Connect with us

iMusic

BEKA, Penyanyi Asal Inggris Rilis Single Perdana Berjudul “I’ll Be There”.

Published

on

iMusic – Penyanyi / penulis Lagu asal London BEKA merilis single perdananya berjudul “I’ll Be There”. Dirilis di waktu dunia masih berusaha melawan pandemik Covid19, melalui lagu ini BEKA membawa pesan cinta sekaligus pengingat mengenai betapa pentingnya kita untuk bisa saling menguatkan dan tidak pantang menyerah pada satu sama lain terutama dalam keadaan susah. 

Sesuai dengan judul lagunya, ‘I’ll Be There’ merupakan ungkapan yang sangat relevan untuk tahun 2020. Melalui penggalan lirik BEKA sekaligus berpesan “I will be there when you falter, when you’re barely treading water’. Dengan memiliki ketukan drum bernuansa sedikit gospel, lagu ini berhasil menjadi persembahan yang menunjukkan bahwa BEKA bukan hanya seorang yang dapat bernyanyi secara baik namun ini juga sebagai pembuktian bahwa dia adalah seniman yang memiliki keinginan, semangat yang besar untuk bisa memberikan lagu dengan penuh makna.

Mungkin bagi beberapa orang nama atau suara BEKA bisa dibilang tidak terlalu asing. Pada tahun 2018, pop duo asal InggrisHonne mengajak BEKA untuk berkolaborasi sebagai featured artist di dua lagu mereka yaitu ‘Location Unknown (Brooklyn Session)’ dan ‘Crying Over You‘ yang masuk dalam daftar lagu album kedua mereka, Love Me / Love Me Not. Tidak hanya menjadi featured artist, jauh sebelum itu BEKA adalah penyanyi latar untuk Honne dalam berbagai acara panggungan termasuk tur keliling dunia selama bertahun-tahun.

‘I’ll Be There’ ditulis oleh BEKA sendiri dan penggarapan musiknya dibantu oleh Honne (James Hatcher and Andy Clutterbuck) sebagai produser lagu ini. “Proses penggarapan lagu ini sangat menyenangkan. BEKA merupakan sahabat kami dari lama. Pada kesempatan ini juga pertama kalinya kami menulis dan menggarap lagunya bersama-sama, dan jujur ini adalah salah satu lagu yang sangat spesial, hampir terasa seperti kami menulis lagu sendiri juga.

BEKA merupakan wanita yang luar biasa, saat dia pergi tur bersama kami selama satu atau dua tahun terakhir, dia benar-benar membantu kami dalam menciptakan visi untuk lagu-lagu kami (Honne) secara langsung di atas panggung. Jadi suatu kehormatan untuk melakukan hal yang sama untuk dia, tapi kali ini di studio. Kami sangat puas dengan hasilnya, tidak ada ungkapan selain sangat bangga terhadap lagu perdananya ini. Singkat cerita lagu ini mendeskripsikan seluruh sifat BEKA: cerah, ceria, meyakinkan dan penuh energi!” demikian ungkapan Honne tentang BEKA dan ‘I’ll Be There’.

Inspirasi lagu ini berawal dari pengalaman BEKA dengan suaminya yang pada saat sedang berada dalam masa yang sulit karena depresi. “Lagu ini adalah sebuah janji untuk aku kepada dia, disini aku  mengatakan kalau aku melihatmu saat berada di titik teratas dan di titik terendah.

Mau bagaimana pun aku akan selalu ada di sisimu apapun situasinya. Lagu ini juga merespon tentang keinginan manusia dimana kita semua ingin memiliki seseorang yang hadir disaat kita membutuhkan. Orang itu bisa seseorang yang kita cintai, orang asing yang dapat memberi kita pandangan penuh pengertian atau bahkan kita sendiri sebagai pernyataan kepedulian diri – lagu ini merupakan sebuah isyarat pada kenyataan bahwa bagian dari menjadi manusia adalah memberi izin pada diri sendiri untuk tidak memiliki semuanya. ‘I’ll Be There’ adalah pesan yang kamu kirim ke teman atau siapapun saat kamu tidak tahu harus berkata apa.”

Berasal dari Nottingham, kecintaan musik BEKA dibesarkan dengan kesukaannya terhadap album ’Back on the Block’ Quincy Jones, Stevie Wonder dan juga Chaka Khan. Ia menemukan kecintaannya pada musik pop ketika Spice Girls memasuki dunia musik. Terinspirasi oleh musik yang menggugah pikiran dan penuh perasaan, sifat ingin tahunya memicu banyak energi secara emosional yang mengalir lewat lagu ‘I’ll Be There’. Sudah memiliki lebih dari 800.000 pendengar bulanan di Spotify, BEKA memiliki masa depan yang menjanjikan kedepannya. Dengan musik lebih lanjut yang sudah dikonfirmasi, BEKA adalah satu musisi yang patut untuk diamati. (FE)

iMusic

Di masa kehamilan, Rinni Wulandari produktif membuat single baru

Published

on

iMusic.id – Nama Rinni Wulandari memang bukan nama baru di industri musik Indonesia. Sejauh ini ada 4 buah album yang sudah dirilis, dan Rinni tidak menunjukkan tanda-tanda selesai.

Setelah merilis sebuah album berjudul “Skins” pada tahun 2021 silam, Rinni Wulandari kembali melahirkan single terbaru dengan judul “Switch”.

Lagu ini sendiri ia kerjakan pada masa-masa kehamilannya. Rinni mengaku pada saat itu ia sempat mengalami insomnia dan merasa tidak produktif jika hanya berdiam diri sampai malam.

Ia pun diajak sang suami, Jevin Julian, untuk memanfaatkan insomnianya untuk berkarya membuat lagu baru. Lagu terbaru ini pun memiliki pesan yang baik kepada semua anak muda untuk dapat menikmati masa-masa mereka. Masa-masa dimana mereka belum memiliki tanggungan apapun dan merasa bebas.

Momen yang menyenangkan bagi seorang manusia sebelum ia harus menjalankan kehidupannya dengan segala kewajibannya. Ide akan lagu ini sendiri hadir di saat Rinni yang merasakan kerinduan akan momen pada saat ia masih bujang. Momen dimana ia dapat menikmati hari-harinya dengan menghabiskan waktu bersama teman-temannya tanpa harus memikirkan waktu dan pekerjaannya.

Ia pun mengakui bahwa suasana lagu ini juga sangat menggambarkan suasana tersebut. Bagaikan sebuah anthem yang cocok untuk pesta, lagu ini memiliki semua unsur yang tepat.

Vokal sensual Rinni menjadi nyawa dari lagu ini bersamaan dengan musik house khas EDM akan mengajak siapapun pendengarnya untuk berdansa mendengarkan lagu ini.

Single terbaru Rinni ini pun dapat didengarkan sejak tanggal 2 Juni 2023. Menariknya, lagu ini menjadi titik awal kembali bagi Rinni untuk melahirkan karya-karya lainnya yang patut ditunggu.

Continue Reading

iMusic

Pelin bercerita tentang budak cinta di single “Bucin”

Published

on

iMusic.id – – Eveline Restu Asmoro atau biasa dipanggil dengan nama Pelin adalah pembuat konten berusia 22 tahun dari Surabaya, Indonesia. Dia memulai karirnya sejak akhir tahun 2020 dan sekarang dia mendapatkan hampir 1 juta pengikut di TikTok & 81 ribu+ pengikut di Instagram.

Pada tahun 2022, Pelin juga mulai membuat lagu berjudul “Cemburu” di bawah label rekaman TikTok SEA. Setelah merilis 4 lagu original dengan label tersebut, ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya secara mandiri.

Pada mei 2023 lalu Pelin merilis single barunya berjudul “Bucin”. Lagu ini merupakan single original perdana yang ia produseri sendiri, dan juga single original perdana nya sebagai musisi independen.

Single baru ini ditulis oleh Pelin & Michael Aldi. Pelin memproduseri lagu ini bersama Saving Reggie Productions yang telah menulis dan memproduseri beberapa lagu untuk musisi lain, antara lain “Akhir Tak Bahagia” oleh Misellia, “Bila Kemarin” oleh Yotari, “Lovelorn” oleh Emily Sie, dan masih banyak lagi.

“Bucin” adalah singkatan dari “Budak Cinta”. Ini adalah bahasa gaul Indonesia yang memiliki arti yang sama dengan gaul online populer “simp”, dan secara harfiah diterjemahkan menjadi “Budak Cinta”.

