iMusic.id – dbatlayar merilis single terbaru mereka bertajuk “Badut Baru” berbarengan dengan Hari Badut Sedunia yang diperingati tiap 1 sampai 7 Agustus tiap tahunnya.
dbatlayar adalah dua kakak beradik David C.R. Batlayar (Dave) dan Daniel Joy Gratia Batlayar (Joy) yang memutuskan untuk merilis single yang sudah bisa didengarkan di semua digital streaming platform tersebut hari ini 7/8/24
Lagu “Badut Baru” dari dbatlayar merupakan ekspektasi Dave dan Joy terhadap sesuatu hal yang kita sukai dan punya konsekuensi sendiri mengenai peran media sosial saat ini dalam hal apapun terutama cara manusia membandingkan kehidupan nyata dan sebuah ekspektasi.
Perumpamaan “badut” dalam merespon fenomena ini sangat berkait dengan banyak peristiwa yang terjadi. Mulai dari percintaan hingga situasi sosial dalam masyarakat. Dave dan Joy pun berhasil mengemasnya dalam balutan lirik dan komposisi musik yang apik di dbatlayar.
Ada harmoni yang mengingatkan kita pada pop era 2000-an. Menggunakan lirik-lirik lirih yang terasa perkasa dan frontal dalam mengungkapkan perasaan. Simak saja dalam potongan bagian reff ini: “Oh ternyata ada dia dalam hatimu. Beri peluknya di harimu. Aku hanya badut hiburanmu yang baru. Terlalu mudah membuka hati. Untukmu yang tak pasti.”
“Badut identik dengan sosok yang bisa menghibur namun hanya satu arah. Dalam lagu ini, kami memposisikan ‘badut’ sebagai sudut pandang dari pendengar lagu ini. Terutama dari sudut pandang orang yang merasa rasa cintanya mendapat balasan dari orang yang ia cintai, padahal nyatanya tidak, karena orang yang ia cintai tersebut sudah memiliki kekasih,” ungkap Dave.
Lagu ini diciptakan mereka berdua di rumah mereka, di bilangan Mangga Besar, Jakarta pada bulan Januari 2023. Malam itu, Joy menemukan nada sambil memainkan gitar yang direspon dengan baik oleh Dave.
Dalam keadaan hati yang sedang galau, Dave menyusun lirik dan menggabungkan dengan nada yang ditemukan oleh Joy dengan alat rekam dari handphone.
“Dalam proses perekaman lagu ini, kami dibantu oleh banyak pihak. Bentuk dan ketukan dasar lagu ini diarahkan oleh kak Febri HIVI! , bass dimainkan oleh Isaiah Christov, perekaman drum dimainkan oleh kak Jessi Mates. Proses mixing kami dibantu oleh Mas Rayendra Sunito, dan mastering oleh kak Dimas Pradipta. Untuk rekaman vokal, kami diarahkan oleh mas Irvnat,” jelas Joy.
Di bawah naungan Keina Creative yang dibentuk oleh grup musik HIVI!, dbatlayartelah merilis lima lagu sejak 2020 yang lalu. Sejak kecil, mereka tumbuh dengan lagu gospel, jazz, pop, juga lagu-lagu vocal group rohani yang dikenalkan oleh kedua orangtua mereka.
“Kalau untuk inspirasi, kami mendapat banyak inspirasi dari penyanyi juga musisi Indonesia, seperti Glenn Fredly, Tompi, Chrisye maupun musisi dari luar negeri, seperti Michael Jackson, Ron Kenoly, Earth Wind & Fire, Michael Buble,” lanjut Dave.
Cuplikan lagu “Badut Baru” belakangan dipakai menjadi musik latar untuk beragam konten di media sosial. Warganet menggunakannya untuk menggambarkan kisah dan situasi terkini dari hubungan percintaan mereka, yang mayoritas anak-anak muda.
Sampai saat ini, tercatat sudah lebih dari 72 ribu account yang menggunakan lagu “Badut Baru”.
“Kami merasa senang dan semangat atas respon dari kawan-kawan yang mendengar dan menggunakan potongan lagu kami. Kami merasa industri musik sangat luas jangkauannya, karena pendengar bisa dengan mudah memilih lagu yang ingin didengarkan secara digital. Hal ini tentu membuat musisi harus terus kreatif dalam menemukan cara terbaik untuk mempromosikan karyanya,” pungkas Joy.
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”