iMusic.id – DEWA 19 melalui PT. DEWA 19 All Stars Promotor bersama PT. Mega Bintang Investama dengan resmi mengumumkan penundaan konser “DEWA 19 Featuring All Stars 2.0” yang semula direncanakan akan diselenggarakan pada Sabtu, 18 Januari 2024 di Stadion Utama Gelora Bung Karno(SUGBK), Jakarta. Konser tersebut diundur dan akan dilaksanakan pada Sabtu, 06 September 2025.
Penundaan ini dilakukan karena Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang akan digunakan DEWA 19 dan para Musisi tamu asing tersebut akan dipakai untuk mendukung serangkaian pertandingan sepak bola penting, termasuk kualifikasi Piala Dunia Ronde ketiga. Agenda tersebut meliputi pertandingan penting Tim Nasional Indonesia melawan Australia, Bahrain,danChina, yang kesemuanya membutuhkan penggunaan stadion yang optimal, dimana Indonesia akan bertanding melawan Australia pada 20 Maret 2025, Bahrain pada 25 Maret 2025, dan China pada 5 Juni 2025.
Sebagai bagian dari komunitas Indonesia, DEWA 19 mendukung penuh kegiatan yang dapat meningkatkan prestasi bangsa di kancah internasional. DEWA 19 dan promotor pertunjukan “DEWA 19 Featuring All Stars 2.0” percaya bahwa olahraga dan musik sama-sama penting sebagai sarana untuk mengangkat semangat dan kebanggaan nasional.
Lewat press conference resmi beberapa hari lalu, Pihak DEWA 19dan promotor acaramenginformasikan kepada para pemegang tiket bahwasemua tiket yang telah dibeli akan tetap berlaku untuk tanggal baru pada hari Sabtu, 6 September 2025 dan Bagi Baladewa dan Baladewiyang setia menunggu dan telah membeli tiket sebelumnya, akan mendapatkan Jersey Exclusive Limited Edition DEWA 19 Mendukung Timnas Indonesia. untuk informasi lebih lanjut kunjungi situs resmi www.dewa19allstars.com
Ahmad Dhani Prasetyo, Chairman PT. Dewa Sembilan Belas All Stars Promotor mengatakan “Sebelumnya saya diundang secara resmi dan diajak langsung oleh bapak Erick Thohir untuk mendukung dan menjadwalkan ulang Konser DEWA 19 Festuring All Stars 2.0 untuk acara penting sepak bola yang akan mengukir prestasi yang akan mengharumkan nama bangsa, dan kami sangat mengerti terhadap kebutuhan nasional untuk fasilitas ini, sebagai bagian dari komunitas musikal dan warga negara yang bangga, kami di DEWA 19 sangat mendukung upaya Tim Nasional Indonesia di panggung sepak bola internasional. Memundurkan konser kami adalah bentuk dukungan kami terhadap prestasi olahraga yang tidak hanya mengangkat nama bangsa, tapi juga memperkuat semangat kebersamaan dan patriotisme. Kami berharap, melalui musik dan sepak bola, kita dapat sama-sama merayakan kejayaan Indonesia. Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang sama spektakulernya untuk Konser DEWA 19 Featuring All Stars 2.0 yang akan diselengggarakan pada 6 September 2025 nanti.”
