Connect with us

iMovies

“Detektif Jaga Jarak”, Film komedi drama bagi mereka yang tengah berjuang untuk hidup di masa pandemic.

Published

on

iMusic – Seven Sunday Films berkolaborasi dengan Temata Studios mengumumkan produksi film terbaru, “Detektif Jaga Jarak”. Film bergenre drama komedi ini direncanakan untuk tayang di bioskop pada Februari 2022. Film akan dibintangi oleh Marthino Lio, Bima Sena, Hana Malasan, Tubagus Ali, Givina Lukita dengan penampilan spesial dari Debby Sahertian dan Unang Bagito. Film ini disutradarai dan ditulis skenarionya oleh pemenang Piala Citra, Rahabi Mandra.

Film yang diproduseri oleh Rodney Louis Vincent, Ajeng Vincent, Gilang Darmawan (Seven Sunday Films) dan Tesadesrada Ryza (Temata Studios) ini sudah memulai syuting dengan protokol kesehatan yang ketat pada 11 September 2021. Syuting berlangsung selama total 15 hari di Bogor dan sekitarnya.

Setelah sebelumnya merilis film The Gift di tahun 2018, Seven Sunday Films memang mencari film komedi. Produser Rodney Louis Vincent menceritakan, “Kami sudah lama ingin membuat film komedi, kemudian Rahabi Mandra (Abi) datang dengan ide ceritanya. Setelah berdiskusi, kami sepakat bahwa idenya menarik untuk difilmkan. Skrip mulai dikerjakan lebih dari setahun lalu, kami mengadopsi gaya Pixar dengan membuat tim, merangkum individu kreatif yang mengerti story telling dari riset sampai pengembangan. Kami ingin film ini autentik dengan penonton. Abi dan kami mempunyai visi dan nilai yang sama, ingin membuat film komedi yang tasteful.”

Berkisah tentang ALMOND SURENDRA (diperankan oleh Marthino Lio), seorang konsultan pernikahan yang sangat berusaha dalam mempertahankan rumah tangga kliennya. Menurutnya pernikahan merupakan suatu hal yang sacral dan wajib diperjuangkan. Tahun ini Almond berkeinginan untuk meminang dan menikahi ARUM (Givina Lukita), perempuan idaman dan sahabat masa kecilnya. Orang tua Arum sudah sering meminta agar Arum pun segera menikah. Namun, rencana tinggal rencana, Pandemi yang terjadi membuat Almond untuk berusaha keras lagi dalam mencari rejeki. Usaha konsultasi Pernikahan yang ia bangun dan berkantor di Ruko pun bangkrut. Almond harus menghadapi keadaan yang sulit, jatuh ke titik nol dalam dirinya dengan kondisi Pandemi yang entah kapan berakhir.

Sifatnya yang Pekerja Keras dan tetap teguh pendirian membawanya bertemu dengan TAKDIR (Bimasena) bersama BRO si anjing pug kesayangannya. Takdir seorang pengamen jalanan yang menyambung hidupnya dengan menjadi mata mata yang dibayar untuk menyelidiki perselingkuhan dari beberapa pasangan. Melihat pekerjaan Takdir yang tidak biasa, bagaimana bisa menguntungkan dari rasa sakitnya selingkuh membuat Almond awalnya tidak ingin terlibat. Tapi saat ia melihat hasilnya, dan harapannya akan pernikahannya dengan Arum, akhirnya Almond ikut untuk menjadi ”Detektif” seperti Takdir. Bahkan dengan bekal konsultan pernikahan ia lebih bisa menilai dan memberikan cara untuk membuktikan perselingkuhan dari beberapa clientnya.

Bagaimanakah petualangan duet Almond dan Takdir dalam membongkar kasus-kasus perselingkuhan? Apakah ia bisa lolos dari tuduhan CITRA (Hana Malasan) polisi cantik yang mencurigai adanya praktek Detektif Gadungan di Perumahan tersebut. Dan yang terpenting akankah tekad Almond dapat memastikan bahwa dia dapat menikahi Arum?

Dari awal Rahabi Mandra berkomitmen untuk membuat sebuah film komedi yang dapat menghibur namun juga relevan, “Kami ingin membuat sesuatu yang ringan, dengan dasar ide yang mungkin dianggap orang nggak ringan yaitu tentang perselingkuhan. Dari awalnya lucu-lucuan melihat fenomena di sekitar, ternyata kami menggali lebih dalam dan menemukan bahwa banyak hal tentang hidup yang bisa dibahas. Kami ingin menyentuh denyut nadi masyarakat melalui cerita ini.

Rahabi Mandra menjelaskan bahwa asal ceritanya dapat ditemui dalam keseharian, “Selama pandemi ini melihat banyak terjadi perselingkuhan, dari situ idenya muncul. Mungkin nggak banyak yang tahu kalau di dunia nyata ada yang namanya detektif perselingkuhan dan cukup populer di media sosial. Setelah riset dan konsultasi dengan detektif beneran, dari situ semakin yakin bahwa ide ini akan menarik bagi penonton.”

Selain tema perselingkuhan, produser Rodney Louis Vincent juga melihat bahwa ada pelajaran hidup yang bisa dipetik, “Dengan kondisi sekarang, banyak orang yang tengah berjuang, film ini memperlihatkan determinasi tokoh utamanya yang semoga menginspirasi orang banyak di luar sana. Apapun situasi sulitnya kalau kita percaya bisa bangkit dengan logis, spiritual maupun fisik, kita akan menemukan cara untuk melewati krisis. Karena itulah, saya rasa banyak orang bakal terhubung dengan film ini.”

Film ini semakin kuat dengan kehadiran Marthino Lio, aktor muda yang tengah diminati. Lio menyatakan ketertarikannya ikut film ini karena Rahabi Mandra, “Tertarik ikut judul ini jujur karna sutradaranya mas Abi. I like his attention to detail. Dan di project sebelumnya juga kita sangat intens mikirin how we are going to tell this story. Dan semakin lama aku baca, sebenernya suka sama pesan yang mau dikasih di film ini. Tentang selingkuh dan bagaimana tetap setia dan kenapa orang selingkuh, kenapa bisa terjadi perceraian lagi lagi membahas sesuatu yang sebenarnya agak dark, tapi dibungkus dengan cara yang sangat light. Mungkin supaya menyadarkan penonton tapi sekaligus memberi bahan tawaan.”

Seven Sunday Films adalah rumah produksi yang menyediakan jasa perbaikan produksi, sutradara film, dan fotografer di seluruh Asia Tenggara, dengan kantor pusat di Singapura, Malaysia, Bali dan berkantor di Jakarta, Indonesia. Kami menyesuaikan diri dalam mengembangkan ide-ide hebat dan menjadikan semuanya menjadi kenyataan, di mana ide-ide itu sendiri dapat berkembang, memengaruhi dan mencapai momentum alami yang menghasilkan karya film yang indah. Kami bekerja dengan yang terbaik, dari sutradara dan DOP pemenang penghargaan Emmy dan Oscar, dari perusahaan dan produser film yang diakui secara global, pekerjaan kami mencerminkan keahlian dan keunggulan kreatif. Etos kami membuat hal yang tidak nyata menjadi nyata. Kami bangga bisa memberi lebih untuk semua.

TEMATA berdiri pada tahun 2015. Pendiri TEMATA didorong untuk membuat konten audio visual yang fokus pada kekuatan negara dengan mengkolaborasikan budaya lokal dengan elemen internasional. TEMATA adalah akronim untuk Telinga Mata Nusantara. ‘Telinga’ merepresentasikan audio, ‘mata’ merepresentasikan visual, dan ‘Nusantara’ artinya kepulauan yang merepresentasikan Indonesia. Dengan kata lain, TEMATA memiliki arti audio visual untuk Indonesia. (FE)

iMovies

Film Horor “Temurun” Misteri Tradisi Penerus Perusahaan Keluarga,Rilis Teaser Saat Lebaran.

Published

on

iMusic.id — Film horor “Temurun” produksi Sinemaku Pictures yang bekerja sama dengan Legacy Pictures hari ini merilis teaser yang bisa disaksikan di bioskop XXI, mulai 11 April 2024.

Film “Temurun” karya perempuan sutradara muda Inarah Syarafina merupakan film horor perdana bagi Sinemaku Pictures yang telah sukses dengan dua film drama “Kukira Kau Rumah” dan “Ketika Berhenti di Sini.” Film “Temurun” juga menjadi film panjang debut bagi Inarah.

Dalam teaser berdurasi satu menit tersebut menampilkan pemeran utama Yasamin Jasem dan Bryan Domani. Dewi (Yasamin Jasem) diperlihatkan selalu berada di dalam rumah, mengalami berbagai teror dari sosok perempuan misterius. Sementara itu, Sena (Bryan Domani) terlihat seperti sedang menginvestigasi sesuatu yang masih menjadi misteri baginya.

Di teaser tersebut juga disajikan adegan-adegan mencekam mulai dari peristiwa orang-orang yang digantung, hingga Dewi yang disekap dan terkapar di antara potongan daging. Selain menampilkan Yasamin Jasem dan Bryan Domani, teaser juga menampilkan Kiki Narendra dan Jajang C. Noer.

“Sudah menjadi tradisi di keluarga kita, bahwa kepemimpinan perusahaan dijalankan garis temurun keluarga,” bunyi potongan dialog yang disampaikan Jajang C. Noer di atas ranjang tidurnya.

Film “Temurun” dibintangi oleh Yasamin Jasem, Bryan Domani, Jajang C. Noer, Kiki Narendra, Mian Tiara, dan Karina Suwandi. Umay Shahab dan Prilly Latuconsina menjadi produser film ini.

“Ketika Sinemaku Pictures memutuskan memproduksi horor, saya juga berpikir bahwa kami di sini ingin mencoba dengan berbagai genre. Apa yang membedakan horor yang diproduksi Sinemaku dengan yang lain, saya rasa yang membedakan adalah alur ceritanya. Karena “Temurun” mengangkat cerita dari berbagai macam kejadian yang ada di Indonesia namun kami modifikasi ceritanya hingga seperti yang ada di film “Temurun” yang akan penonton saksikan,” kata produser film “Temurun” dan Sinemaku Pictures Prilly Latuconsina.

Film “Temurun” telah merampungkan syuting pada Februari dan akan tayang pada tahun ini. Ikuti informasi terbaru mengenai film horor “Temurun” melalui akun media sosial Instagram di @temurun.film dan @sinemaku.pictures. (FE)

Continue Reading

iMovies

BASE ENTERTAINMENT, Rilis Teaser Trailer dan Poster “Malam Pencabut Nyawa”.

Published

on

iMusic.id – Setelah memperlihatkan first look pada bulan Desember 2023 lalu, hari ini BASE ENTERTAINMENT merilis teaser trailer dan teaser poster film terbarunya, Malam Pencabut Nyawa, melalui akun-akun resmi media sosialnya.

Teaser trailer berdurasi hampir satu menit ini adalah pengembangan dari first look yang diluncurkan sebelumnya. Di dalamnya diperlihatkan tokoh utama film Malam Pencabut Nyawa, Respati (Devano Danendra), yang terbangun dan menemukan dirinya berada di alam lain.

Dari penjelasan salah seorang teman sekolahnya, Wulan (Keisya Levronka), Respati punya kemampuan untuk masuk ke alam mimpi dengan kesadaran penuh. Selanjutnya, kita dibawa ke dalam dunia mimpi yang gelap dan misterius di mana sesuatu seperti mengejar Respati. Teaser trailer kemudian ditutup dengan montase cuplikan adegan-adegan menegangkan yang memperlihatkan nyawa Respati yang semakin terancam.

Setelah sukses melahirkan film horor pencetak box office dan peraih Piala Citra sebagai Film Terbaik FFI 2020, Perempuan Tanah Jahanam, kali ini BASE ENTERTAINMENT memproduksi film horor keduanya, Malam Pencabut Nyawa, yang kali ini menggandeng sutradara Sidharta Tata yang sebelumnya sukses menyutradarai Waktu Maghrib, salah satu film horor pencetak box office pada 2023 lalu. Film ini adalah proyek ketiga kolaborasi BASE ENTERTAINMENT dengan Sidharta Tata, setelah serial Tunnel (2019) dan film pendek The Protocol, bagian dari proyek omnibus berjudul Quarantine Tales (2020).

“Sebagai sutradara muda, Tata selalu berhasil meraih pencapaian-pencapaian baru dalam karyanya. Eksplorasinya, baik dalam penceritaan maupun teknis penyutradaraan, selalu menarik untuk diikuti,” ujar produser BASE Entertainment, Shanty Harmayn. “Senang sekali bisa bekerja lagi bersama Tata, didukung oleh tim kru film yang andal, bekerja sama memberikan film horor yang lebih dari sekadar menakutkan, tapi juga lengkap dengan penceritaan yang kuat dan menegangkan.”

Film Malam Pencabut Nyawa terinspirasi dari novel karya Ragil J.P. berjudul Respati dan skenarionya ditulis oleh Ambaridzki Ramadhantyo bersama Sidharta Tata. Film yang ditargetkan tayang di bioskop menjelang pertengahan 2024 ini dibintangi oleh sederet aktor muda berbakat, di antaranya Devano Danendra, Keisya Levronka, Mikha Hernan, juga komedian Fajar Nugra, serta aktor-aktor ternama seperti Ratu Felisha, Budi Ros, dan Kiki Narendra.

Ikuti terus perkembangan film Malam Pencabut Nyawa melalui akun-akun media sosial resminya.

BASE ENTERTAINMENT adalah studio film bertaraf global berbasis di Indonesia dan Singapura yang didirikan oleh produser film terkemuka Asia Tenggara; Shanty Harmayn, Aoura Lovenson Chandra, Tanya Yuson, dan Ben Soebiakto. BASE Entertainment secara konsisten melahirkan film dan serial modern kelas dunia yang sukses mencatatkan prestasi di kancah nasional dan internasional, seperti, PEREMPUAN TANAH JAHANAM (IMPETIGORE) karya Joko Anwar, yang diputar perdana di Sundance Film Festival dan memenangkan Festival Film Indonesia, GADIS KRETEK (CIGARETTE GIRL) hit pertama Netflix dari Indonesia yang mencapai posisi 10 besar dalam Serial Global, PETUALANGAN SHERINA 2 yang menjadi Top 10 Film Indonesia Terlaris 2023, dan TRESE, pelopor Anime dari Asia Tenggara untuk Netflix. (FE)

Continue Reading

iMovies

The Tiger’s Nest, film petualangan yang mengeksplorasi keindahan Himalaya

Published

on

iMusic.id – The Tiger’s Nest, adalah sebuah film dengan genre petualangan yang didalam alurnya menyertakan unsur – unsur drama dan keindahan pariwisata dalam satu kesatuan.

Film yang proses kreatifnya di lakukan oleh sutradara asal Argentina, Brando Quilici ini mempunyai muatan sosial yang kaya dalam ide ceritanya.

Film The Tiger’s Nest bintangi oleh Sunny Pawar, Claudia Gerini, Amandeep Sing , Yoon C.Joyce dan banyak aktor lainnya. Film ini hendak mengajak para penonton untuk mengikuti suatu alur cerita tentang persahabatan manusia dengan Binatang dengan dilatar belakangi oleh scene – scene yang mengambarkan keindahan Himalaya terutama di pegunungan mount Everestnya.

Sinopsis film The Tiger’s Nest sebagai berikut :

Film ini berkisah tentang seorang anak bernama Balmani, seorang anak yatim piatu yang  menyelamatkan seekor anak harimau yatim piatu yang diburu oleh pemburu liar yang kejam.

Dalam film The Tiger’s Nest ini digambarkan Balmani berniat untuk kembali ke rumahnya di Kathmandu yang terkena gempa dari rumah panti asuhan yang saat itu ia tinggali Bersama anak -anak Yatim Piatu lainnya.

Ketika Balmani ingin kembali kerumahnya, ia bertemu seekor anak harimau yang dikurung untuk dijual yang ibunya dibunuh oleh para pemburu, membuat Balmani akhirnya melepaskan anak harimau tersebut dan meninggalkannya agar bisa kembali ke hutan.

Namun tak disangka Mukti justru mengikuti Balmani yang akan kembali ke rumahnya, akhirnya Mereka Memulai perjalanan berbahaya, Balmani dan anak harimau yang diberi nama Mukti saat bepergian mencari rumah baru Mukti, Sarang Harimau di ketinggian Himalaya.

Dengan berbagai rintangan dan halangan dialami keduanya, dari mulai penolakan dari sebuah suku, kedinginan, melintasi daerah terjal dan berbahaya hingga harus terus menghindari dari kejaran pemburu yang akan menangkap Mukti si harimau kecil.

Ikatan emosional yang kuat terbangun antara Balmani dan Mukti, selama mereka melakukan perjalanan dari padang rumput pinggiran kota di Nepal tengah, melewati kekacauan modern di Kathmandu, dan terus memasuki wilayah pegunungan Himalaya yang spektakuler namun mematikan.

Dalam Petualangan Balmani dan Mukti di The Tiger’s Nest mata penonton disuguhkan dengan pemandangan yang indah dan menakjubkan, The Tiger’s Nest membawa kita pada petualangan liar melintasi hutan, melewati air terjun, dan naik tinggi ke pegunungan Himalaya, memberikan gambaran sekilas tentang Nepal dan Himalaya, dan menyentuh kehidupan sehari-hari yang tidak terlihat.

Dalam film The Tiger’s Nest kita suguhkan unsur budaya mulai dari dari cerita rakyat, melihat berbagai suku, dan yang paling penting pemandangan visual yang menakjubkan mata yang real disajikan.

Sementara itu Hannah (Claudia Gerini ), pengurus panti asuhan, juga mencari Balmani karena khawatir akan keselamatannya Legenda mengatakan bahwa guru Rinpoche (seorang Biksu) pernah melintasi Himalaya dengan menunggangi seekor harimau betina. Mereka berhenti di sebuah gua di ketinggian 10.000 kaki di atas permukaan laut. Biara yang dibangun di atas tebing terjal itu dikenal sebagai Sarang Harimau.

Perlu di ketahui The Tiger’s Nest atau Taktsang Lhakhang adalah situs religi paling suci dan landmark paling ikonik di Bhutan. Kuil ini terletak di sisi terjal sebuah tebing.

Film ini akan mulai tayang di seluruh bioskop kesayangan pada tanggal 31 Januari 2024 dan bisa ditonton semua umur. Jadi Selamat berpetualang bersama Balmani dan Mukti.

Continue Reading