Lagu ini mendorong pendengarnya untuk mengungkapkan perasaan mereka terhadap orang yang mereka cintai. Lagu ini menangkap “cinta murni” yang cenderung dibawakan oleh anak muda. Pelin juga berharap kesetiaan dan kepolosan yang ada dalam bentuk cinta itu dapat dipertahankan selamanya.

Bersama dengan rilisnya audio single “Bucin” tersebut, Pelin juga meluncurkan video music dari single “bucin” yang tersimak sederhana namun penuh warna keceriaan. Lagu “bucin” dari Pelin sudah dapat di simak di berbagai platform digital kesayangan kalian semua.

Continue Reading

iMusic

Kerjasama dengan produser internasional. Marion Jola rilis single baru

Published

on

iMusic.id – Setelah kurang lebih empat bulan lamanya sejak single terakhir dirilis, kini Marion Jola kembali dengan karya terbarunya yang diberi judul ‘(Not Your) Cup Of Tea’, masih di bawah label rekaman Universal Music Indonesia.

Single terbaru Marion Jola ini sangat fresh, berbeda dengan single sebelumnya ‘Bukan Manusia’, lagu ‘(Not Your) Cup Of Tea’ mengusung warna musik dance pop yang super groovy dan menyenangkan untuk didengar sambil berdansa.

Walaupun dengan up-beat tempo dan nuansa yang ceria, single ‘(Not Your) Cup Of Tea’ sebenarnya menceritakan tentang kegelisahan seorang Marion Jola terhadap para haters yang kerap memberikan komentar negatif tehadap dirinya.

“Intinya sih ini semacam jawaban untuk para haters atau netizen yang enggak suka sama aku, dan sering berkomentar negatif tentang apa pun terkait diriku. Selain itu, lagu ini juga berisi pesan kepada setiap orang untuk dapat lebih percaya pada diri sendiri, jangan pedulikan haters, just be yourself, selama itu positif jalanin aja, jangan mau diatur oleh mereka,” ujar Marion Jola menceritakan tentang single ‘(Not Your) Cup Of Tea’.

Pe-nama-an judul ‘(Not Your) Cup Of Tea’ juga diambil berdasarkan pengalamannya menghadapi para haters.

“Mungkin aku memang enggak cocok aja sama selera mereka. Maybe I’m not their cup of tea, makanya aku membuat lirik dan judul ‘(Not Your) Cup Of Tea’ itu,” terangnya lagi.

Hal yang patut menjadi perhatian, di single yang menggunakan Bahasa Inggris ini, untuk pertama kalinya Marion Jola berkolaborasi dengan internasional music producer, The Kennel dari Swedia yang diwakili Harry Sommerdahl dan Kamilla Bayrak dalam menciptakan sebuah lagu. Ini menjadi salah satu pencapaian yang baik bagi perjalanan karier seorang Marion Jola.

Bebricara aransemen musiknya, di single ‘(Not Your) Cup Of Tea’ ini, Marion Jola dan The Kennel menyajikan dance pop music sebagai benang merahnya. Namun begitu, sentuhan Rn’B yang catchy juga terasa di beberapa bagian. Tidak akan sulit untuk mencerna lagu easy to listen ini.

Bagian yang patut mendapatkan apresiasi adalah bagaimana Marion Jola menyanyikan lagu berbahasa Inggris ini dengan pengucapan yang sangat baik, tanpa cacat, tidak terdengar kaku, sangat luwes. Siapa pun yang mendengar akan setuju dengan hal ini.

Konsep musik video ini juga sangat brilian. Dikerjakan oleh EUIS Studio dan Ade Yason sebagai produsernya, musik video ‘(Not Your) Cup Of Tea’ dibuat dengan visual yang super sexy. Tidak hanya dari visual Marion Jola yang menjadi center of attention, namun pemainan warnanya juga sangat eye catching.

Walaupun hanya mengambil set di sebuah studio, namun penampilan Marion Jola saat melakukan gerakan dancing bersama beberapa dancer mampu menyegarkan dan memberikan warna yang fresh. Ditambah lagi beberapa properti yang menguatkan pesan dari lagu itu sendiri.

Lewat lagu ini, Marion Jola berharap agar pesan dari liriknya dapat menjadi inspirasi supaya mereka yang memiliki haters untuk tetap meihat realita kalau hidup itu bukan tentang suara netizen, namun menjadi diri sendiri adalah yang terbaik untuk dijalankan.

Continue Reading