Connect with us

iMusic

Debut single solo “Andika Naliputra” yang berjudul “Kesepianku”.

Published

on

iMusic – Bagaimana rasanya menjadi orang yang terlalu sibuk mengejar kesuksesan dunia hingga melupakan hal lain dalam kehidupan seperti cinta dan kasih sayang. Meskipun berhasil meraih kesuksesan tetapi di sisi lain tetap merasa sendiri dan kesepian karena tidak ada peduli dan memberikan perhatian. Walaupun sudah  berusaha mencari pasangan hidup di sela-sela kesibukan namun ternyata jodoh belum berpihak sehingga timbul pelampiasan dengan menyalahkan keadaan.

Begitulah pesan yang ingin disampaikan Andika Naliputra dalam debut single solonya yang berjudul “Kesepianku”. Andika yang kini tergabung dengan grup musik Mikhaila  kali ini menyanyikan sendiri lagu karyanya tersebut. Andika yang sebelumnya dikenal sebagai kibordis Peterpan dan The Titans, menghadirkan nuansa yang berbeda di lagu “Kesepianku”. Mengenai alasan Andika mencoba bernyanyi di lagu “Kesepianku” adalah ingin mengikuti jejak musisi senior seperti Ahmad Dhani yang juga menyanyikan beberapa karyanya sendiri.

“Selama ini kan, gue udah jadi backing vocal di band-band yang lama seperti Peterpan dan The Titans. Terus gue awalnya bikin band Mikhaila karena punya lagu-lagu yang pas dinyanyikan vokalis cewek yang enggak bisa dinyanyiin sama The Titans. Sekarang gue punya band yang vokalisnya cewek tapi enggak punya band buat nyanyiin lagu-lagu untuk cowok yang gue bikin.

Jadi terlintas pemikiran, dulu senior-senior gue kayak Ahmad Dhani juga enggak nyanyi tapi menjadi backing vocal sambil main keyboard. Akhirnya kepikiran deh, kenapa gue enggak coba nyanyiin sendiri lagu-lagu gue? Kan udah punya pengalaman jadi keyboardist sekalian backing vocal selama puluhan tahun. Mungkin ini sekarang waktunya gue explore  sisi yang lain sebagai musisi.”

Andika juga sudah mempunyai rencana untuk merilis beberapa lagu  dalam beberapa waktu ke depan sebagai solois. Mengenai perbedaan konsep sebagai solois dan band, Andika mengungkapkan, “Mungkin nggak ada. Hahaha.. Karena gue kalo bikin musik kan udah punya ciri khasnya, multi instrumen, dan gaya musiknya pasti band. Jadi walaupun gue jadi solois, kalo manggung pasti bareng band pengiring. Sama kayak Ari Lasso, kali ya?”

Dalam proses rekaman lagu “Kesepianku”, Andika juga melibatkan personil Mikhaila untuk mengisi beberapa instrument di lagu tersebut. Namun demikian, Andika merasa lebih bebas untuk menentukan konsep musiknya kali ini dibanding saat bersama dengan band.

“Contohnya di lagu ‘Kesepianku ini’, ada unsur musik bossanova yang menarik untuk diangkat menurut gue disaat kayak gini. To be honest, mungkin bossanova genre yang old school yah, tapi musik itu punya groove tersendiri. Kalo di band, mungkin akan ada pro dan kontra untuk masukin unsur bossanova ke dalam lagu. Kalo solo kayak sekarang? Bebasss.” tutup Andika.

Semoga lagu “Kesepianku” dari Andika Naliputra bisa diterima oleh media-media dan juga pendengar musik di seluruh Indonesia. Salam Musik Indonesia. (FE)

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading