Connect with us

iMusic

Debut ambisius mantan anggota JKT48, “YoRI” dengan single “Unlock”.

Published

on

iMusic – YoRI (Aurel Mayori) adalah penyanyi mantan anggota idol group JKT48 yang lulus dari group tersebut sejak Maret 2021. Penyanyi berusia 15 tahun ini mencoba melepaskan diri dari bayang-bayang sebagai member anggota group sebelumnya dengan memfokuskan diri di bidang tarik suara. Hanya butuh satu tahun untuk YoRI memulai debut solonya selepas dari idol group tersebut melalui single yang berjudul UNLOCK.

Tidak tanggung-tanggung YoRI yang berada di bawah naungan RENZ Records, langsung merilis single UNLOCK dalam 2 versi bahasa yaitu Indonesia dan Jepang, dengan harapan tidak hanya mendapatkan pendengar dari dalam negeri tapi juga luar negeri. Terlebih lagi melalui single ini YoRI juga merilis dirinya dalam wujud character virtual yang tergambar melalui artwork dan video musiknya. Sebuah proyek yang cukup ambisius untuk sebuah debut.

UNLOCK adalah sebuah lagu yang bercerita tentang rasa terpaksa untuk melangkah menjalani kehidupan di tengah dunia yang berjalan dengan tidak apa adanya. Dunia yang dimaksud adalah dunia dimana manusia dituntut untuk memberi lebih dari apa yang dimiliki, menuntut seseorang untuk tidak menjadi dirinya sendiri dan tidak bisa menjadi apa adanya. Lagu ini bercerita tentang perjalanan untuk mencari kunci untuk dapat menjalani kehidupan yang seperti itu.

“Ketika ditantang untuk menulis lirik, awalnya aku merasa ragu karena gak yakin bisa menulis lirik yang pantas untuk lagu sebagus ini, tapi aku pengen banget punya rasa memiliki di dalam lagu ini, makanya aku paksakan untuk menulis liriknya deh.” Ujar YoRI

Sejak awal awal rencana perilisan lagu untuk YoRI, tipikal musik Pop Jepang memang menjadi kiblat utama dalam komposisi aransemennya. Dengan karakter vokal YoRI yang sangat dekat dengan penyanyi Jepang, Vit Alian yang ditunjuk sebagai producer memberi banyak unsur sentuhan Jazz dan Funk yang sedang populer di industri musik Jepang saat ini. Menariknya, saat diaplikasikan lirik Indonesia ke dalam musiknya malah tercipta sentuhan musik yang baru namun tetap terasa sangat familiar dalam industri musik Indonesia, mungkin seperti mendengar lagu opening anime yang dialih bahasakan ke Bahasa Indonesia.

Melalui lagu ini YoRi berharap musiknya dapat diterima tidak hanya di pangsa pasar Indonesia tapi juga Internasional. Dirilis oleh RENZ Records, single terbaru YoRI sudah dapat didengarkan di seluruh kanal musik digital. Semoga UNLOCK dapat diterima dan menginspirasi seluruh pendengarnya. (FE)

iMusic

Unit Emo, Tears Don’t Lie kolaborasi dengan Savira Razak di single “Hancur”

Published

on

iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.

Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.

“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lie berhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.

Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).

Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.

Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.

“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.

Continue Reading

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading