iMusic – Sempat
vakum selama 9 bulan, duo pop Dead Bachelors yang terdiri dari Narendra
Pawaka (Eda) dan Mario Pertama akhirnya kembali merilis sebuah single baru
berjudul ‘It’s You‘ yang juga menjadi lagu pembuka menuju mini album ketiga Dead Bachelors ‘Honey Star‘.
Awalnya Dead Bachelors berencana untuk merilis sebuah full album setelah selesai merilis EP keduanya
‘New Kid in
Town’ tahun lalu, namun dengan situasi pandemi yang belum kunjung selesai penggarapan
album tersebut tertunda. Ditambah juga kedua personil Eda dan Mario sempat
terkena covid pada pertengahan tahun 2020.
Akan tetapi karena rasa kangen kedua
personil untuk merilis sebuah karya baru, di tengah kesibukannya juga sebagai
penyiar radio dan juga pembawa acara TV, kedua
personil Dead Bachelors memantapkan bahwa keadaan sekarang tidak bisa
seterusnya menjadi penghambat untuk menyelesaikan lagu baru. Kembali
diproduseri oleh Andreas Arianto, lt’s You merupakan lagu yang lahir dari long-distance virtual session antara Jakarta dan Bali.
“Setiap hari Rabu kita selalu jadwalkan
untuk workshop secara virtual. Produser kita Andreas sekarang juga sudah di
Bali. Prosesnya kirim-kiriman materi. Waktu itu Mario juga rekaman drum di Bali
saat dia disana, kalo gue rekaman vokal di kamar aja.” jelas Eda terkait
penggarapan single terbarunya.
‘It’s You’ adalah lagu
persembahan Dead Bachelors yang mengekspresikan gairah dari mencintai dan
dicintai kembali. Pada single ini Dead Bachelors dan juga Andreas Arianto
selaku produser lagu ini banyak mengeksplorasi musik pop pada era 70-an dari
mulai Bill Withers, The Jackson Five, dan lainnya untuk pemilihan sound.
Tidak berhenti di single ‘It’s You’, pada mini album ketiganya ‘Honey Star’ Dead
Bachelors akan banyak menggali musik pada era tahun 70an. Bagi Mario dan Eda
musik pada dekade-dekade sebelumnya terbukti masih didengarkan oleh banyak
orang dengan kata lain timeless. Cocok
untuk generasi yang hidup di era kemutakhiran namun merindukan suasana
nostalgia.
Pada era baru ini menuju EP Honey Star,
Eda dan Mario sudah mempersiapkan banyak kejutan. Tidak hanya itu, hal yang
menyenangkan bagi Dead Bachelors sendiri adalah penggarapan EP ini juga
mendapatkan bantuan sekaligus dukung oleh berbagai macam pihak.
“Semangat kolaborasi bener-bener kami
rasakan di proyek kali ini, dari mulai fashion sampai video klip. Bersyukur banget banyak yang support
Dead Bachelors. It’s an honor adanya Pa e (Anton Ismael) yang mau bantu jadi sutradara video klip dari It’s You. Lalu ada Ben Sihombing yang jadi fashion stylist untuk sesi photoshoot.
Konsep 70annya yang jadi tema kita di era ini jadi dapet banget! Terus photographer
nya temen lama gue, Norman Fideli. Sama nanti bakal ada beberapa temen jadi featuring juga untuk EP ini,
jadi untuk proses penggarapan lagunya juga akan jadi hasil kerja kolaborasi
juga sih dengan musisi lain diluar Eda dan gue.” ujar Mario.
Sebelumnya Dead Bachelors juga telah
berkolaborasi dengan duo elektronik asal Bali, Hotel Death Star untuk versi remix single perdananya Dead Bachelors Truth or Dare
– Hotel Death Remix yang sudah dirilis
18 Juni 2021 kemarin.
Single terbaru Dead Bachelors It’s You sudah
bisa didengarkan di layanan streaming digital seperti Spotify, Apple Music,
JOOX, Resso, YouTube Music, Langitmusik, Deezer dan lain-lain mulai 2 Juli
2021. Dirilisnya single terbaru ini juga didampingi dengan sebuah Lyric yang
dibuat oleh Khvfl yang sudah bisa disaksikan di kanal YouTube Dead Bachelors. Sedangkan Music Video yang
akan disutradarai oleh Anton Ismael akan menyusul.
