Connect with us

iMusic

Berformat Trio “INDRA LESMANA” Rilis Album Terbaru “Do The Math”.

Published

on

iMusic – Di usianya ke 57 tahun, musisi Indra Lesmana masih tetap aktif berkarya dengan merilis solo album terbaru berjudul Do The Math hasil kerjasama label InLine Music dengan Demajors. Album Do The Math dilepas di pasaran mulai tanggal 27 Juni 2023 dalam bentuk compact disc (CD).

Album Do The Math dari Indra Lesmana ini memuat sembilan komposisi baru Indra Lesmana dengan genre math rock. Single pertama berjudul “Galaxy Man“ telah rilis di kanal youtube Indra Lesmana bersamaan hari ulang tahun Indra tanggal 28 Maret yang lalu.

Hampir keseluruhan lagu di album Do The Math dibawakan secara trio dengan melibatkan musisi Ronal Adrian (30 tahun) pada electric bass dan Ray Prasetya (25 tahun) pada drums. Indra Lesmana memainkan keseluruhan piano, rhodes, wurlitzer, synthesizers dan keytar, disamping sebagai produser, komposer, penata suara (mixing engineer & mastering engineer) dan video editor.

Indra Lesmana yang dikenal sebagai salah satu ikon jazz Indonesia, bukan pertama kalinya membuat karya bernuansa rock. Namun Indra mengakui ini pertama kali Indra berkarya dalam genre math rock yang memiliki time signature (birama) yang kompleks.

“Saya sangat terbuka dengan genre musik apapun dan setiap karya lahir secara natural terinspirasi dari perasaan maupun emosi yang saya rasakan saat itu. Saya selalu tertarik untuk belajar sesuatu yang baru. Menurut saya ada kedekatan visi dalam math rock dan jazz antara lain improvisasi maupun harmoni sehingga saya terpacu untuk menguji kemampuan saya memproduksi album rekaman ini dengan enerji yang baru“ Indra menjelaskan.

Tak hanya bermusik, Indra pun membuat video single kedua berjudul Do The Math yang dikemas dengan teknologi artificial intelligence (AI). Penayangan perdana video clip single kedua Do The Math secara eksklusif terbatas untuk undangan acara Album Listening Session pada tanggal 27 Juni 2023 di Jakarta Selatan.

Album Do The Math bisa didapatkan dalam format compact disc (CD) melalui www.demajors.com dan seluruh jaringan edar demajors.

Indra Lesmana (57 tahun) lahir di Jakarta, 28 Maret 1966 putra dari musisi dan legenda jazz Indonesia Jack Lesmana dan Nien Lesmana.

Alumni New South Wales Conservatorium of Music di Sydney Australia, Indra terus memperluas pengetahuan dan keterampilannya di bidang musik, dan menyebarkan jaringannya ke musisi jazz internasional yang membuatnya tampil di panggung dunia di AS, Eropa, dan Asia.

Hingga saat ini, Indra Lesmana telah merilis lebih dari 98 produksi musik rekamannya termasuk 63 album solo/grup. Indra pun telah menerima berbagai penghargaan sejak tahun 1989, beberapa diantara nya adalah Brand Personality Laureate Legendary Award – The Asia Pacific Brands Foundation di Kuala Lumpur pada tahun 2012, Australian Alumni Award dan AMI Awards.

Tahun 2022 Indra menggelar konser tur solo pertama nya berjudul Legacy Concert di Jakarta dan Bandung yang berlanjut di tahun 2023 di Jogjakarta dan Bali. Selain itu, Indra pun merancang “LSR“ professional monitor audio speaker bersama Aksan Sjuman dan Raul Renanda.

Indra pun dikenal sebagai penggerak musik di Indonesia yang telah mempengaruhi dan membuat perubahan signifikan dalam industri jazz dan pop Indonesia. Bermukim di Bali sejak tahun 2014, ia mendirikan Indra Lesmana Space; mengaktifkan dan memberdayakan jazz di Sanur dan sekitarnya melalui program Mostly Jazz bersama istrinya, Hon Lesmana.

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading