Connect with us

iMusic

“Circle Path” resmi rilis mini album pertamanya yang berjudul “Unstable Heart”.

Published

on

iMusic – Setelah merilis single perdana berjudul “Tetaplah Disini” tahun lalu, ternyata membuat Circle Path untuk membuat mini album pertama yang berjudul “Unstable Heart”. Sempat berganti personil dan kini hanya tinggal berdua saja, Riza (Gitar dan Bass) dan Salma (Vokal) yang mana keduanya ternyata bukan personil awal, akhirnya memantapkan diri untuk melanjutkan perjalanan mereka sebagai band.

Awal tahun 2022, empat materi awal lagu diboyong oleh Riza dan Salma ke Ringo Records Studio, studio dan label rekaman tempat single pertama Circle Path juga diproduksi, untuk digodok lagi dan dijadikan mini album. Berisikan 4 lagu dan 1 trek bonus, yang semuanya mengangkat isu percintaan remaja.

“Circle Path itu band anak SMA yang lagunya mengangkat isu percintaan anak SMA, tujuannya biar relate aja gitu sama yang dengarin, dan memang yang paling banyak dengerin itu anak SMA”, ujar Riza.

That I Love You So” merupakan judul lagu pertama dalam mini album ini; kisah tentang perasaan seorang remaja yang jatuh cinta tetapi harus merelakan perasaannya. Lagu kedua “And She’s Right” lebih unik dari lagu lain karena lagu yang berkisah tentang seseorang yang akhirnya jatuh cinta ini ditulis oleh Riza sebelum ia jatuh cinta, “ untuk jaga-jaga,” katanya.

Lagu ketiga yang berjudul “Us” menjadi satu-satunya lagu yang tidak ditulis oleh Riza, melainkan ditulis oleh sang kakak yakni lagu tentang hubungan mantan kekasih yang ternyata bisa berakhir baik-baik saja. “Under The Rain” menjadi lagu penutup yang cukup sedih, bercerita tentang sepasang kekasih yang saling meragukan dan akhirnya berpisah.

“Unstable Heart” bisa dibilang sebagai mini album bernuansa alternatif, namun di dalamnya masih terdapat unsur teen pop yang juga sama kuatnya . Musik dengan instrumen yang kaya dipadu dengan dinamika yang sederhana, keduanya dibalut dengan Vokal yang “chatchy” di telinga para remaja. Circle Path sendiri mengakui pada musik mereka mengambil berbagai macam warna dari musisi-musisi yang biasa mereka dengar sehari-hari, mulai dari Rex Orange, Boy Pablo, Pamungkas, Reality Club, bahkan Paramore.

Lewat mini album ini Circle Path menyediakan ruang untuk para remaja untuk bisa menikmati kisah percintaannya, ataupun mengajak mereka yang tidak remaja lagi untuk bisa tahu kisah percintaan anak remaja. Mini album ini sudah bisa didengarkan di berbagai platform digital. (FE)

iMusic

Unit Emo, Tears Don’t Lie kolaborasi dengan Savira Razak di single “Hancur”

Published

on

iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.

Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.

“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lie berhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.

Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).

Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.

Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.

“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.

Continue Reading

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading