iMusic – Band SORE merilis single terbarunya yang berjudul Rosa. Ini adalah single kedua setelah sebelumnya single ‘Real, Is It‘ yang dirilis pada 4 Juni 2021 lalu. Kedua single ini nantinya akan masuk di album ke-4 SORE yang rencananya akan dirilis juga pada tahun ini.
Single baru Rosa berbahasa Indonesia musik dan liriknya dibuat oleh Ade Paloh dan diproduseri langsung oleh Bemby Gusti. Dan lagunya di rekam di Rooftopsound. Lagu ini di-mixing dan di-mastering oleh Lafa Pratomo dan untuk Artwork dikerjakan oleh DeJurnal dan diproduseri oleh Setengahlimart dan SRM. Untuk membahas lebih lanjut lagi, lebih banyak lagi, bersama saya ini sudah ada SORE ZE BAND.
Hanum: Abang-abang semuanya apa kabar? sehat?
SORE: Alhamdulillah
Hanum: Mau tanya yang paling seger dulu nih, bang Awan hari ini ngapain aja bang?
Awan: ya biasa aja jogging, kadang-kadang maraton.
Hanum: jadi selama pandemi kegiatannya cukup sibuk dengan maratonnya ya kesehariannya.
Awan: ya begitu aja, ngaji paling ngaji
Hanum: tapi tetep produktif ya bisa mau rilis album ya abis ini
Awan: Alhamdulillah mau produktif, rencana mau anak 5 juga…
Hanum: bang Awan dengan aktifitasnya tadi, kalo bang Ade, boleh kita lebih ngobrol lebih jauh lagi tentang Rosa. Sebetulnya apa cerita di balik Rosa? kenapa judulnya Rosa?
Ade: Rosa itu bisa dibilang anagramnya dari kata Sore kan ya. Sora sih ya jadinya.
Hanum: itu bercanda kan?
Ade: beneran. karena Awan sudah bilang Sore itu Sore (dalam bahasa Inggris), terus bunga Rose, ibunya Awan juga namanya tante Rosita.
Hanum: Oh serba nyambung
Ade: nah itu menceritakan tentang ini, peran kita selama ini jadi Sore, jadi Sore itu kayak ada juga kita harus berperan naro muka yang sumringah, happy, padahal dalemnya rengat, capek.
Hanum: casing doang berarti kebahagiannya lagu Rosa itu menceritakan itu
Ade: ada kayak gitunya juga tapi tetep kita menghidupi peran itu sebahagia mungkin, seikhlas mungkin, dan berharap kita juga terhibur, orang juga terhibur sama apa yang kita lakukan selama ini sebagai Sore. Nah di gambarnya itu juga ada indikasinya gitu deh kita masih pake peran-peran sendiri kayak gue jadi wolf, Bemby jadi banteng, Awan jadi Walrus, terus yang udah ga ada di SORE, ditaro di frame-frame jadi manusia.
Hanum: ooh udah bukan siluman lagi.
Ade: bukan.. hantu blau
Bemby: hahaha udah hantu blau
Hanum: pingin taste test dikit nih.. ini kan hari ini rilis nih tapi tadi itu konsep belakang si lagu Rosa ini, bikinnya pas lagi kapan sih bang, terinspirasi untuk bikin single Rosa ini?
Ade: gara-gara itu sih Get Back, gara-gara gue abis nonton Get Back.
Hanum: oh dokumenter The Beatles.
Ade: terus tiba-tiba gue kayak ada over creativity, gila banget itu bikin lagu sampe ingin berhenti bikin lagu. sampe gue taro gitar itu sampe kayak golok, karena pasti bikin lagi. gila itu emang ada serumnya beatles keluar lagi gitu ke diri gue. itu dari situ juga.
Hanum: akhirnya jadi mengalir lah ide si Rosa ini. Bang Bemby, kalo nuansa musik di lagu Rosa ini kan terdengar cukup berbeda, walaupun gue baru dikasih denger cuplikannya sedikit-sedikit lagu ini, kenapa bisa terinfluence dengan gaya musik yang lumayan agak berbeda dari SORE pada umumnya?
Bemby: tadinya sih gue kan emang drummer dan ini ada kaitannya sama band gue jaman dulu yang Sequoia itu, itu kan dulu kita suka main lagu Latin, nah dia (Ade) tuh sukanya Brazilian, gue juga suka sih Brazilian.
Ade: Dia lebih ke tahun 70an sih kayak Chico Buarque, kayak Edu lobo.
