Uncategorized

Acoustic Sessions: Head In The Clouds II, EP NIKI.

Published

on

iMusic – Penyanyi dan penulis lagu 88rising asal Indonesia, NIKI, merilis EP bertajuk NIKI Acoustic Sessions: Head In The Clouds II yang tersedia di semua music streaming platform. EP berisi 3 lagu (La La Lost You, Shouldn’t Couldn’t Wouldn’t, Strange Land) dari Head In The Clouds II, NIKI mengaransemen ulang ketiga lagu tersebut menjadi minimalis namun terasa menenangkan karena lebih menonjolkan karakter vokalnya.

Dibawakan hanya dengan iringan gitarnya sendiri, keyboard dan gitar listrik, versi akustik ini menawarkan emosi yang berbeda namun tanpa menghilangkan daya tarik versi sebelumnya.

Pada versi lagu aslinya, beberapa lagu menampilkan kolaborasi dengan artis lainnya, namun dalam versi akustik ini semua lagu dibawakan oleh NIKI sendiri. 

Dalam “Strange Land”, kolaborasi NIKI dengan penyanyi / penulis lagu asal Thailand, Phum Viphurit, namun di versi ini suara lembut NIKI tetap memegang kendali untuk kedua versi lagu ini dan versi aslinya berkolaborasi dengan Viphurit.

Sementara dalam versi akustik “Shouldn’t Couldn’t Wouldn’t”, bagian lagu yang dinyanyikan Rich Brian dihilangkan, membua versi yang dinyanyikan NIKI memiliki makna yang lebih dalam di liriknya.

Lagu-lagu akustik ini adalah lanjutan dari rangkaian rilisan album Head In The Clouds II yang sebelumnya sudah dirilis 11 Oktober lalu oleh 88rising dan didistribusikan secara eksklusif oleh 12Tone Music. Hingga saat ini, album HITC II sendiri berhasil meraih total streaming lebih dari 205 juta secara global dan mendapatkan komentar positif dari BillboardGeniusThe FADERdan masih banyak lagi.

Album Head In The Clouds II yang eksekutif produsernya adalah Joji, menampilkan karya-karya dari sederetan anggota inti 88rising seperti Rich Brian, Joji, NIKI, August 08, dan Higher Brother, dan kolaborasi skala global yang belum pernah dilakukan bersama Swae Lee (dari Rae Sremmurd), Major Lazer, Jackson Wang, GoldLink, Phum Viphurit, GENERATIONS from EXILE TRIBE, dan lainnya. Album ini memiliki 16 lagu dari 6 negara (Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Thailand, Korea Selatan dan Cina), yang berpadu dalam elemen vintage R&B, hip-hop, disko, dan pop.

Di usianya yang  hanya 20 tahun, penyanyi, musisi, penulis lagu R&B asal Indonesia NIKI yang berhasil meraih berbagai pencapaian di skala global, bahkan dinobatkan sebagai “Putri R&B favorit di seantero internet” oleh media NOISEY.

Sejak ia merilis EP bertajuk Zephyr pada tahun 2018, NIKI menerima banyak pujian dari kritikus dan media seperti Highsnobiety, Pitchfork, Nylon, Clash, dan lainnya. Dengan raihan lebih dari 160 juta stream hingga saat ini, NIKI yang menulis, merekam dan memproduksi lagu-lagunya sendiri, telah membuka pintu dan masuk ke ranah selebriti pop remaja. Pendekatan musiknya yang luar biasa fleksibel dan lintas genre sukses membentuk fansnya di seluruh dunia.

Di musim panas lalu, NIKI pun turut serta di tur Asia superstar seperti Halsey, yang dilanjutkan dengan festival milik 88rising yaitu Head in the Clouds Festival dan menyelenggarakan turnya sendiri di Amerika Serikat musim gugur silam.

NIKI pun menutup tahun 2018 dengan gemilang, dan terpilih sebagai salah satu dari “Best New Artist of 2018” versi Complex. EP kedua NIKI yang bertajuk wanna take this downtown sudah bisa didengarkan sekarang dan menampilkan fan favorite “lowkey”, yang dijuluki Vice “Summer’s Sweetest Hookup Anthem.

Sementara pada album Head In The Clouds II, NIKI merilis beberapa lagu hits antara lain “Indigo”. Dengan memililiki pencapaian yang banyak di usianya yang baru saja beranjak 20 tahun, tidak bias diprediksi apa yang akan NIKI raih di tahun-tahun yang akan datang. (FE)

Exit mobile version