iMusic – Pembawaan Aulia yang centil dan enerjik ditampilkan dalam sebuah karya terbarunya berjudul “Mahar”. Kali ini, tampil dengan suasana yang berbeda, Aulia memberikan semangat baru melalui lagu dan music video yang baru dirilisnya.
Aulia merupakan jebolan Dangdut Academy musim ke-4, sebuah program ajang kompetisi menyanyi yang digelar Indosiar pada tahun 2017. Bakat yang Aulia miliki mulai terlihat sejak kelas 3 SD, meski sering diejek oleh teman-temannya, karena kondisi keluarganya yang kurang mampu, namun Aulia melawan dengan cara yang cerdas, ia memperoleh beberapa prestasi dalam bidang menyanyi.
Kini di usianya ke-24 tahun, Aulia semakin matang dalam bernyanyi dan membawakan sebuah lagu bertemakan kisah cinta yang ingin menuju serius. “Lagu ini bercerita tentang seorang wanita yang merasa hubungannya sudah saatnya untuk dibawa kejenjang pernikahan. Diumur saya yang 24 tahun ini, saya rasa bisa dibilang ini cukup menggambarkan diri saya ya, karena memang sudah memiliki angan-angan pernikahan akan seperti apa, seperti saya suka lihat-lihat dekorasi pernikahan, gaun pernikahan, dan tema-tema pernikahan,” papar Aulia.
Mewakili para wanita diluar sana yang mengidamkan sebuah pernikahan, namun belum juga dilamar, melalui lagu “Mahar” karya Nurbayan ini, Aulia mencoba menghibur kegelisahan mereka. Lagu ini siap diperdengarkan pada 15 Agustus 2022 melalui Digital Streaming Platform, seperti Apple Music, Spotify, Joox, Langit Musik, Resso, YouTube Music, Tiktok, dan Trebel. Di hari yang sama pula Music Video “Mahar” akan dirilis di channel YouTube 3D Entertainment.
Lirik yang menggoda dan sangat feminin, dibalut dengan alunan musik yang harmonis, membuat pendengarnya ingin ikut bergoyang. Ditambahlagi digambarkan dalam sebuah music video yang penuh warna. “Ini tuh sesuai banget sama yang aku bayangkan, liriknya dan musiknya tuh centil manja, nah pas tahu konsep music video-nya aku pun juga langsung suka banget, karena tempatnya tuh lucu banget, bangkunya pink, trus aku juga pakai dress pink, kayak sesuai banget sama musiknya yang agak genit-genit pengen dihalalin,”tutur Aulia.
Dari proses rekaman hingga pembuatan music video, Aulia ikut terlibat, agar apa yang suguhkan dapat sesuai dengan karakter Aulia. “Pokoknya lagunya music videonya Aulia banget, selama prosesnya Aulia juga memberi masukan. Jadi buat yang mau tahu Aulia seperti apa, semua tercurah di music video Mahar”, tutup Aulia.
Seperti memberikan nyawa pada lagu dan music videonya, Aulia berharap lagu ini bisa memberikan kesan tersendiri bagi para pendengarnya, khususnya buat para wanita yang memiliki impian pernikahan. (FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)