Narendra
Pawaka (Eda) dan Mario Pratama (Mario) adalah penyiar radio dan pembawa acara
yang tengah naik daun di Indonesia. Lama menjadi penikmat musik keduanya
memutuskan untuk membentuk sebuah band dengan nama Dead Bachelors. Eda
mengambil posisi sebagai vokalis, sekaligus penulis lagu, dan terkadang juga
pemain ukulele pada duo ini, sementara Mario yang belum pernah memiliki
pengalaman bermusik sama sekali diyakinkan bahwa dia mampu. Akhirnya Mario
bersedia dan sampai hari ini dia masih terus belajar dan mengambil kursus drum.
Dikenal
juga dengan nama Duo Budjang, Eda dan Mario memadukan banyak referensi musik
dari lintas generasi dan juga genre untuk musiknya, dari mulai synth-pop era
80-an, old school rock 90-an sampai dengan pop terbaik 2000-an. Di tahun 2019
Dead Bachelors merilis single perdananya Truth or Dare dan disusuli oleh EP
pertamanya New Lover. Pada bulan Maret 2020 Dead Bachelors merilis single nya A
Kiss You Can’t Take Back yang merupakan single pertama menuju EP keduanya New
Kid in Town.
Band
yang sering menjuluki dirinya sebagai band start-up ini menunjukkan
keseriusannya dalam bermusik dengan memiliki 10 lagu, 2 EP yang berhasil mereka
rilis. Di tahun 2020 Dead Bachelors mendapatkan tiga nominasi pada ajang
Anugerah Musik Indonesia (AMI) pada kategori Pendatang Baru Terbaik, Duo / Grup
Kolaborasi Soul R&B Terbaik dan Duo / Grup Kolaborasi Urban Terbaik.
Dengan musik dan pembawaannya yang fun dan terkadang terkesan komedik, Dead Bachelors berharap musik yang mereka keluarkan dapat menghibur bagi siapapun yang mendengarkannya. Namun bukan hanya sebagai penghibur, Dead Bachelors juga ingin musiknya dapat dimengerti dan juga relate dengan orang-orang dan dapat menjadi teman pendengarnya. (FE)
imusic.id – Setelah merilis single terbarunya yang berjudul “Love As”, Elephant Kind sukses tampil untuk pertama kalinya di tahun 2023. Band yang kini berdomisili di London ini berbagi panggung dengan The Pylons dan Temm dalam acara yang digelar di The Social pada tanggal 15 Maret lalu.
The Social dimana tempat Elephant Kind bakal tampil merupakan sebuah tempat acara musik legendaris di London yang telah menggelar berbagai acara dengan penampil ternama seperti Arctic Monkeys, Jack White, Bon Iver, Beck, Lily Allen, Wolf Alice, Florence + The Machine, The Chemical Brothers, Aphex Twin hingga Adele.
Pada acara tersebut, Elephant Kind membawakan dua lagu terbarunya yang berjudul “Rockstar” dan “Love As”. Kedua single tersebut akan menjadi bagian dari EP mereka yang bertajuk “Superblue”. EP yang akan dirilis pada akhir bulan Maret ini akan menjadi karya pertama mereka di bawah naungan label asal Inggris, Mola Records. Album “Superblue” pun menjadi karya pertama yang sukses dihasilkan oleh ketiga personel Elephant Kind; Bam Mastro, Kevin Septanto dan Bayu Adisapoetra sejak berdomisili di London.
Untuk menandai rilisnya “Superblue”, Elephant Kind juga akan merilis video klip untuk singlenya yang berjudul “Love As” dan menggelar launch party di London pada bulan ini.
