Connect with us

iMusic

“Eka Winky Project” feat. Sorenza Nuryanti, “Summer Tears”. Rilis pertama di bawah FloorInc.

Published

on

iMusic – Rilis pertama di bawah FloorInc adalah Eka Winky Project feat. Sorenza Nuryanti, “Summer Tears”. Sekaligus Sony Music Entertainment Indonesia hari ini mengumumkan peluncuran ‘FloorInc‘, sub label baru yang didedikasikan untuk mengembangkan musik Dance dan Electronic. FloorInc merupakan sub label kedua yang Sony Music Entertainment Indonesia luncurkan setelah peluncuran sub label Megah Music pada Desember tahun lalu.

“Kami dengan senang hati meresmikan peluncuran FloorInc sebagai sub label Sony Music Entertainment Indonesia,” kata Muhammad Soufan, President Director, Sony Music Entertainment Indonesia. “Musik Dance dan Electronic telah berkontribusi di industri musik Indonesia dengan menelurkan sejumlah artis berbakat dengan hits populer terutama sejak tahun 80-an.

Misi kami adalah membawa para musisi Dance dan Electronic melangkah ke level berikutnya dengan menjadikan FloorInc sebagai rumah bagi mereka. Melalui FloorInc, kami ingin mengembangkan potensi dan juga talenta – talenta Dance dan Electronic dengan dukungan kreatif dan promosi yang dibutuhkan untuk memenuhi potensi mereka, jadi kami berharap dapat membuka peluang baru yang menarik untuk saat ini dan masa mendatang.”

“FloorInc memiliki potensi kesuksesan lintas wilayah dan kolaborasi dengan para musisi khususnya di Asia Tenggara,” tambah Ariel Fung, Executive Vice President, Sony Music South-East Asia. “Sub label baru ini dibangun berdasarkan strategi yang komprehensif dalam menawarkan hal – hal baru untuk dapat kami penuhi dan menjadi bagian dari keluarga besar Sony Music pada umumnya.”

FloorInc hari ini juga mengumumkan Eka Gustiwana, dan Winky Wiryawan sebagai rilisan pertama label tersebut dalam sebuah kolaborasi yang disebut Eka Winky Project. Eka Gustiwana merupakan nama yang tidak asing di industri musik, ia sering menjadi pilihan utama bagi musisi di Indonesia untuk membantu membuat musik mereka sebagai produser maupun arranger.

Winky Wiryawan juga sudah sangat di kenal di dunia Dance dan Electronic, namanya sebagai seorang DJ handal telah dikukuhkan dengan menciptakan berbagai hits sejak tahun 1990-an. Winky Wiryawan juga dikenal sebagai aktor yang tampil di lebih dari 10 film. Bersama Eka Gustiwana, Winky Wiryawan menjadi juri pada Electronic Music Producer Contest (EMPC) 2020, dan pada 2015 juga tampil sebagai juri The Remix, ajang pencarian bakat untuk genre Dance dan Electronic yang diadakan oleh salah satu stasiun TV swasta.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Sony Music Entertainment Indonesia yang telah menunjukkan komitmennya terhadap musik Dance and Electronic dengan meluncurkan sub label FloorInc,” ucap Eka Gustiwana dan juga Winky Wiryawan.

“Sony Music terkenal sebagai salah satu perusahaan rekaman yang friendly terhadap artisnya, itulah sebabnya kami sangat senang menjadi bagian dari FloorInc. Kami berharap dapat melihat lebih banyak artis Dance dan Electronic yang bergabung dan menjadi bagian dari apa yang kami yakini akan menjadi sesuatu yang signifkan.”

Lagu pertama dari Eka Winky Project adalah “Summer Tears” yang dinyanyikan oleh Sorenza Nuryanti, penyanyi / penulis lagu berbakat berusia 13 tahun yang berpartisipasi dalam The Voice Kids Indonesia. Di ajang pencarian bakat tersebut ia mendapat pujian khusus dari para juri.

FloorInc adalah langkah terbaru dari Sony Music Entertainment Indonesia dalam membangun sub label yang didedikasikan untuk fokus pada genre musik, sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk memperkuat katalog di berbagai genre di Asia Tenggara. Pada bulan Desember 2020, Sony Music Entertainment Indonesia mengumumkan peluncuran ‘Megah Music’, sub label khusus pertama yang berfokus pada musik Dangdut, Pop Rural, dan juga Religi untuk semua Keyakinan.

Sejak dibentuk tahun 1997, Sony Music Entertainment Indonesia telah mempopulerkan musisi – musisi dan juga lagu – lagu dari berbagai genre yang beragam dengan pertumbuhan dan perkembangan artis sebagai prioritas utamanya. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading