iTalk

Cinema XXI Gandeng Nusantics Untuk Riset & Pastikan Udara Bioskop Aman.

Published

on

iMusic – Cinema XXI Gandeng Nusantics untuk Riset & Pastikan Udara Bioskop Aman. Pada tahun 2019, industri perfilman Indonesia sedang bertumbuh dengan sangat pesat, sejalan dengan data dari filmindonesia.or.id yang menyatakan bahwa film Nasional ditonton oleh hampir 52 juta orang. Namun, semuanya berubah ketika pandemi melanda dunia tahun 2020 lalu. Seluruh industri, termasuk industri perfilman di Indonesia harus berhenti sejenak untuk mendukung kesembuhan bangsa.

Setelah melalui berbagai penyesuaian peraturan terkait pergerakan sosial, adaptasi kebiasaan baru serta proses vaksinasi selama satu tahun masa pandemi, harapan itu kembali hadir. Berbagai sektor industri mulai kembali bangkit. Sayangnya, industri perfilman nasional masih belum bergerak secara optimal, terlihat dari jumlah perolehan film nasional yang hingga Maret 2021 baru dinikmati oleh sekitar 445 ribu penonton. Salah satu faktor penyebab diantaranya stigma negatif mengenai kegiatan menonton di bioskop.

Padahal, sebagai hilir dari industri perfilman nasional, bioskop mengedepankan keamanan dan kenyamanan pengunjung dan seluruh karyawan. Komitmen untuk membuat penonton merasa aman dan nyaman diwujudkan melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat sesuai dengan anjuran Pemerintah Pusat dan Daerah, proses disinfeksi ruangan secara berkala, pemasangan lampu UV – C serta memperhatikan proses sirkulasi udara (memastikan supply fresh air) dalam ruangan bioskop.

Dalam rangka merayakan Hari Film Nasional, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk #KembalikeBioskop Cinema XXI bersama dengan startup bioteknologi Nusantics melakukan penelitian bersama untuk mendeteksi kemungkinan adanya virus SARS COV-2 dalam udara di studio bioskop.

Sebelumnya Nusantics juga tergabung dalam gugus tugas penanggulangan pandemi yang dibentuk oleh BPPT. Nusantics merancang desain utama PCR test kit untuk mendeteksi COVID- 19 dengan strain virus lokal dan mutasi terbaru yang kemudian diproduksi oleh Biofarma dan telah digunakan di seluruh Indonesia sejak April 2020.

Revata Utama selaku Chief of Technology Officer (CTO) Nusantics mengatakan, “Kami sangat berterimakasih kepada Cinema XXI yang telah mempercayakan kapabilitas Nusantics di bidang riset dan teknologi microbiome untuk meneliti udara dalam bioskop. Kerjasama ini merupakan bentuk dukungan kami agar industri film tanah air dapat bangkit kembali dan hasilnya dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat untuk #KembalikeBioskop dengan aman, karena Cinema XXI telah menjalankan protokol kesehatan dengan baik.”

Dengan pengalamannya sebagai medical diagnostic scientist, Revata memimpin tim peneliti di Nusantics untuk melakukan berbagai riset salah-satunya yang berfokus pada pengembangan riset diagnostik terkait microbiome (kumpulan bakteri, virus, jamur dan arkea) dengan lingkungan, kesehatan manusia, hingga kecantikan.

Tim peneliti dari Nusantics melakukan pengambilan sampel udara dengan sebuah alat khusus di lima lokasi bioskop Cinema XXI pada 23 – 27 Maret 2021. Pengambilan sampel dilakukan sebelum jam tayang pertama dan setelah jam tayang terakhir di studio bioskop. Hasilnya, TIDAK DITEMUKAN partikel virus SARS COV-2 atau mutasinya seperti B.1.1.7, B.1.351, E484K dan D614G pada bioskop XXI yang diteliti.

Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf juga menyatakan dukungannya untuk kebangkitan industri perfilman, menurutnya, “Jangan jadikan pandemi sebagai penghalang bagi kemajuan industri film tanah air. Kita harus tetap mendukung pelaku industri untuk dapat berkarya dan memastikan karyanya dinikmati masyarakat. Protokol dan upaya pencegahan harus tetap dijalankan, tetapi riset seperti ini juga penting dilakukan secara berkala untuk memastikan kondisi di lapangan demi keamanan bersama.”

“Dengan hasil tersebut, kami semakin semangat menyambut masyarakat #KembalikeBioskop untuk menuntaskan kerinduan dalam menikmati pengalaman menonton di bioskop. Lebih lanjut kami berharap, bioskop sebagai hilir dari industri Perfilman Nasional dapat kembali memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan perfilman tanah air dan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, industri perfilman bangsa dapat kembali bangkit. Meski aman, kami tetap mengimbau penonton setia Cinema XXI untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat berkunjung ke bioskop dan menunda pergi ke bioskop bila merasa kurang sehat,” tutup Dewinta Hutagaol, Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI.

Tentang Nusantics

Nusantics adalah perusahaan genomics technology yang berdiri pada 2020 dengan visi menjaga biodiversity demi masa depan alam dan manusia yang lebih berkelanjutan. Melalui kapabilitas di bidang riset dan teknologi microbiome, Nusantics hadir dengan layanan yang berorientasi pada skin microbiome bagi konsumen, serta riset dan diagnostik bagi lembaga atau korporasi. Pada layanan skin microbiome, Nusantics menjadi pioneer dalam layanan analisa profil microbiome kulit di Indonesia melalui layanan Biome Scan dan skincare ramah microbiome Biome Beauty. Sedangkan untuk layanan riset dan diagnostik, Nusantics dipercaya oleh BPPT untuk merancang desain utama purwarupa qPCR test kit COVID-19 berbasis strain virus lokal dan tergabung dalam gugus tugas penanggulangan pandemi.

Informasi lebih lanjut tentang Nusantics tersedia di https://www.nusantics.com/

Tentang Cinema XXI

Cinema XXI berada di bawah naungan PT Nusantara Sejahtera Raya, merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1987. Dengan pengalaman lebih dari 33 tahun di industri hiburan, Cinema XXI berkomitmen untuk senantiasa memberikan pengalaman dan kenyamanan menonton terbaik untuk masyarakat Indonesia. Sampai dengan Januari 2021, Cinema XXI telah menghadirkan 1.195 layar di 221 lokasi bioskop yang tersebar di 66 kota di seluruh Indonesia, dan akan terus berkembang untuk mencapai target 2.000 layar dalam lima tahun ke depan.

Cinema XXI berkomitmen untuk terus memberikan hiburan berkualitas terbaik dan tanpa kompromi d engan harga terjangkau. Di tahun 2006, Cinema XXI melahirkan M-Tix untuk memfasilitasi pemesanan tiket bioskop secara online dan di tahun 2012 telah menghadirkan pengalaman menonton dengan teknologi revolusioner, yaitu IMAX teater. Untuk menyempurnakan pelayanan kepada penonton, telah hadir juga bioskop dengan sistem audio mutakhir “Dolby Atmos” yang kini ada di 55 layar Cinema XXI.

Bukan hanya tempat untuk menonton film, tetapi juga rumah kedua untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Cinema XXI menghadirkan pengalaman menonton yang tak terlupakan untuk hari ini dan esok. Selama tiga tahun berturut-turut pada 2017, 2018, 2019 Cinema XXI telah dianugerahi “World Branding Award” di Kensington, London sebagai Merek Terbaik dalam Kategori Bioskop Hiburan (Nation Tier) dan di awal 2019, Cinema XXI juga telah dianugerahi “Millennials Top Brand Awards” oleh salah satu media pilihan generasi muda Indonesia sebagai pilihan pertama millenials untuk kategori jaringan cinema terkemuka di Indonesia. Tidak berhenti disana, terlepas dari kondisi Pandemi yang dialami, di tahun 2020, Cinema XXI telah dinobatkan sebagai “Industry Champion of The Year” oleh Asia Corporate Excellence and Sustainability (ACES) Awards.

Hasil penelitian Nusantics — startup bioteknologi, menyatakan sampel udara di bioskop Cinema XXI aman dari partikel virus SARS COV-2 serta mutasi virus tersebut. (FE)

Exit mobile version