Sugiresky, CEO PT. DEWA19 All Stars Promotor menambahka, “Setelah diskusi panjang dengan manajemen artis internasional, kami memutuskan untuk memilih tanggal 6 September 2025. Awalnya, kami berencana mengadakan konser pada bulan Juni, tetapi tidak ada tanggal yang tersedia karena mereka telah memiliki jadwal summer tour dari Juni hingga Agustus. Setelah negosiasi intensif, kami sepakat bahwa konser harus tetap di hari Sabtu, dan akhirnya memilih 6 September 2025, tanggal yang sesuai dan tersedia bagi semua musisi internasional yang terlibat. Penundaan ini juga merupakan bentuk dukungan kami kepada olahraga nasional, dengan harapan besar pada kesuksesan Tim Nasional di kancah internasional. DEWA 19 akan kembali menghibur anda dalam Konser DEWA 19 Featuring All Stars 2.0, untuk kembali menciptakan sejarah dalam industri musik tanah air. Bagi yang telah membeli tiket, tiket akan tetap berlaku untuk tanggal baru dan kami akan memberikan benefit yang akan diundi Jersey Limited Edition DEWA 19 Mendukung Timnas. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengikuti update kami di Instagram resmi @officialdewa19 dan @dewa19allstarsofficial.”
Sementara itu Kienata, CEO PT. Mega Bintang Investama menuturkan : “Mengutamakan kepentingan nasional adalah bagian dari nilai yang kami junjung tinggi. Kami menantikan untuk menyambut anda di acara yang lebih besar dan lebih memukau untuk konser DEWA 19 Festuring All Stars 2.0 pada tanggal 6 September 2025.”
“Kami menghargai pengertian dan dukungan dari semua penggemar musik dan DEWA 19. Bersiaplah untuk sebuah konser yang akan menjadi saksi sejarah musik Indonesia pada bulan September 2025 mendatang untuk menyaksikan konser DEWA19 Featuring All Stars 2.0 bersama John Waite dari Bad English, Gary Cherone & Nuno Bettencourt dari Extreme, Eric Martin dan Billy Sheehan dari Mr. Big, Ron Thal alias Bumblefoot, Dino Jelusick, dan Derek Sherinian“. Tutup Leonard Darmawan, CMO PT. Mega Bintang Investama.
Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengamankan tiket Anda pada salah satu konser paling dinantikan awal tahun depan. DEWA19 Featuring All Stars 2.0 bukan hanya akan menjadi malam penuh energi dan nostalgia, tetapi juga akan menandai sejarah dalam industri musik Indonesia.
iMusic.id – Prison Of Blues sukses menyelesaikan total 50 Gigs Tour selama 3 bulan di Indonesia dan Eropa. “Untuk Tour Eropa ini kami adalah kali ke 5 memenuhi undangan salah satu festival Psychobilly terbesar dunia, yang diadakan di Oberhausen-Jerman, dan kali ini kami juga mengajak kolaborator untuk vokal yaitu Dellu Uyee”, kata Bayu Randu gitaris dan juga produser dari Prison Of Blues.
Band Psychobilly Punk ini menyambangi 6 Negara Eropa sekaligus, yaitu German, Ceko, Belgia, Hungaria, Austria, dan Belanda, serta beberapa kota di indonesia dengan total 50 gigs, dan ini tentunya menjadi pencapaian tersendiri dari band dengan genre minoritas ini.
Prison Of Blues adalah band beraliran Psychobilly yang lahir di kota tembakau Temanggung pada 2007, Kali ini Prison Of Blues lebih fresh dengan masuknya Endy Barock pada drum, Topan Murdox pada gitar 2, Dhana pada Contra Bass, 2 personil lama yaitu Bowo pada Vocal & gitar, serta Bayu Randu pada gitar 1 yang juga merangkap sebagai produser.
Hingga saat ini sudah mempunyai 11 album kompilasi yang release di Eropa dan Amerika, dan 4 album solo Prison Of Blues. “Kan saya baru pertama ikut di tour eropa bareng POB, jujur kaget banget, band ini disini besar dan sangat banyak penggemarnya, sampai ada yang bela belain dari California, Spanyol, Italia datang buat nonton POB”, cerita Dellu Uyee.
“Tour 50 titik Indonesia-Eropa ini juga sebagai promo album ke 4 kami, dan seperti biasa kami membawa misi promosi untuk Indonesia, selain bawa atribusi kain Indonesia kami juga secara khusus mempromosikan hantu-hantu Indonesia, seperti Pocong, Kuntilanak, Santet, dll”, ujar Bowo sang vokalis dan founder band ini.
Band ini melakukan tour Eropa mulai tanggal 3-31 Oktober, titik terakhir sukses memukau fans Prison Of Blues di Festival “Psychobilly Earthquake 2025”. Sebelumnya Prison Of Blues sudah langganan memenuhi undangan festival Psychobilly, pada tahun 2016 Bedlam Breakout Festival di Inggris, 2017 Psychobilly Meeting Festival di Spanyol, 2018 tour 7 negara Eropa, 2024 kembali bermain di Psychobilly Meeting Festival di Spanyol, dan 2025 Pyschobilly Earthquake di German.
“Ada hal yang unik dan selalu membuat kami selalu ingin kembali ke festival ini di Eropa, yaitu fanbase kami yang di Eropa, ini unik karena kami sendiri di Indonesia masih kurang diminati, mungkin karena genrenya ga ada yang memainkan di Indonesia sekarang. Lucunya banyak yang mengira kami di Indonesia adalah band besar, setelah kami ceritakan tentang tidak adanya scene Psychobilly di Indonesia baru mereka kaget, haha” tambah Endy Barock, sang drummer.
Prison Of Blues juga memberikan gambaran tentang bagaimana sistem royalti di Eropa berjalan, “tiap titik disini, sebelum main kami harus isi form dari Gema, CMO atau LMK nya Eropa, isi detail lagu yang akan dibawakan lengkap dengan pencipta lagunya, sangat tertib, bahkan kami bawakan lagu artis besar seperti Motorhead atau Queen pun tidak perlu repot dan takut ijin ijin” cerita Dhana dan Topan.
Tour ini disupport oleh kementerian kebudayaan dan juga beberapa sponsor swasta.
iMusic.id – Ajang kompetisi menyanyi nasional tertua di Indonesia, Bintang Radio Indonesia, kembali digelar tahun ini dengan format yang lebih segar dan dinamis. Setelah sukses diselenggarakan di Surabaya tahun lalu, Bintang Radio Indonesia 2025 kini hadir di Jakarta dengan rangkaian pertunjukan spektakuler yang akan berlangsung pada 4, 5, dan 6 November 2025, dan ditutup dengan Result Show pada 8 November 2025.
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1951, Bintang Radio Indonesia telah menjadi wadah lahirnya para penyanyi legendaris tanah air seperti Titiek Puspa, Bing Slamet, dan Vina Panduwinata. Di era modern, ajang ini terus melahirkan bintang-bintang baru seperti Josh Florentino, Maria Pudesa, dan Shabrina Leanor, yang membuktikan bahwa semangat Bintang Radio tetap relevan lintas generasi.
Tahun ini, Bintang Radio Indonesia hadir dengan format tiga putaran penampilan, di mana para finalis akan menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam tiga genre musik: pop, rock, dan lagu daerah. Tak hanya menonjolkan vokal, para peserta juga akan dinilai dari karakter, penghayatan, dan kemampuan beradaptasi dalam berbagai gaya musik.
Menariknya, tahun ini Bintang Radio juga memperkenalkan sistem voting, yang memungkinkan publik ikut menentukan siapa yang akan menjadi bintang baru Indonesia.
Rangkaian Grand Final akan diakhiri dengan penampilan spesial dari Maliq & D’Essentials pada malam puncak tanggal 6 November 2025, serta Result Show spektakuler pada 8 November 2025 yang akan menampilkan Shabrina Leanor, salah satu bintang muda hasil ajang ini, dalam pertunjukan istimewa.
Melalui format dan konsep baru ini, Bintang Radio Indonesia 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga perayaan keberagaman musik Indonesia dan bukti bahwa semangat Bintang Radio terus menyala, dari generasi ke generasi.
Tentang Bintang Radio Indonesia
Diselenggarakan pertama kali pada tahun 1951 oleh RRI (Radio Republik Indonesia), Bintang Radio Indonesia merupakan kompetisi menyanyi nasional tertua di tanah air. Selama lebih dari tujuh dekade, ajang ini telah menjadi batu loncatan bagi banyak penyanyi yang kini menjadi ikon musik Indonesia. Dengan semangat inovasi dan regenerasi, Bintang Radio terus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman, menggabungkan tradisi, kreativitas, dan teknologi untuk mencari talenta terbaik bangsa.
iMusic.id – Hip Hop Reggae Connection (HRC) siap menyajikan gerakan kolaboratif lintas genre “Rise Up Unity 2025” yang siap mengguncang Jakarta pada 8 November 2025 di Cibis Park, TB Simatupang.
Acara yang di inisiasi Hip Hop Reggae Connection (HRC) ini menghadirkan empat sosok berpengaruh di kancah musik urban Indonesia, Ras Muhamad, Tuan Tigabelas, Conrad Good Vibration, dan Dirayha bersama para seniman lintas scene seperti Laze, Kapala Itang, Iqbal N.G.A., Joe Million, Mister Nobody dari kubu hip hop serta dari scene reggae Radit Echoman, Namoy Budaya, Andrez and The Babylion, Alien Punk, dan masih banyak lagi.
Acara ini bukan sekadar konser, melainkan sebuah movement yang menyerukan semangat kebangkitan, solidaritas, dan aksi nyata untuk perubahan sosial. Lahir dari inisiatif Hip Hop Reggae Connection (HRC) sebuah kolektif yang muncul di masa pandemi 2020 Rise Up Unity hadir sebagai simbol persatuan dan keberlanjutan kreativitas. Melalui power track “Rise Up Unity” yang bisa didengarkan di semua platform streaming digital, proyek ini mengajak generasi muda untuk bersuara dan beraksi bersama.
“Gerakan dari Hip Hop Reggae Connection (HRC) Ini bukan sekadar musik, tapi ajakan untuk menyatukan energi positif dan mengubah kesadaran menjadi tindakan,” ujar Dirayha, produser proyek ini sekaligus salah satu performer utama.
Rise Up Unity bukan sekadar konser. Ini adalah ruang di mana musik, komunitas, dan kreativitas berjalan bersama dalam satu energi. Di sini, hip hop dan reggae bukan hanya didengar, tapi juga dirasakan, dilihat, dan dihidupkan melalui kolaborasi lintas kultur yang segar dan menggerakkan semangat. Selain pertunjukan musik yang penuh semangat positif dan respon sosial, acara ini juga menghadirkan pop-up market berisi karya-karya independen, serta aktivitas komunitas yang merefleksikan semangat gerakan akar rumput dari Rise Up Unity.
“Musik adalah keluarga. Rise Up Unity itu seperti rumah bagi semua orang yang percaya pada kasih, cinta, dan kolaborasi,” tutur Conrad Good Vibration, kolaborator sekaligus performer utama.
Di tengah hiruk-pikuk kota dan industri musik yang mulai meninggalkan akar, Rise Up Unity hadir untuk menandai bahwa kekuatan musik selalu tumbuh dari kebersamaan dan kesadaran. Di panggung ini, hip hop dan reggae berpadu dalam satu ritme yang sama: jujur, lantang, dan membangkitkan. Setiap orang yang datang bukan sekadar penonton, melainkan bagian dari cerita. Cerita tentang musik yang menyatukan, tentang gerakan yang tumbuh dari bawah, tentang energi positif yang menular dan mempersatukan. Karena pada akhirnya, Rise Up Unity bukan hanya soal genre, panggung, atau crowd tapi tentang bagaimana kita semua bisa berdiri dalam satu getaran yang sama. One Vibration. One Movement. Rise Up Unity!
Untuk info lengkap mengenai line up, harga tiket dan lain-lain bisa disimak di https://riseup-unity.com/ dan IG @hiphop_reggae_connection .