Selain merilis “Superblue”, Elephant Kind juga akan terlibat dalam berbagai proyek menarik lainnya. Dalam waktu dekat ini, mereka akan tampil untuk tiga acara di London untuk membesarkan gaungnya di Inggris. Pada tanggal 21 Maret mendatang, mereka akan tampil pada acara kenamaan asal Inggris, Sofar.
Acara ini menjadi ajang “pemanasan” bagi Elephant Kind untuk mempersiapkan diri mereka menjelang rencana tur mereka di Inggris yang akan dimulai pada pertengahan tahun ini. Rangkaian tur Elephant Kind akan dibuka dengan konser tunggal mereka di kota Manchester pada tanggal 4 Mei dan diikuti dengan konser mereka bersama musisi Ziyad Al-Samman pada tanggal 11 Mei di London. Informasi lebih lanjut mengenai proyek-proyek Elephant Kind di masa mendatang akan dirilis seiring berjalannya waktu.
Dua single terbaru Elephant Kind yang berjudul “Rockstar” dan “Love As” sudah tersedia di berbagai layanan streaming digital seperti Spotify, JOOX, Apple Music, Resso, YouTube Music, Deezer, Trebel, dan lainnya.
imusic.id – Membuka tahun dengan produktif berkarya, ‘Voxxes’ kembali bergegas dalam mempersiapkan album perdananya di tengah tahun mendatang. Setelah merilis dua single sebelumnya, kini Voxxes kembali merilis single keempat bertajuk ”Spend the Night” sebagai single terakhir menuju album perdana ‘Zero Hour’ di tengah tahun mendatang.
Masih seperti karya-karya sebelumnya yang mengangkat dan berfokus dengan tema roman, namun dalam single keempatnya ini Voxxes mencoba untuk memotret sudut pandang yang berbeda dari sebuah roman dan momen perpisahan.
Single dari Voxxes berjudul ”Spend the Night” terinspirasi oleh lukisan Edward Hopper, ceritanya tentang mencoba untuk memotret momen perpisahan antara Ibu dan anak dari perspektif seorang Ibu. Ditulis oleh Qashmal Zhafari dan Rayhan Rizki (RR), ‘Spend the Night’ terasa sangat hangat dan personal yang didasari oleh pengalaman emosional keduanya selama masa perantauan.
“Lagu ini jadi personal karena kita sama-sama sekolah jauh. Setiap mau pamit berangkat ngerantau sama nyokap, rasanya selalu sedih banget. Di lagu ini, kita mau coba ambil perspektif dari seorang Ibu, apa yang dia rasain ketika harus merelakan anaknya untuk pergi jauh.” Jelas Zhafari, vokalis dari Voxxes
Proses kreatif dalam pembuatan single terakhir dari album ‘Zero Hour’ ini dilakukan dengan relatif singkat, namun diproduksi secara matang. Berbeda dengan single sebelumnya, Voxxes menawarkan nuansa kesedihan yang mendalam dalam ”Spend the Night” dengan iringan vokal serta melodi yang mendukung nyawa dari single ini. Selain itu, pemilihan kunci yang penuh dipengaruhi oleh jazz chord turut menuntun Voxxes dalam mengemas ‘Spend the Night’ secara keseluruhan dengan penuh perhatian.
“Setelah chord dan notasi lagu ini selesai, kita agak lama dalam penulisan lirik karena kita berharap eksekusi lagu dan lirik lagu bisa berjalan seimbang.” Tambah Zhafari.
Meski ”Spend the Night” memiliki nuansa yang berbeda dengan dua single sebelumnya, namun nyawa dari ketiganya memiliki rasa yang berkesinambungan. Selain menjadi menarik, ”Spend the Night” juga menjadi salah satu karya andalan dari para anggota Voxxes.
Selain menjadi salah satu single andalan, Rayhan Rizki yang mengambil peran sebagai personel dan juga produser dari lagu ini mengungkapkan bahwa ”Spend the Night” layak menjadi salah satu karya musik terbaik di Indonesia.
Sementara itu, Tanjung mengungkapkan bahwa single Voxxes kali ini menjadi lagu yang sangat emosional. ”Spend the Night” mungkin menjadi lagu termature yang pernah Voxxes buat, dan paling grounding personally untuk gua , susah buat ga emosional kalo dengerin lagu ini”. Ujar Tanjung yang mengambil peran sebagai keyboardist di dalam grup musik ini.
”Spend the Night” buat gua adalah lagu yang bumbunya sedikit berbeda sama biasanya, biasanya lagu-lagu cinta Voxxes itu based on personal experience atau lebih ke pasangan tapi ”Spend the Night” ini lagu dari Voxxes yang cintanya lebih mengarah ke orang tua, jadi mungkin bisa ngasih romansa yang beda buat pendengar.” Ucap Eky yang pada lagu ini memilih untuk tidak memasukkan track drum agar ”Spend the Night” semakin memiliki nuansa akustik yang kental.
Single keempat dari album ‘Zero Hour’, ‘Spend the Night’, sudah rilis dan dapat dinikmati di seluruh layanan digital streaming platform. Besar harapan dengan dirilisnya ”Spend the Night”, sebagai single terakhir menuju album perdana Voxxes. Voxxes adalah band indie yang saat ini digawangi oleh Qashmal Zhafari (vokal), Rayhan Rizki (kibor & suara latar), Resky Pratama (drum), Faris Rozaan (bas), dan Abbyan Faizy (gitar).
imusic.id – Jika mendengar nama Tompi saat mengingat lagu Ramadhan, mungkin yang teringat adalah salah satu lagu ikonik berjudul ‘Ramadhan Datang’ yang telah dirilissekitar 13 tahun lalu.
Kini, Tompi kembali bersyiar dengan merilis remake lagu legendaris milik Bimbo berjudul ‘Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya’.
“Lagu ini saya pilih karena pesan yang disampaikan masih terasa benar dan tetap relate dengan jaman sekarang. Selain itu, pertanyaan yang ada di lagu ini adalah pertanyaan yang memang sering ditanyakan oleh anak-anak saya pada saat kita sedang membicarakan tentang agama dan ngaji di rumah,” jelas Tompi saat ditanya alasan merilis ulang single Bimbo ini.
“Saya juga merasa bahwa lagu ini merupakan sebuah lagu yang bagus untuk menjadi pengingat bagi kita semua, baik generasi muda ataupun orangtua,” lanjutnya.
Dipilihnya lagu ini sebenarnya tidak tanpa sebab karena Tompi sendiri mengaku kalau dirinya sangat mengagumi sosok Bimbo. Oleh karena itu, saat membawakan lagu ini di salah satu akun Youtube secara live, Tompi tergerak untuk merilisnya secara resmi sebagai sebuah single.
Dengan waktu pembuatan yang cukup singkat, single ini mendapat banyak sekali support teman-teman Tompi, diantaranya: Adra Karim yang selain sebagai arranger, juga mendampingi Tompi sebagai Producer, musisi dan proses rekaman yang sepenuhnya dilakukan di Sumber Ria Suite milik Bapak Andre.
“Menurut saya, menggunakan musik sebagai syiar adalah salah satu hal yang layak untuk dikembangkan,” jelas Tompi.
“Itulah kenapa di lagu ini, saya berusaha untukmencari pendekatan yang berbeda supaya pendengar bisa merasakan atmosfer dan rasa yang terasa kekinian, namun tidak kehilangan esensi dari lagu ini”.
Walau tidak melibatkan Bimbo dan keluarga untuk proses pembuatannya, Tompi sangat bersyukur mendapatkan dukungan penuh dari Bimbo untuk diberikan ruang berkreasi dan terlebih diberikan ijin untuk memberikan representasi yang berbeda untuk single ‘Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya’ ini.
“Insyaallah, di Ramadhan kali ini kita bisa menjadi manusia yang lebih baik dan terlebih lagi menjadi manusia yang bertaqwa,” harap Tompi dengan dirilisnya single ini.
‘Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya’ versi Tompi sudah tersedia di seluruh toko streaming digital seluruh Indonesia.