Connect with us

iMusic

Daur Ulang Lagu “Pelangi Cinta”, Kali Ini “Diskoria” Gandeng “Afifah Yusuf” Dan “Fariz RM” Sebagai Sutradara Video Klip.

Published

on

iMusic – Melanjutkan suksesnya kolaborasi dengan Dian Sastrowardoyo pada singel sebelumnya “Serenata Jiwa Lara”, kolektif musik Diskoria yang dikenal lewat penampilan duo DJ, Merdi Leonardo dan Fadli Aat, kembali merilis sebuah karya kolaborasi. Kali ini, Diskoria berkolaborasi dengan Afifah Yusuf, seorang solois muda yang merupakan putri dari Hetty Koes Endang. Diskoria dan Afifah Yusuf, mendaur ulang sebuah lagu berjudul “Pelangi Cinta” yang sempat dinyanyikan oleh Sang Ibunda di era 80-an. Lagu ini dirilis dibawah naungan Suara Disko.

Kolaborasi ini bisa terjadi berawal dari sebuah unggahan Diskoria di Instagram Story yang memutarkan piringan hitam lagu dari Hediek’s Group, sebuah vocal group pop lawas yang salah satu anggotanya adalah Hetty Koes Endang. Hal itulah yang menjadi pemantik pembicaraan tentang musik lebih jauh antara Diskoria dengan Afifah, karena tidak banyak orang yang mengetahui album tersebut.

Lagu “Pelangi Cinta” akhirnya dirasa menjadi lagu yang tepat untuk di daur ulang oleh Diskoria dan Afifah Yusuf. “Pelangi Cinta” diciptakan oleh A. Riyanto dan dipopulerkan pertama kali oleh Jamal Mirdad pada tahun 1981. Setahun kemudian, barulah lagu ini dibawakan kembali oleh Hetty Koes Endang.

“Selain Pelangi Cinta memiliki emotional touch untuk saya karena pernah di nyanyikan oleh sosok yang sangat inspiratif dalam hidup saya, secara melodi dan keseluruhan konsep lagu ini sangat sesuai sebagai lagu perkenalan dari projek kolaborasi bersama Diskoria. Ibarat permata, ini adalah permata yang tersembunyi dan layak untuk kilaukan kembali.” – Afifah Yusuf.

Proses Produksi singel kali ini dilakukan oleh Diskoria sendiri dengan dibantu oleh Imam Buana Luthfi dan Pandji Dharma, dua musisi yang pernah tergabung dalam grup elektronik, Animalism.

“Selama proses penggarapan, semua berjalan cukup natural. Sebuah kejutan yang menyenangkan adalah ketika take vocal lagu ini dihadiri oleh penyanyi aslinya langsung, Hetty Koes Endang, dan bisa dibilang tidak ada tekanan untuk perbedaan interpretasi akan lagu ini, yang akhirnya membuat kita jadi lebih percaya diri. Satu hal yang menarik lagi, ada sedikit penyesuaian lirik yang direkomendasikan oleh beliau, karena lagu aslinya dibuat berdasarkan sudut pandang pria, maka untuk versi yang dinyanyikan wanita, kita ubah sedikit susunan liriknya agar terdengar lebih feminin.” – Diskoria.

Diskoria dan Afifah Yusuf berharap karya kolaborasi terbaru mereka ini bisa menjadi perbendaharaan karya pop disko yang segar di industri musik tanah air. “Pelangi Cinta” bisa menjadi bukti tongkat estafet musik pop terdahulu, yang masih dapat dinikmati anak muda masa kini, dan tentunya sebagai lagu penyemangat di masa-masa seperti ini.

Tidak hanya dari segi musik, hal menarik pada rilisan kali ini juga terdapat pada kolaborasi dalam penggarapan video klip. Diskoria dan Afifah Yusuf, mempercayakan legenda musik Indonesia, Fariz Roestam Munaf, untuk menunjukkan sisi lain kreativitasnya. Mereka melihat sosok Fariz Roestam Munaf sebagai seniman, yang selama ini karyanya didengar dalam bentuk audio, akan sangat menarik untuk melihat visi seorang Fariz Roestam Munaf dari sisi visualnya.

Hasil dari video klip garapan Fariz Roestam Munaf, sudah bisa disaksikan melalui kanal youtube Suara Disko. (FE)

iMusic

Rayi Putra tak ingin membuat kecewa di single “Let You Down”

Published

on

imusic.id – Rapper,penyanyi, penulis lagu dan produser multitalenta, Rayi Putra kembali dengan single dan video klip terbarunya yang lembut, “Let You Down”,yang dirilis melalui Def Jam Indonesia, sebuah divisi dari Universal Music Indonesia.

Personal dan intim, lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadi Rayi Putra yang pernah mengecewakan orang yang ia cintai dan mencapai suatu titik di mana ia tersadar dan bertekad untuk menebus kesalahannya, dan berjanji tak akan mengecewakan mereka lagi.

“Let You Down”  mengajak pendengar masuk ke dalam pikiran, jiwa dan hati Rayi Putra, yang dengan jujur berbagi tentang rasa penyesalannya, seraya ia menyanyikan tekad barunya untuk menebus kesalahannya di masa lalu dan berjanji untuk tidak lagi mengecewakan orang yang dicintainya.

“Aku menulis lagu ini berdasarkan pengalaman pribadiku di mana aku merasa telah mengecewakan beberapa orang yang sangat penting dalam hidupku, dan bagaimana aku akan terus berusaha sebaik mungkin untuk menebusnya dan menjadi lebih baik, sehingga aku tidak akan mengecewakan mereka lagi,” ungkap Rayi.

Ditulis oleh Rayi Putra sendiri dan diproduseri oleh Eka Gustiwana, “Let You Down” menghadirkan perpaduan unik R&B dan Hip Hop khas Rayi, dengan flow halus, beats yang catchy, yang dipadukan dengan lirik yang intim dan introspektif.

“Aku ingin membuat lagu yang terasa sangat intim dan personal. Jadi ketika didengarkan, pendengar akan merasa seperti aku sedang berbicara langsung di depan mereka,” tambahnya.

“Let You Down”  dirilis bersamaan dengan sebuah video klip menawan yang menampilkan sepasang penari dalam sebuah kisah menyentuh tentang cinta dan konflik. Vokal Rayi yang halus mengalir seraya kita menyaksikan perjalanan sebuah pasangan yang sedang mengalami masa sulit dalam hubungan mereka, mulai dari bertengkar, hingga perlahan-lahan menemukan jalan mereka kembali dan kembali jatuh cinta satu sama lain, yang ditutup dengan sedikit kejutan di akhir video.

Continue Reading

iMusic

The Rain perkenalkan single keren berjudul “Halaman Berbeda”

Published

on

imusic.id – THE RAIN kembali merilis salah satu lagu dari album studio ke-7 mereka, “Mereka Bilang Kita Terjebak Bersama“. Sebuah lagu berjudul “Halaman Berbeda” dipilih oleh band asal Yogyakarta yang hingga kini tetap beranggotakan Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal).

Sejak awal terbentuk, mungkin bisa dibilang The Rain adalah salah satu band Indonesia yang memiliki komitmen yang kuat untuk bertahan di industri musik Indonesia. Terbukti dengan perjalanan menuju 22 tahun berkarya, The Rain masih konsisten dengan formasi awal dan tetap produktif mengeluarkan karya-karya terbaiknya yang selalu mendapat sambutan baik oleh penikmat musik Indonesia.

Kali ini lewat lagu “Halaman Berbeda”, The Rain ingin kembali mengajak pendengar untuk tenggelam dalam barisan lirik sendu berbalut nuansa musik yang mengingatkan kita pada akhir dekade 80-an hingga awal dekade 90-an.

“Lagu ini adalah salah satu lagu saya yang proses penulisannya memakan waktu bertahun-tahun. Separuh lagu ini sudah ada sejak hampir sepuluh tahun lalu. Tak terselesaikan saat itu, lalu tersimpan di arsip lagu The Rain. Sampai akhirnya baru berhasil dirampungkan bersama saat proses pengerjaan album ini”, ujar Indra Prasta The Rain. 

“Untuk aransemennya, tidak sulit untuk membalut lagu ini dalam nuansa akhir 80-an hingga awal 90-an. Selain karena progresi Chord-nya memang cocok untuk dibawa ke arah sana, kami juga memang cukup banyak mendengarkan referensi dari era tersebut, seperti karya David Foster dan lain-lain”, tambah Iwan.

Lagu ini menjadi jembatan menuju momen 22 tahun perjalanan The Rain yang jatuh pada akhir tahun 2023 ini. 

“Kami persembahkan buat semua The Rain Keepers, sebutan buat para penggemar The Rain, yang selalu setia menanti rilisan karya terbaru The Rain”, tutup Aang.

Lagu “Halaman Berbeda” kini telah tersedia di berbagai layanan musik digital. Selamat mendengarkan!

Continue Reading

iMusic

Solois “ALKV” rilis single bertajuk “The Divine Within”.

Published

on

iMusicALKV (baca: alkav) memulai debutnya menjadi seorang solois lewat single berjudul “The Divine Within” yang telah diluncurkan pada pertengahan bulan Maret 2023 ini.

Pada single debutnya, musisi asal kota Medan yang memiliki nama asli Arief Alkaff ini memulai karir solonya dengan berkolaborasi bersama beberapa musisi kota Medan lainnya, seperti Simon (drummer), Evan WINA (kibordis) dan Tama (basis).

“The Divine Within” merupakan karya pertama ALKV sebagai seorang solois setelah sekitar tahun 2015 sampai dengan 2016 ia pernah bergabung mengisi vokal dan gitar pada band Bittersweet dan sekitar tahun 2016 sampai dengan 2017 mengisi vokal dan gitar pada band Franklin Vision.

ALKV merupakan proyek solo dengan konsep band yang bergenre Rock dan terinspirasi dari musisi-musisi lokal kota Medan serta musisi Barat 70-an seperti Jimi Hendrix, Grateful Dead, Deep Purple serta The Who. Lebih jauh tentang “The Divine Within”, lagu ini bercerita tentang orang yang terlalu lama menunggu untuk siap, namun kenyataannya ia tersadar bahwa tidak ada yang pernah siap dan yang ada hanyalah keberanian untuk memulai.

Pada proses produksi “The Divine Within”, ALKV memilih single debutnya ini digodok di salah satu studio dan label rekaman di Medan, Ringo Records, serta diproduseri langsung oleh Tengku Johan Arifin (produser Ringo Records). Untuk pondasi awal, penyusunan musiknya disusun sendiri oleh ALKV yang selanjutnya disempurnakan oleh musisi-musisi yang berkolaborasi dengannya dalam format instrumen seperti gitar, bass, drum serta organ.

Sedangkan lirik “The Divine Within”, ALKV mengaku bahwa ia menggubahnya 30 menit sebelum sesi rekaman berlangsung. Seperti pada lagu dengan genre Rock lain, pada single “The Divine Within” ini ALKV menyusun lirik dengan lebih sederhana namun pada musik serta instrumen disusun dengan lebih kompleks.

Setelah berhasil merilis single debut “The Divine Within”, tahun ini ALKV berencana merilis beberapa single lainnya sebelum kemudian merilis album pertamanya. “The Divine Within” sudah bisa kamu dengarkan di berbagai platform streaming musik digital.

Continue Reading