iMusic

Mengawali Karir Dalam Drama Musical, MAISHA KANNA Rilis Single terbaru “DOA”, feat IKRAM.

Published

on

iMusic – Mengawali karir nya dalam suatu drama musical Petualangan Sherina dan membintangi beberapa film seperti Kulari Ke Pantai dan Dua Garis Biru 

Bulan Juli  2020 menjadi momentum bagi Maisha Kanna sebagai penyanyi anak yang mulai beranjak dewasa ini  merilis karya musik terbarunya setelah sebelum merilis lagu OST Kulari Kepantai  “Selamat Pagi Feat RAN & Ibuku Cantik dan single Warna Pelangiku”

Di single terbarunya nya ini dengan vokal merdu khasnya, Maisha Kanna berkolaborasi dengan seorang rapper cilik Ikram yang memberikan warna lain dalam produksi musik dalam lagu yang berjudul DOA ini

Menurut Maisha Kanna lagu DOA ini dapat mewakili suara anak-anak yang mendoakan supaya musibah yang ada sekarang dapat berlalu agar dunia kembali seperti dahulu

Karena selain orang tua dan orang dewasa dampak adanya Pandemi pun di rasakan anak-anak yang  tidak dapat beraktifitas di sekolah dan bermain bersama secara normal

“Jadi lagu Doa itu bisa mewakili suara dari kita anak-anak yang berharap segala musibah dari Pandemi ini cepat berlalu, agar kita bisa kembali normal belajar di sekolah, dan beraktifitas lainnya bersama teman juga keluarga”, ungkap penyanyi yang akrab di sapa Mimi ini

Lagu DOA ini ditulis oleh Italiani Ikmal pada saat Pandemic ini melanda dunia khususnya di tanah air, karena keresahan hatinya melihat situasi dunia yang tidak bisa dikendalikan selain berdoa kepada sang Khalik.Agar kita tidak dapat menggengam tangan satu sama lain seperti biasanya untuk saling menguatkan. Pandemic belum berakhir disusul dengan kejadian rasis yang membuat dunia semakin sedih.

Proses produksi lagu DOA di kerjakan dengan recording di rumah masing-masing karena diberlakukannya PSBB dengan Harry Goro sebagai Produser dan Tyo Adrian sebagai arranger serta Afi Dewanto pada bagian anak-anak, untuk part Rap untuk lirik di tulis sendiri oleh  Ikram

“Jadi aku recording lagu ini di rumah, dengan guide dari Om Harry secara online gitu, dan semuanya part aku dan Ikram beneran di kerjain Work From Home, karena kan di kondisi PSBB, semuanya harus disiplin dulu,” ungkap Maisha Kanna

Untuk Music Video DOA sendiri ini akan di rilis pada Juma,17 Juli 2020 di youtube channel Geronimo Records, yang juga dalam proses pembuatanya di kerjakan di rumah masing-masing sebelum di jait menjadi sebuah Klip

Dengan dirilisnya single DOA ini Maisha Kanna berharap dapat memberi warna lain dalam industri musik tanah air dan diterima oleh pencinta musik Indonesia, juga dapat memberikan semangat untuk menjalani kehidupan di tengah keadaan saat ini

“Semoga setiap orang yang mendengarkan lagu ini dapat mengambil pesan positifnya sehingga bisa kembali bersemangat di tengah pandemi ini” harap Maisha kanna. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading