Connect with us

iMusic

Aiu Ratna Cuti “Cokelat” Teruskan “Agresi” Bersama Astrid.

Published

on

iMusic – “Cokelat” Teruskan “Agresi” Bersama “Astrid” saat Aiu Ratna, vokalis Cokelat, akhirnya dianugerahi kehamilan. Sebuah berkah kebahagiaan lain yang telah lama dinantikannya, sejak dinobatkan menjadi vokalis tetap Cokelat pada November 2020 lalu. Sebagai bagian dari keluarga, serta demi kesehatan Aiu dan janin dalam kandungannya, Cokelat pun mendukung penuh saat Aiu memutuskan untuk mengambil cuti dari kegiatan manggung Cokelat untuk sementara waktu.

Rezeki tak akan ke mana. Kalimat bijak yang terbukti benar. Paling tidak bagi Cokelat saat ini. Di tengah terpuruknya panggung hiburan akibat pembatasan kegiatan berkesenian sebagai imbas dari pandemi Covid-19, Cokelat terbilang tetap aktif melakukan berbagai kegiatan manggung, yang tentunya sebagian besar dilakukan secara virtual.

“Kami memberikan istirahat panjang buat Aiu dengan tujuan agar ia bisa fokus menjaga kesehatan dirinya serta kandungannya,” ujar Edwin Marshal Sjarif, gitaris Cokelat.

Karena tak ingin kekosongan di lini vokal berlangsung lama, dan untuk mengantisipasi kegiatan-kegiatan manggung selanjutnya, Cokelat lantas bergerak cepat mencari pengganti. Dan lagi-lagi, rejeki kembali menghampiri.

Adalah solois Astrid Sartiasari Basjar – atau yang lebih akrab disapa Astrid – yang lantas dipinang untuk berdiri di depan mikrofon, menyanyikan lagu-lagu terbaik Cokelat seperti “Bendera”, “Karma”, “Luka Lama”, “Jauh” dan “Segitiga”.

Di luar dugaan, Astrid yang antara lain dikenal luas lewat lagu “Ratu Cahaya” serta “Jadikan Aku yang Kedua” menyambut baik pinangan untuk berkolaborasi tersebut. Bahkan, Astrid beralasan, ada masa dimana ia selalu mendengarkan lagu-lagu Cokelat, sampai hafal dan kerap menyaksikan konsernya.

“Cokelat adalah salah satu band besar di Indonesia. Band yang punya banyak hits, personel yang berkarakter dan solid. Aku salah satu fans band ini,” seru Astrid lagi, menegaskan.

Astrid tentunya, bukan nama asing di mata personel Cokelat. Apalagi keduanya pernah bernaung di label rekaman yang sama. Sementara secara musikal, Astrid juga tumbuh dengan musik-musik alternatif era akhir ‘90an, yang tentunya mempunyai ‘benang merah’ dengan karakter lagu-lagu Cokelat.

“Astrid merupakan penyanyi pop yang memiliki suara unik dan berkarakter. Itu alasan Cokelat mengajaknya berkolaborasi. Sangat menarik menggabungkan pop rock berdistorsi ala Cokelat dengan suara vokal Astrid. Menjadikan banyak tantangan menarik dan seru, yang selalu menjadi hal baru untuk terus dieksplorasi Cokelat,” ujar Edwin meyakinkan.

Kehadiran Astrid didukung penuh oleh Aiu, yang juga mengakui keunikan karakter suara Astrid. Aiu malah menegaskan sangat bersyukur karena Cokelat akhirnya bisa menemukan seseorang yang bisa menggantikan dirinya untuk sementara waktu. Karena menurutnya, kegiatan manggung Cokelat harus tetap berjalan.

“Astrid adalah vokalis yang legend juga. Aku suka juga jaman dulu. Kenapa aku suka banget Astrid yang menggantikan, karena banyak yang bilang bahwa suara kami berdua ada miripnya. Walaupun mungkin dia lebih pop, dan aku lebih rock. Jadi jujur seneng banget,” beber Aiu semangat.

Pada 15 Desember 2020 lalu, formasi Aiu Ratna (vokal), Edwin Marshal Sjarif (gitar), Ronny Febry Nugroho (bass), Ernest Fardiyan Syarif (gitar) dan Axel Andaviar (drum) telah merilis single baru berjudul “Agresi” yang bisa didengarkan di berbagai platform digital seperti Spotify, Apple Music dan Joox. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading