iMusic – Wali Band tahun 2020 kembali merilis sebuah lagu yang didedikasikan untuk paramedis yang menjadi garda terdepan dalam
menghadapi wabah virus Corona yang melanda Indonesia dan dunia saat ini.
Lagu yang diberi judul “Kisah Pahlawan Bermasker” ini menceritakan pengorbanan mereka yang
sesungguhnya, sampai harus mengorbankan nyawa dan keluarganya demi membantu,
merawat dan mengobati para pasien yang jumlahnya ribuan jiwa, akibat terkena
wabah Corona atau Covid19, bahkan lebih dari itu mereka juga terjun langsung untuk membantu
menguburkan para jenazah korban keganasan wabah tersebut.
Menurut Apoy yang tergugah untuk menuliskan perasaannya ini kedalam sebuah lagu,
karena merasa turut terpanggil untuk ikut berpartisipasi dalam menelurkan
sebuah karya tentang perjuangan paramedis ini sebagai “Kisah Pahlawan
Bermasker” yang terjun digarda terdepan untuk penanganan dan penyembuhan pasien
yang terdampak Covid19.
“Bagi saya, ini sungguh sangat luar biasa, mereka
melakukan semua ini karena kewajiban dan panggilan kemanusiaan. Biasanya ‘Walicare Foundation’ sering terjun langsung, namun kali
ini karena kondisi tidak memungkinkan, kami tidak bisa melakukan apa-apa untuk
mereka. Hanya lagu inilah yang dapat Wali persembahkan sebagai ucapan
terimakasih yang paling dalam, serta kekaguman yang luar biasa kepada mereka
para pahlawan bermasker atau paramedis.”Ucap Apoy.
Selanjunya Wali sangat mendukung anjuran dari
paramedis buat kita masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke untuk berdiam #dirumahaja, ini demi mengurangi dan memutus mata
rantai dari penyebaran wabah Covid19.
“Semoga Allah S.W.T membalas keikhlasan paramedis
sebgai pahlawan bermasker dengan pahala yang berlipat-lipat. Dan aksi kita
membuat lagu ini selain yang telah dipaparkan diatas adalah dalam rangka turut
membantu mengkampanyekan gerakan #dirumahaja, “tambah Apoy, yang diamini para
personil Wali lainnya.
Dalam hal produksi lagu “Kisah Pahlawan Bermasker”
dikerjakan dirumah masing-masing mulai dari tracking, mixing, mastering sampai video
editing.
Masing-masing personil yang terlibat dalam penggarapan lagu ini saling
mengirimkan data tracknya dan menggunakan aplikasi video percakapan untuk
mengontrol proses produksinya.
Akhir kata, Wali Band yakin rakyat Indonesia dan seluruh peradaban manusia di muka
bumi ini akan mampu memenangkan pertarungan melawan Virus Covid19 ini, tentunya
dengan kita ikhtiar dan berdoa memohon kepada Allah S.W.T. agar musibah ini
segera berakhir, “Ayo kita #dirumahaja”. (FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)