iMusic – Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?
Apakah bunyi sila terakhir ini sudah dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia?
Nyatanya, masih banyak ketimpangan sosial yang terjadi.
Rumah, lahan pertanian, hingga ladang mata pencaharian
sebagian rakyat ini tergusur oleh pembangunan-pembangunan yang mengatasnamakan
kemajuan untuk kesejahteraan rakyat. Akan tetapi, yang ada sebagian rakyat ini
justru sengsara dan menderita dengan adanya pembangunan tersebut.
Alectrona yang terdiri dari Diajeng Budi, Ian Anantha dan winaldy
Senna ini berusaha menyampaikan suara-suara rakyat yang menjadi korban atas
ketidakadilan ini dalam karya terbaru mereka.
Pemilihan kata “EGO” adalah sindiran tajam untuk
keegoisan “penguasa” yang tega mengorbankan rakyat untuk kepentingan golongan
mereka sendiri. Lagu yang berjudul “EGO” ini ditulis oleh Diajeng Budi. Aransemen
musik “EGO” ini sendiri diramu oleh Ian Anatha dan Winaldy Senna.
Produksi mereka kerjakan di Alectrona Music Studio dan
proses mixing mastering oleh Winaldy Senna. Sesuai dengan tema lagu yang
berbicara tentang kemanusiaan, karya ke tiga Alectrona ini di rilis bertepatan
pada #worldhumanitarianday atau Hari Kemanusiaan Sedunia pada
tanggal 19 Agustus 2020 kemarin.
Dalam video klip “EGO” ini, Alectrona juga bekerjasama
dengan salah satu pembuat film dokumenter yang paling sering menyuarakan
kritikan pedas untuk penguasa dan pemerintah di yaitu WATCHDOC.
Footage-footage dari WATCHDOC tentu saja menambah penguatan secara visual di video klip “EGO” agar pesan atau rasa yang ada bisa lebih tersampaikan. Dalam pembuatan video klip ini Alectrona juga merangkul Yudha Wibisono sebagai sutradara, Slinky Bones sebagai perekam gambar dan Ian Anatha sebagai editor. Video klip Alectrona ini sudah bisa disaksikan di Youtube dan lagunya akan ada di digital store dalam waktu dekat. (FE)
imusic.id – Rapper,penyanyi, penulis lagu dan produser multitalenta, Rayi Putra kembali dengan single dan video klip terbarunya yang lembut, “Let You Down”,yang dirilis melalui Def Jam Indonesia, sebuah divisi dari Universal Music Indonesia.
Personal dan intim, lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadi Rayi Putra yang pernah mengecewakan orang yang ia cintai dan mencapai suatu titik di mana ia tersadar dan bertekad untuk menebus kesalahannya, dan berjanji tak akan mengecewakan mereka lagi.
“Let You Down” mengajak pendengar masuk ke dalam pikiran, jiwa dan hati Rayi Putra, yang dengan jujur berbagi tentang rasa penyesalannya, seraya ia menyanyikan tekad barunya untuk menebus kesalahannya di masa lalu dan berjanji untuk tidak lagi mengecewakan orang yang dicintainya.
“Aku menulis lagu ini berdasarkan pengalaman pribadiku di mana aku merasa telah mengecewakan beberapa orang yang sangat penting dalam hidupku, dan bagaimana aku akan terus berusaha sebaik mungkin untuk menebusnya dan menjadi lebih baik, sehingga aku tidak akan mengecewakan mereka lagi,” ungkap Rayi.
Ditulis oleh Rayi Putra sendiri dan diproduseri oleh Eka Gustiwana, “Let You Down” menghadirkan perpaduan unik R&B dan Hip Hop khas Rayi, dengan flow halus, beats yang catchy, yang dipadukan dengan lirik yang intim dan introspektif.
“Aku ingin membuat lagu yang terasa sangat intim dan personal. Jadi ketika didengarkan, pendengar akan merasa seperti aku sedang berbicara langsung di depan mereka,” tambahnya.
“Let You Down” dirilis bersamaan dengan sebuah video klip menawan yang menampilkan sepasang penari dalam sebuah kisah menyentuh tentang cinta dan konflik. Vokal Rayi yang halus mengalir seraya kita menyaksikan perjalanan sebuah pasangan yang sedang mengalami masa sulit dalam hubungan mereka, mulai dari bertengkar, hingga perlahan-lahan menemukan jalan mereka kembali dan kembali jatuh cinta satu sama lain, yang ditutup dengan sedikit kejutan di akhir video.
imusic.id – THE RAIN kembali merilis salah satu lagu dari album studio ke-7 mereka, “Mereka Bilang Kita Terjebak Bersama“. Sebuah lagu berjudul “Halaman Berbeda” dipilih oleh band asal Yogyakarta yang hingga kini tetap beranggotakan Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal).
Sejak awal terbentuk, mungkin bisa dibilang The Rain adalah salah satu band Indonesia yang memiliki komitmen yang kuat untuk bertahan di industri musik Indonesia. Terbukti dengan perjalanan menuju 22 tahun berkarya, The Rain masih konsisten dengan formasi awal dan tetap produktif mengeluarkan karya-karya terbaiknya yang selalu mendapat sambutan baik oleh penikmat musik Indonesia.
Kali ini lewat lagu “Halaman Berbeda”, The Rain ingin kembali mengajak pendengar untuk tenggelam dalam barisan lirik sendu berbalut nuansa musik yang mengingatkan kita pada akhir dekade 80-an hingga awal dekade 90-an.
“Lagu ini adalah salah satu lagu saya yang proses penulisannya memakan waktu bertahun-tahun. Separuh lagu ini sudah ada sejak hampir sepuluh tahun lalu. Tak terselesaikan saat itu, lalu tersimpan di arsip lagu The Rain. Sampai akhirnya baru berhasil dirampungkan bersama saat proses pengerjaan album ini”, ujar Indra Prasta The Rain.
“Untuk aransemennya, tidak sulit untuk membalut lagu ini dalam nuansa akhir 80-an hingga awal 90-an. Selain karena progresi Chord-nya memang cocok untuk dibawa ke arah sana, kami juga memang cukup banyak mendengarkan referensi dari era tersebut, seperti karya David Foster dan lain-lain”, tambah Iwan.
Lagu ini menjadi jembatan menuju momen 22 tahun perjalanan The Rain yang jatuh pada akhir tahun 2023 ini.
“Kami persembahkan buat semua The Rain Keepers, sebutan buat para penggemar The Rain, yang selalu setia menanti rilisan karya terbaru The Rain”, tutup Aang.
Lagu “Halaman Berbeda” kini telah tersedia di berbagai layanan musik digital. Selamat mendengarkan!
iMusic – ALKV (baca: alkav) memulai debutnya menjadi seorang solois lewat single berjudul “The Divine Within” yang telah diluncurkan pada pertengahan bulan Maret 2023 ini.
Pada single debutnya, musisi asal kota Medan yang memiliki nama asli Arief Alkaff ini memulai karir solonya dengan berkolaborasi bersama beberapa musisi kota Medan lainnya, seperti Simon (drummer), Evan WINA (kibordis) dan Tama (basis).
“The Divine Within” merupakan karya pertama ALKV sebagai seorang solois setelah sekitar tahun 2015 sampai dengan 2016 ia pernah bergabung mengisi vokal dan gitar pada band Bittersweet dan sekitar tahun 2016 sampai dengan 2017 mengisi vokal dan gitar pada band Franklin Vision.
ALKV merupakan proyek solo dengan konsep band yang bergenre Rock dan terinspirasi dari musisi-musisi lokal kota Medan serta musisi Barat 70-an seperti Jimi Hendrix, Grateful Dead, Deep Purple serta The Who. Lebih jauh tentang “The Divine Within”, lagu ini bercerita tentang orang yang terlalu lama menunggu untuk siap, namun kenyataannya ia tersadar bahwa tidak ada yang pernah siap dan yang ada hanyalah keberanian untuk memulai.
Pada proses produksi “The Divine Within”, ALKV memilih single debutnya ini digodok di salah satu studio dan label rekaman di Medan, Ringo Records, serta diproduseri langsung oleh Tengku Johan Arifin (produser Ringo Records). Untuk pondasi awal, penyusunan musiknya disusun sendiri oleh ALKV yang selanjutnya disempurnakan oleh musisi-musisi yang berkolaborasi dengannya dalam format instrumen seperti gitar, bass, drum serta organ.
Sedangkan lirik “The Divine Within”, ALKV mengaku bahwa ia menggubahnya 30 menit sebelum sesi rekaman berlangsung. Seperti pada lagu dengan genre Rock lain, pada single “The Divine Within” ini ALKV menyusun lirik dengan lebih sederhana namun pada musik serta instrumen disusun dengan lebih kompleks.
Setelah berhasil merilis single debut “The Divine Within”, tahun ini ALKV berencana merilis beberapa single lainnya sebelum kemudian merilis album pertamanya. “The Divine Within” sudah bisa kamu dengarkan di berbagai platform streaming musik digital.