iMusic – Los
Angeles, 14 Agustus 2020 – Bertualang kini menjadi hal yang sulit dilakukan
di dunia nyata, mengingat pandemi yang ada. Namun tidak dengan petualangan
yang dihadirkan musisi tanah air, Amanda Chitarra lewat lagunya “Chasing
Hearts” yang resmi dirilis hari ini.
Putri
dari komposer Purwa Caraka ini
resmi merilis single keduanya setelah beberapa bulan lalu merilis single
pertama bertajuk Rules of The Jungle. Dari kedua single yang
dirilis, positive vibe disajikan secara apik lewat tatanan musik,
ujarnya. Ia menyajikannya secara konsisten dengan tetap mengedepankan akar musikalitas
negara asalnya, Indonesia.
Diproduksi di Los
Angeles dan Jakarta, Chitarra
membayangkan sebuah petualangan menenangkan dengan
mempertemukan keindahan alunan nada yang bergelombang dan melodi yang tidak
terduga. Banyak lapisan vokal yang mengalun syahdu sampai akhirnya kita
menemukan yang kita mau di ujung lagu; sebuah ketenangan dari proses menemukan
cinta.
“Saya
rasa konsep cinta itu adalah sesuatu yang manis dan murni. Perjalanan semua
orang mencari cinta — untuk alasan apa pun itu — rasanya seperti perjalanan
yang penuh misteri, dreamy, dan indah secara bersamaan,” ungkap Chitarra.
Walaupun Chitarra
jarang menulis lagu tentang cinta, tapi ia merasa saat ini yang dibutuhkan
dunia adalah energi positif, salah satunya dengan cinta. “Saya sebenernya jarang
nulis lagu tentang cinta, tapi gatau kenapa suatu hari
kepikiran betapa unik, organik, dan beragamnya alasan setiap orang
mencari cinta. Saya rasa tema ini patut untuk dieksplorasi lebih dalam lagi,
dan lahirlah lagu Chasing Hearts,” lanjutnya.
Sama
seperti single pertama, Chasing Hearts juga
diproduseri oleh Ammir Gita, dengan tambahan Adhe Arrio dari Double
Deer sebagai mixing engineer, dan track mastering oleh Greg Calbi
dari Sterling Sound. Produser dan penulis lagu, Yudhistira Mirza,
juga masih terlibat sebagai tim produksi dari single ini.
Dalam rangka
perilisan ini, Chitarra juga mengajak kamu untuk mengikuti aktivitas media
sosial dengan memposting diri sendiri di cermin dan menggunakan filter “Chasing
Hearts” yang dapat ditemukan di Instagram Stories. Gunakan juga hashtag #ChasingHearts
saat memposting dan tag @chitarramusic.
“Seperti
istilah ‘a
window to the world’, cermin disini adalah simbol untuk kita melihat ke dalam isi
hati diri sendiri — ‘a window to the heart’. Sebelum kita mencari cinta, kita liat dulu ke dalam diri
sendiri. Apa sebenarnya yang kita cari? Atau kenapa kita ingin mencinta dan
dicinta?” Jelasnya.
Lagu ini
sudah dapat dinikmati di platform musik digital dan music video
nya akan ditayangkan premiere di YouTube tanggal 20 Agustus 2020 pukul
12.00 WIB. Music video ini adalah hasil kolaborasi dengan pasangan asal
Indonesia, Dikka Afidick (photographer) dan Vega Alfirina (fashion
stylist), yang juga tinggal di Los Angeles.
Amanda Chitarra merupakan sosok yang lebih sering berkarya bersama
Yudhistira Mirza dalam grup duo elektronik asal Jakarta bernama Parisude
pada tahun 2009 sebagai awal kariernya bermusik. Saat membuat EP pertama
mereka pada tahun 2011 bertajuk Sudut Pandang, ia membuka diri terhadap
berbagai instrumen tradisional Indonesia yang sekarang memainkan peran
penting dalam proyek solonya saat ini.
Putri bungsu musisi legendaris, Purwa Caraka ini tumbuh
besar di banyak lapisan musik, terutama yang berkesan baginya adalah musik
tradisional Indonesia. Hal ini yang membuat dirinya menjadi fasih menguasai
komponen musik tradisional dan juga karakter vokalnya yang khas mengalun syahdu
bersama komposisi musik tradisional.
Chitarra pindah ke Los Angeles untuk mempelajari vocal
performance di Los Angeles College of Music. Dia lulus dengan cum
laude pada 2016. Setelah lulus, Chitarra merilis album fusion Jazz
eksperimental, dengan bassis Will Gardner, drummer Takeshi Kato,
dan gitaris Ryota Kuroda, yang disebut 3ANTRA. Chitarra saat ini juga
merupakan bagian dari duo folk, Emma & Chitarra.
Merayakan satu dekade di industri musik, Chitarra akan
merilis single solo pertamanya berjudul Rules Of The Jungle, yang akan
menjadi bagian dari debut EP yang akan dirilis pada musim gugur 2020.
Pengetahuannya yang kaya tentang berbagai budaya berhasil
tercermin dalam karya-karya musiknya yang memiliki perpaduan yang manis antara
musik indie-pop dengan suara-suara tradisional yang mendalam dan unik.
Ia sangat terinspirasi dan dipengaruhi oleh penyanyi sekaligus penulis lagu
wanita seperti Florence + the Machine, Kimbra, Aurora,
Ellie Goulding dan Imogen Heap.
Chitarra menggambarkan musiknya sebagai tradisional tapi tidak
konvensional; menantang musik modern dengan perpaduan unik antara
karakter vokal yang mainstream dengan unsur-unsur musik tradisional beserta
pesan-pesan yang bisa kita cerna bersama. (FE)