Bemby: terus tiba-tiba keluar aja tuh, drumnya terinspirasi dari lagunya Toto. Africa, cuman gue gamau African tapi gue mau yang percusion disitu Latin tapi ada Braziliannya gue campur-campur aja. Sampe pake ini ya tukang parkir minimarket. terus sama kondisinya, begitu kita keluar kan tiba-tiba dia (Awan) keluar tuh “prit prit prit”.
Hanum: ooh kayak mardi gras gitu festival
Bemby: yak kalo itu interpretasi yang denger aja sih. kalo gue sebagai yang buat beat beatnya ya gue seneng aja combine combinenya.
Ade: happy and sad dan light juga sih sebenernya. paradox sih
Hanum: bang Awan mungkin ingin melengkapi dengan single barunya Rosa ini
Awan: wah ini pokoknya dua ini sepakat deh pokoknya. gua udah ga sabar
Hanum: udah ga sabar apa nih?
Awan: udah ga sabar aja. kadang-kadang sabar kadang engga Bemb ya. udah ga sabar aja
Hanum: lebih ke tidak sabaran yang positif. pengen cepet segera rilis.
Hanum: itu tadikan Rosa udah salah satu single di album ke empat nih, sekarang kasih tau konsep bocoran album ke empat bakalan kayak apa. denger-denger abis lebaran?
Bemby: bakal beda dengan SORE SORE sebelumnya. seperti kayak misalkan lo bilang tadi kan ini beda kan, nanti ada yang lebih beda lagi dan gue beneran. seriusnya serius banget. “hah kok SORE begini?” tapi tetep ada benang merahnya dan warna SORE tetep ada. tapi secara genre apa beat kali ya, “ohh ada yang kayak begini” oke masih agak sama kayak dulu. cuman “kok ada yang kayak begini?”
Ade: boleh dibocorin juga itu apa nama album kita nanti insyallah. nama albumnya kan “Quo Vadis, SORE?”
Hanum: apa itu artinya bang Ade?
Ade: “Where are you going with this, SORE?” itu kan bahasa Latin dimana mempertanyakan tentang “Where are you going with this” gitu. jadi kayaknya kita juga menanyakan ke diri kita sendiri “Ini kita mau kemana sebenernya?” dengan konsep seperti ini gitu. dengan musik yang kita akan begini begini sebenarnya kita mau samakan. tapi biarkan kita merapat ke tempat dimana kita akan berlabuh nanti dengan membawa semua harta karun itu bersama kita. “We are going ot that place” gitu dimana kita ada certent happiness, kita membawa itu. Vadis.
jadi orang akan bertanya “Lu mau ngapain dengan lagu ini, SORE?”
Hanum: mungkin itu juga reaksi yang akan dikeluarkan oleh banyak Sorealist yang dengerin lagu ini dan album ini nantinya bakalan seperti apa gitu ya.
Bemby: tapi sih kalo gue tetep, apa namanya kan multitafsir yang orang denger musik. “kita bakal mengubah seperti ini” itu kan subjektif aja. yang dengerin punya interpretasi sendiri ya silahkan.
Hanum: apakah nanti SORE ini akan menjadi lebih ke kesiang-siangan, atau dari sore ke malam. interpretasi masing-masing.
Hanum. Oke kalo begitu bang Awan, bang Bemby, dan juga bang Ade kita akan mendengarkan bersama karena lagu Rosa ini sudah bisa didengarkan di seluruh digital streaming platform. dan menyusul juga SORE bakalan merilis video lirik dan juga rilisan fisiknya.
Saya Azizah Hanum, melaporkan dari Studio SORE. Selamat Sore! (FE)
iMusic.id – Group band legendaris ‘Slank’ meluncurkan album kompilasi yang manampilkan 15 lagu hits mereka yang diambil dari dokumentasi rekaman audio konser mereka di berbagai kota dan berbagai acara konser sepanjang karir mereka di industri musik nasional.
Bekerjasama dengan ‘Jagonya Musik & Sport indonesia’ serta KFC indonesia untuk proses pendistribusiannya, 5 punggawa ‘Slank’ yaitu Kaka, Bimbim, Ivanka, Ridho dan Abdee menamakan album kompilasi ini dengan tajuk “Slank – The Greatest Hits Live”.
“Materi lagu di album ini kita ambil dari berbagai acara konser ‘Slank’ yang pernah kita jalani. Gak semua rekaman audio kita itu hasilnya bagus, makanya kalo ada lagu yang Slankers suka tapi gak masuk di album ini ya karena itu tadi, audionya tidak layak”, terang Bimbim pada peluncuran albumnya di KFC Kemang Timur 17/09/2025.
Dirilisnya album kompilasi “Slank – The Greatest Hits Live” ini sebenarnya adalah cara ‘Slank’ memanfaatkan waktu sembari menunggu perampungan produksi album anyarnya.
“Saat ini ‘Slank’ sedang mempersiapkan album terbaru yang merupakan album studio ke 26. Karena prosesnya blom selesai, untuk memanfaatkan waktu maka kita rilis dulu album kompilasi ini”, ujar Kaka.
Kembali ke album kompilasi “Slank – The Greatest Hits Live”, kali ini, ‘Slank’ mengedarkan albumnya dalam bentuk CD (Compact Disc) dan juga CDigital dengan kartu berisikan kode voucher yang dapat dipindai untuk menikmati album music CDigital tersebut.
Album yang resmi diluncurkan tanggal 17 September 2025 ini, bisa didapatkan oleh para Slankers & pelanggan KFC melalui aplikasi KFC CDigital Jagonya Musik atau dengan melakukan pembelian langsung bundling paket ayam berbonus CD album yang telah disediakan KFC.
“Dalam album ini, terdapat 15 lagu hits yang direkam langsung di atas panggung ‘Slank’ sejak tahun 2002 hingga 2025. Mulai dari tur konser “Virus Roadshow 2002, Satu Satu Live Tour 2003, Reborn Republic 2005, Slankers Day 2008, Beautiful Smile Tour 2022, Pestapora 2024”, hingga “Pasar Malam Empat Satoe” yang merupakan konser perayaan HUT ke-41 Slank.
Beberapa nama terlibat sebagai kolaborator di album ini, Mezzaiuna, Lula dan Chaska Adalah para kolaborator yang merupakan anak-anak dari personil ‘Slank’ sendiri, penampilan mereka diambil saat ikut tampil di konser “Pasar Malam Empat Satoe” awal tahun 2025.
Demi menghadirkan atmosfer konser dan penyampaian energi puluhan ribu penonton yang telah diabadikan dalam rekaman audio, lantunan lagu “Intro Indonesia” live dari Jember 2002 dipilih sebagal pembuka di album ini. Berikutnya, album live terbaru ‘Slank’ ini diisi sederet lagu / track list yang sudah akrab di telinga para penikmat musik Tanah Air.
Berikut daftar lagu yang terdapat di album “Slank – The Greatest Hits Live” : “Intro Indonesia, Miss You But I Hate You, Terserah, Mawar Merah, Ku Tak Bisa, Virus, Poppies Lane Memory, Maafkan Feat Mezzaluna, Seperti Para Koruptor Feat Lula, Malam Minggu Lagi Feat Chaska, Jadi Masalah, Mars Siankers, Orkes Sakit Hati, Balikin, Kamu Harus Pulang”.
Secara keseluruhan, album yang art covernya, menampilkan kolase / Kumpulan foto kelima personil ‘Slank’ di sampul depan ini sangat terasa vibe Live Concertnya karena background audio dari suara penonton yang menyaksikan konser di setiap lagu pilihan ‘Slank’ ini ditampilkan secara natural membuat para pendengarnya seolah ikut berada di barisan penonton live konser ‘Slank’ yang selalu diramaikan puluhan ribu penonton dengan kualitas audio terbaik dan lebih hidup, apalagi ‘Slank’ terkenal selalu tampil apa adanya tanpa bantuan backing track, sequencer atau lipsync.
Dapatkan segera CD dan CDigital album “Slank – The Greatest Hits Live” di store KFC se-Indonesia dan selamat menikmati sajian musik spesial dari Slank dan hidangan istimewa khas Kentucky Fried Chicken, jagonya ayam.
iMusic.id – Setelah dua single nya yaitu “Mungkin Satu Kebetulan” dan “Hingga Akhir Nafasku” mendapat sambutan hangat dari para penggemarnya, Thito Tangguh akhirnya merilis mini album / EP bertajuk “Tetap Tangguh”.
Masih di bawah payung AFE Records selaku label yang menaungi, Thito Tangguh yang mempunyai nama lengkap Tito Hitler Tetap Tangguh Hutasoit ini merepresentasikan perjalanan musikal dan sisi emosionalnya melalui mini album ini.
Di mini album “Tetap Tangguh” ini, Thito Tangguh mempersembahkan 5 lagu pilihan yaitu “Mungkin Satu Kebetulan, Hingga Akhir Nafasku, Cinta Sampai Abadi, Tetap Salah” dan “Tiba Waktuku” yang apabila kita simak keseluruhan lagunya memperlihatkan kedewasaan bermusik Thito sekaligus menyampaikan pesan bahwa dalam setiap perjalanan hidup, selalu ada kekuatan untuk bertahan, meski penuh rintangan.
Setiap lagu di album Thito Tangguh ini dikemas dengan warna musik pop yang emosional dan lirik yang mudah dimengerti serta menyentuh hati pendengar. Beberapa song writer terlibat menyumbangkan lagunya untuk dinyanyikan oleh Thito, mereka Adalah Ferdy Tahier dan Mario Kacang, sementara itu Aditia Sahid a.k.a Acoy dan Johnwill Dama ikut membantu mengaransemen lagu – lagunya.
Mini album “Tetap Tangguh” resmi dirilis pada 12 September 2025 dan tersedia di seluruh platform musik digital. Dengan kualitas vokal yang khas dan penulisan lirik yang jujur, Thito yakin mampu menjangkau hati pendengar lebih luas. Salam Musik Indonesia!
iMusic.id – Seniman serba bisa asal Bogor Vikri Rahmat baru saja meluncurkan album musik solo keduanya bersama Vikri and My Magic Friend bertajuk “Renung“. Menawarkan sebelas lagu, proyek album tersebut dikerjakan selama Vikri dan tim mengasingkan diri di tengah hutan konservasi kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam album terbarunya yang bertajuk “Renung” ini, Vikri Rahmat Bersama Vikri And My Magic Friend mengajak pendengarnya untuk sejenak merenungkan tentang sebuah perjalanan hidup dari setiap Individu.
Sebelas lagu antara lain “Intro, Malaikat Kecil, Tak Sama, Bukan Benda Mati, Bumi Menua, Pengen Ini Itu, Tanah dan Janji, Bu…, 411, Nasihat Bapak” dan “Jagain Ibu” disajikan Vikri And My Magic Friend untuk menemani hari-hari pendengarnya.
Perjalanan karier yang bisa dibilang cukup Panjang di industri seni Indonesia sebuah pencapaian luar biasa bagi seorang musisi. Sebelumnya Vikri Rahmat Bersama dengan Vikri And My Magic Friend menciptakan lagu-lagu berkualitas yang menghiasi industri musik Indonesia hingga menemani telinga para pendengar setianya. Namun, pencapaian tersebut bukan berarti dapat membuat Vikri Rahmat berhenti.
Sempat tak terdengar kabarnya, ternyata Vikri Rahmat mempersiapkan karya-karya terbaru dalam bentuk album terbaru. Album “Renung” ini mencoba mengangkat perjalanan perenungannya sejauh ini. Lika-liku perjalanannya menjadi salah satu musisi eksis Indonesia akan dapat kita nikmati melalui album ini.
“Renung itu adalah sebuah perjalanan panjang. Perjalanan tersebut yang mencerminkan sebuah ‘proses’ menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya. Segala macam proses tersebut ada pada tiap trek di dalam album “Renung”, jelas musisi kelahiran 13 Januari ini.
Album ini sendiri terasa sangat personal bagi dirinya. Banyak sekali kisah-kisah yang menginspirasi terbentuknya album “Renung” ini. Bahagia hingga perasaan gelisah, semua terangkum di album ini. Dalam pembuatan album ini, Vikri Rahmat dibantu oleh beberapa rekannya. Mulai dari Ahmad Saharie dan Aditia Sahid alias Acoy yang sudah menjadi salah satu bagian dari tim produksi Vikri And My Magic Friend.
Vikri mengaku bahwa album ini diproduksi dalam waktu yang tidak lama. Walaupun begitu, ia mengaku bahwa album ini butuh dorongan kuat untuk segera dirilis.
“Proses produksi bisa dibilang tidak begitu lama. Menentukan untuk merilisnya itu yang bisa dibilang memakan waktu yang lumayan panjang, sekitar 2 tahun. Karena album ini kan menceritakan tentang sebuah proses perenungan setiap orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Nah, yang menjadi pertentangan adalah: ‘apakah setelah proses tersebut kita semua siap untuk memjadi Pribadi yang baru?”, cerita sang musisi.
Album “Renung” menampilkan 11 karya, dua diantaranya sudah ia rilis terlebih dahulu sejak 2023 silam dengan judul “Nasihat Bapak” dan “Pengen Ini Itu”. Sedangkan untuk trek fokus di dalam album ini adalah “411”. Melalui lagu-lagu ini, pendengar akan diberikan pengalaman spiritual yang bisa di bilang cukup dalam dan pesan bahwa serahin semua masalah kita kepada Allah, karena hanya Cuma Dia yang bisa kita harapkan.
“411 itu kalo kita liat secara detail ya, seperti tulisan Arab Allah” jelas Vikri Rahmat.