iMusic – Sebagai rapper, nama Young Lex tentu
sangat familiar di telinga banyak orang. Tapi, pernahkan terbayangkan oleh kamu
ketika seorang Young Lex berkolaborasi dengan penyanyi pop sekaligus selebgram
kenamaan Indonesia, Gisella Anastasia?
Nah, dalam lagu terbarunya yang berjudul “Masih Bisa
Panjang”, Young Lex dan Gisella ingin memberikan gambaran hubungan yang
masih bisa dilanjutkan tapi sayangnya harus diselesaikan. Wah, kira-kira lagu
ini menceritakan tentang pengalaman pribadinya siapa, ya?
Awal pertemuan Young Lex dengan Gisella Anastasia, Berbeda
dengan single terakhirnya Young Lex, “CIU”, yang dibawakan lebih upbeat
dan reggae, kini sang rapper kembali lagi dengan “Masih Bisa Panjang” yang
cenderung lebih mellow. “Masih Bisa Panjang” sendiri mengisahkan tentang
perasaan sesal dari seseorang yang masih ingin kembali melanjutkan hubungannya
dengan sang mantan kekasih.
Untuk melengkapi lagu ini, Young Lex tidak sendiri. Penyanyi
jebolan Indonesian Idol 2008, Gisella Anastasia, diajak untuk
berkolaborasi.
“Sebenarnya gue udah bikin lagu ini cukup lama, dan waktu itu
pengen ada suara ceweknya. Pas lagi nyari-nyari, kepikiranlah sama Gisella.
Akhirnya, ngobrol sama pihak Trinity Optima Production, mereka setuju
juga, kita sama-sama kontak timnya Gisella, dan, ya, udah, terjadilah
kolaborasi ini,” ungkap Lex.
Sebelum berkolaborasi, Young Lex dan Gisella sudah lebih dulu
bertemu dalam sebuah acara yang pernah Young Lex bawakan bersama Jessica
Iskandar. “Di situ kita pertama kali bertemu dan Gisella juga orangnya
banyak cerita dan menyenangkan. Jadi, waktu kolaborasi ini terjadi, kita udah
enggak canggung lagi,” jelasnya.
Bagi Gisella, bisa berkesempatan berkolaborasi dengan Young Lex
merupakan sebuah kebanggan tersendiri.
“It’s an honor bisa kolaborasi sama Lex. Aku jujur, senang
sekali mendapatkan kesempatan ini. Ditambah lagi, lagu yang dibawakan juga
gemes banget, bisa mengorek hati banyak orang,” kata Gisella.
Gisella juga mengatakan kalau “Masih Bisa Panjang” juga punya
makna yang cukup personal.
“Kadang dalam hubungan itu ada yang lebih mencintai dan ada
yang lebih dicintai. Agar hubungan berjalan lancar, keduanya harus saling
merasa memiliki. Karena, enggak bisa salah satunya ngerasa masih bisa lanjut,
tapi pasangannya malah merasa enggak ada perasaan lagi,” ucapnya.
Sebagai A&R dari Trinity Optima Production, Simhala
Avadana membenarkan hal tersebut. Secara kreatif, Mhala melihat
keduanya punya warna musik dan suara yang berbeda dan mampu melengkapi satu
sama lain.
“Kalau Young Lex cukup seringlah kolaborasi sama penyanyi
cewek. Tapi, rasa-rasanya kalau sama Gisella ini merupakan kolaborasi yang
pertama. Keduanya saling melengkapilah di sini,” tutur Mhala.
Rilis “Masih Bisa Panjang” sempat tertunda karena pandemi
virus Corona
Soal “Masih Bisa Panjang”, Young Lex mengaku tidak pernah
mengalami apa yang terjadi di dalam lagu tersebut. Namun, Young Lex mengaku
setiap dirinya memilih sebuah tema lagu, dia pasti menghayati bagaimana perasaan
orang yang ada di posisi lagu tersebut.
“Enggak pernah mengalami, sih. Tapi, gue memang selalu
pastikan kalau gue ada di posisi tersebut ketika membawakan lagu. Jadi, dapet
emosinya. Ditambah lagi Gisella yang juga menurut gue pas untuk membawakan lagu
ini. Jadi, akan lebih banyak orang yang bisa merasa relate dengan lagu ini,”
ungkap Young Lex.
Gisella sendiri berharap banyak orang yang ikut tersentil
dengan makna lagu “Masih Bisa Panjang”. “Semoga banyak hati yang merasa
kesenggol lewat lagu ini. Karena kita harus sadari kalau hubungan itu enggak
bisa berjalan dari satu orang aja,” ujarnya.
Setelah mengalami penundaan rilis dan syuting video musik
yang cukup lama akibat pandemi COVID-19, akhirnya lagu “Masih Bisa Panjang” dirilis.
Walaupun momennya belum benar-benar normal kembali, Young Lex optimistis “Masih
Bisa Panjang” akan disukai oleh banyak orang seperti lagu-lagunya sebelumnya.
“Gue yakin, lagu ini akan tetap bisa relate dengan banyak orang. Walaupun rilisnya lagu ini sempat tertunda karena pandemi Corona, gue yakin dengan kondisi new normal seperti saat ini, baik lagu gue ataupun industri musik sendiri masih bisa tetap menjadi pilihan hiburan bagi banyak orang. Pokoknya, kita semua saling menjaga dan saling menguatkan aja,” tutup Young Lex. (FE)
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”