Connect with us

iLive

Festival Film Indonesia 2020 Umumkan Daftar Nominasi Peraih Piala Citra.

Published

on

iMusic – Festival Film Indonesia 2020 mengumumkan daftar nominasi. Total  dua puluh satu kategori yang diapresiasi pada penyelenggaraan ke-40 ini. Malam pengumuman  nominasi diselenggarakan secara virtual disiarkan secara langsung di YouTube Festival Film  Indonesia dan Kemendikbud RI. Malam penganugerahan Piala Citra 2020 akan dilaksanakan tepat  sebulan sesudahnya yaitu 5 Desember.

Mereka yang meramaikan malam pengumuman nominasi adalah presenter acara Ge Pamungkas,  para pembaca nominasi yaitu Winky Wiryawan, Marthino Lio, Niken Anjani, Aimee Saras, Teuku  Rifnu Wikana, Kelly Tandiono, Imelda Therinne, Putri Ayudya, Asmara Abigail, Sha Ine  Febriyanti dan Duta FFI Tissa Biani.

Berikut adalah daftar nominasi Piala Citra 2020:

Kategori FFI 2020:

1. Nominasi Film Cerita Panjang Terbaik

  • HIRUK-PIKUK SI AL-KISAH (THE SCIENCE OF FICTIONS) – PRODUKSI:  KAWANKAWAN
  • MEDIA, ANGKA FORTUNA SINEMA, LIMAENAM FILMS – PRODUSER: YOSEP ANGGI NOEN, YULIA EVINA BHARA, EDWIN NAZIR, ARYA SWETA
  • HUMBA DREAMS – PRODUKSI: MILES FILMS – PRODUSER: MIRA LESMANA 3. IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN – PRODUKSI: STARVISION PLUS – PRODUSER: CHAND PARWEZ SERVIA, FIAZ SERVIA
  • MUDIK – PRODUKSI: RELATE FILMS, LIFELIKE PICTURES – PRODUSER: PERLITA DESIANI
  • PEREMPUAN TANAH JAHANAM – PRODUKSI: BASE ENTERTAINMENT, IVANHOE PICTURES, CJ ENTERTAINMENT, RAPI FILMS – PRODUSER: SHANTY HARMAYN, TIA HASIBUAN, AUORA LOVENSON, BEN SOEBIAKTO
  • SUSI SUSANTI: LOVE ALL – PRODUKSI: TIME INTERNATIONAL FILMS, DAMN! I  LOVE INDONESIA MOVIES, OREIMA FILMS, EAST WEST SYNERGY, MELON INDONESIA, BUDDY BUDDY PICTURES – PRODUSER: DANIEL MANANTA, REZA  HIDAYAT, GUILLAUME CATALA

2. Nominasi Sutradara Terbaik

  • FAOZAN RIZAL – ABRACADABRA
  • JOKO ANWAR – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • RIRI RIZA – HUMBA DREAMS
  • SIM F – SUSI SUSANTI: LOVE ALL
  • YOSEP ANGGI NOEN – HIRUK-PIKUK SI AL-KISAH (THE SCIENCE OF FICTIONS)

3. Nominasi Penulis Skenario Cerita Asli Terbaik 

  • ADRIYANTO DEWO – MUDIK
  • JOKO ANWAR – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • RIRI RIZA – HUMBA DREAMS
  • SYARIKA BRALINI, RADITYA, DAUD SUMOLANG, SINAR AYU MASSIE, RAYMOND  LEE – SUSI SUSANTI: LOVE ALL
  • YOSEP ANGGI NOEN – HIRUK-PIKUK SI AL-KISAH (THE SCIENCE OF FICTIONS) 6. YUSUF RADJAMUDA – MOUNTAIN SONG

4. Nominasi Penulis Skenario Cerita Adaptasi Terbaik 

  • ERNEST PRAKASA, MEIRA ANASTASIA – IMPERFECT: KARIER, CINTA &  TIMBANGAN – SKENARIO ADAPTASI DARI BUKU DENGAN JUDUL SAMA KARYA MEIRA ANASTASIA TERBIT TAHUN 2018
  • JOKO ANWAR – RATU ILMU HITAM – SKENARIO ADAPTASI DARI FILM LAYAR  LEBAR DENGAN JUDUL SAMA PRODUKSI RAPI FILMS RILIS TAHUN 1981

5. Nominasi Pengarah Sinematografi Terbaik

  • BAYU PRIHANTORO – HUMBA DREAMS
  • GANDANG WARAH – ABRACADABRA
  • ICAL TANJUNG, I.C.S – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • UJEL BAUSAD – MOUNTAIN SONG
  • VERA LESTAFA – MUDIK
  • YUNUS PASOLANG, I.C.S – SUSI SUSANTI: LOVE ALL

6. Nominasi Pengarah Artistik Terbaik

  • DEKI YUDHANTO – HIRUK-PIKUK SI AL-KISAH (THE SCIENCE OF FICTIONS)
  • FRANS XR PAAT – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • FRANS XR PAAT – SUSI SUSANTI: LOVE ALL
  • VIDA SYLVIA PASARIBU – ABRACADABRA

7. Nominasi Penata Efek Visual Terbaik

  • ABBY ELDIPIE – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • GAGA NUGRAHA – RATU ILMU HITAM
  • KELIEK WICAKSONO – ABRACADABRA
  • KOTAK IDE – MANGKUJIWO
  • SATRIYA MAHARDHIKA, WAHYU PONCO, ARDIAN KRISNA WIJAYA, STEPHEN  KINGSYAH – SUSI SUSANTI: LOVE ALL
  • SATRIYO P UTOMO (RABBIT STUDIO), LUCAS ADHITYO (FIRE POST PRO),  KHOLISH ABDULHAQ (BLESSINK STUDIO) – SEBELUM IBLIS MENJEMPUT AYAT 2 7. x. JO – HABIBIE & AINUN 3

8. Nominasi Penyunting Gambar Terbaik

  • AHYAT ANDRIANTO – MEKAH I’M COMING
  • AKHMAD FESDI ANGGORO, YOSEP ANGGI NOEN – HIRUK-PIKUK SI AL-KISAH (THE SCIENCE OF FICTIONS)
  • ARIFIN CUUNK – MUDIK
  • ARIFIN CUUNK – RATU ILMU HITAM
  • DINDA AMANDA – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • RYAN PURWOKO – IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN

9. Nominasi Penata Suara Terbaik

  • ARIEF BUDI SANTOSO, HIRO ISHIZAKA – SEBELUM IBLIS MENJEMPUT AYAT 2
  • HADRIANUS EKO SUNU, FIRMAN SATYANEGARA, L.H. AIM ADI NEGARA, BAGAS OKTARIYAN ANANTA, YASUHIRO MORINAGA – HIRUK-PIKUK SI AL-KISAH (THE  SCIENCE OF FICTIONS)
  • KRISNA PURNA RATMARA, DICKY PERMANA – ABRACADABRA
  • MOHAMAD IKHSAN, TRISNO, SYAMSURRIJAL – MANGKUJIWO.
  • MOHAMAD IKHSAN, SYAMSURRIJAL, ANHAR MOHA – PEREMPUAN TANAH  JAHANAM
  • MOHAMAD IKHSAN, TRISNO – SUSI SUSANTI: LOVE ALL
  • SYAMSURRIJAL, ANHAR MOHA – IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN

10. Nominasi Penata Musik Terbaik

  • AGHI NAROTTAMA, BEMBY GUSTI – SUSI SUSANTI: LOVE ALL
  • AGHI NAROTTAMA, BEMBY GUSTI, TONY MERLE, MIAN TIARA – PEREMPUAN  TANAH JAHANAM
  • AKSAN SJUMAN – HUMBA DREAMS
  • IFA FACHIR, DIMAS WIBISANA – IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN
  • LIE INDRA PERKASA – MUDIK
  • OFEL OBAJA – NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI

11. Nominasi Pencipta Lagu Tema Terbaik

  • JUDUL LAGU “DARI KATA TURUN KE HATI” – MUSIK: ANDI RIANTO, LIRIK: TITIEN WATTIMENA – FILM : TOKO BARANG MANTAN
  • JUDUL LAGU “FINE TODAY” – MUSIK/ LIRIK: ARDHITO PRAMONO – FILM : NANTI  KITA CERITA TENTANG HARI INI
  • JUDUL LAGU “PUJAAN HATI” – MUSIK: THE SPOUSE, LIRIK: TIA HASIBUAN – FILM: PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • JUDUL LAGU “TAK HARUS SEMPURNA” – MUSIK: IFA FACHIR, LIRIK: REZA  RAHADIAN, IFA FACHIR – FILM : IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN

12. Nominasi Penata Busana Terbaik

  • ALDIE HARRA – SI MANIS JEMBATAN ANCOL
  • ANDHIKA DHARMAPERMANA – IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN
  • HAGAI PAKAN – ABRACADABRA
  • IRMINA KRISTINA – HIRUK-PIKUK SI AL-KISAH (THE SCIENCE OF FICTIONS)
  • ISABELLE PATRICE – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • JEANNE ELIZABETH FAM – GURU-GURU GOKIL
  • NUNI TRIANI – SUSI SUSANTI: LOVE ALL

13. Nominasi Penata Rias Terbaik

  • AKTRIS HANDRADJASA, TEGUH WIDODO – HABIBIE & AINUN 3
  • ANISMCAW – HIRUK-PIKUK SI AL-KISAH (THE SCIENCE OF FICTIONS)
  • EBA SHEBA – ABRACADABRA
  • EBA SHEBA – SUSI SUSANTI: LOVE ALL
  • DARWYN TSE – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • TALIA SUBANDRIO – IMPERFECT: KARIER, CINTA &TIMBANGAN 7. UCOK ALBASIRUN – RATU ILMU HITAM

14. Nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik

  • ALQUSYAIRI RADJAMUDA – MOUNTAIN SONG
  • ARIO BAYU – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • DION WIYOKO – SUSI SUSANTI: LOVE ALL
  • GUNAWAN MARYANTO – HIRUK-PIKUK SI AL-KISAH (THE SCIENCE OF FICTIONS) 5. IBNU JAMIL – MUDIK
  • REZA RAHADIAN – ABRACADABRA
  • REZA RAHADIAN – IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN

15. Nominasi Pemeran Utama Perempuan Terbaik

  • FARADINA MUFTI – GURU-GURU GOKIL
  • JESSICA MILA – IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN
  • LAURA BASUKI – SUSI SUSANTI: LOVE ALL
  • PUTRI AYUDYA – MUDIK
  • TARA BASRO – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • ULLY TRIANI – HUMBA DREAMS

16. Nominasi Pemeran Pendukung Pria Terbaik

  • ADE FIRMAN HAKIM – RATU ILMU HITAM
  • BUTET KARTAREDJASA – ABRACADABRA
  • ISZUR MUCHTAR – SUSI SUSANTI: LOVE ALL
  • KIKI NARENDRA – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • TOTOS RASITI – MEKAH I’M COMING
  • YOGA PRATAMA – MUDIK
  • YUDI AHMAD TAJUDIN – HIRUK-PIKUK SI AL-KISAH (THE SCIENCE OF FICTIONS)

 17. Nominasi Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik

  • ASMARA ABIGAIL – MUDIK
  • ASRI WELAS – GURU-GURU GOKIL
  • CHRISTINE HAKIM – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • DEWI IRAWAN – IMPERFECT: KARIER, CINTA & TIMBANGAN
  • MARISSA ANITA – PEREMPUAN TANAH JAHANAM
  • RATNA RIANTIARNO – LOVE FOR SALE 2
  • RIA IRAWAN – MEKAH I’M COMING

18. Nominasi Film Cerita Pendek Terbaik

  • FITRAH – SUTRADARA: YULINDA DWI ANDRIYANI
  • HAI GUYS BALIK LAGI SAMA GUE, TUHAN! – SUTRADARA: WINNER WIJAYA
  • JEMARI YANG MENARI DI ATAS LUKA-LUKA – SUTRADARA: PUTI SARAH  AMELIA
  • KEMANTEN – SUTRADARA: IMAM SYAFI’I
  • LANTUN RAKYAT – SUTRADARA: DWI CAHYA

19. Nominasi Film Dokumenter Pendek Terbaik

  • CERITA TENTANG SINEMA DI SUDUT YANG LAIN – SUTRADARA: HARIWI
  • CIPTO RUPO – SUTRADARA: CATUR PANGGIH RAHARJO
  • DULHAJI DOLENA – SUTRADARA: ANITA REZA ZEIN
  • GOLEK GARWO – SUTRADARA: WAHYU UTAMI
  • IBU BUMI – SUTRADARA: CHAIRUN NISSA

20. Nominasi Film Dokumenter Panjang Terbaik

  • BETWEEN THE DEVIL AND THE DEEP BLUE SEA – SUTRADARA: D.S. NUGRAHENI
  • 2. YOU AND I – SUTRADARA: FANNY CHOTIMAH

21. Nominasi Film Animasi Pendek Terbaik

  • HANDCRAFTED – SUTRADARA: ANGELIA
  • KASAT MATA – SUTRADARA: SARI POLOLESSY
  • NUSSA BUNDAKU – SUTRADARA: CHRISNAWAN “CICIS” MARTANTIO
  • PROGNOSIS – SUTRADARA: RYAN ADRIANDHY

Asosiasi Profesi yang telah melakukan seleksi terhadap film-film Indonesia yang dianggap layak  untuk masuk dalam Nominasi Piala Citra 2020 terdiri dari beberapa Asosiasi Perfilman di  Indonesia yaitu: Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI), Persatuan Perusahaan Film  Indonesia (PPFI), Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI), Karyawan Film Dan Televisi  Indonesia (KFT), Indonesian Film Directors Club (IFDC), Indonesian Cinematographer Society  (ICS), Indonesian Motion Picture Audio Association (IMPACT), Penulis Indonesia Untuk Layar  Lebar (PILAR), Rumah Aktor Indonesia (RAI), Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI),  Persatuan Artis Film Indonesia 1956 (PARFI1956), Perkumpulan Artis Film Indonesia  (PAFINDO), Asosiasi Casting Indonesia (ACI).

Setelah proses seleksi dari Asosiasi Profesi selesai dilakukan, film yang terpilih menjadi nominasi  kemudian akan masuk dalam tahapan voting untuk ditentukan sebagai pemenang. Pelaku proses  voting ini merupakan anggota FFI yang sudah mengonfirmasikan dirinya untuk mengikuti voting  pada tahun ini.

Sejak pertama kali diselenggarakan pada 1955, Festival Film Indonesia (FFI) digagas sebagai  barometer perkembangan kualitas perfilman Indonesia. Melalui berbagai penghargaan yang  diberikan, publik dan kalangan perfilman sendiri bisa membaca pencapaian terbaik yang  dihasilkan pekerja film tanah air selama setahun terakhir.

Untuk daftar lengkap nominasi bisa didapatkan di situs resmi Festival Film Indonesia yaitu  festivalfilm.id (FE)

iLive

Gelar konser “The Crown”, Queennara buktikan kemajuan sejak bergabung di UIG College

Published

on

iMusic.id – Penyanyi, penulis lagu dan content creator cantik, Queennara menggelar resital musik bertajuk “The Crown” di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa 02/07/25. Gedung Kesenian Jakarta menjadi saksi bersinarnya talenta dari Queennara tersebut.

Konser ini merupakan bagian dari DVISVARA Annual Recital Series, platform eksklusif bagi mahasiswa UIC College dalam menampilkan pencapaian artisitik dan akademik mereka. Di balik gemerlap panggung dan kemegahan aransemen live string dan brass section “The Crown” dari Queennara menjadi perwujudan keberanian, elegansi dan transformasi emosional.

Sebagai bagian dari USG Education, ekosistem pendidikan Internasional terpercaya di Indonesia, UIC College merupakan satu-satunya program pathway musik akademis berstandar internasional yang telah dijalani oleh Queennara. Melalui kurikulum BTEC dari Inggris, siswa dapat menempuh studi 1 (satu) hingga 2 (dua) tahun di Indonesia, sebelum melanjutkan studi ke universitas – universitas terkemuka dunia untuk meraih gelar sarjana.

Program Artist Development di UIC College of Music dirancang tidak hanya untuk mengasah keunggulan akademis dan keahlian praktikal, tetapi juga menumbuhkan ide-ide kreatif dan inovatif yang otentik. Ini adalah ruang di mana seniman muda seperti Queennara dipersiapkan untuk memperkaya industri musik, baik di dalam maupun luar negeri.

“Queennara adalah contoh nyata dari filosofi pendidikan kami: membentuk seniman yang tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga kuat dalam menyuarakan identitas dan nilai personalnya,” ujar Niluh Komang Aimee Sukesna atau biasa dikenal sebagai Aimee, Kepala Kampus USG Education BSD.

Dalam konser “The Crown”, Queennara membagikan kisahnya, sebuah perjalanan musikal yang ia racik sendiri selama menempuh studi di UIC College of Music. Bertema Empowerment, Elegance, and Emotional Transformation, konser ini menjadi deklarasi jati diri.

“The Crown” adalah simbol perjalanan saya sebagai perempuan, seniman, dan individu yang sedang belajar untuk berdiri tegak dengan cerita dan suara sendiri. Ini bukan semata soal status, tetapi tentang keberanian menjadi diri sendiri di dunia yang terus berubah. UIC College bukan hanya memoles saya untuk meraih cita-cita di industri musik, tapi juga membantu mewujudkan impian saya untuk mengembangkan pengetahuan hingga ke luar negeri,” ujar Queennara.

Konser ini menjadi puncak pencapaian Queennara selama belajar di UIC College BSD, memperlihatkan dedikasi dan perkembangan artistiknya. Sebelumnya, ia juga memukau publik melalui Junior Recital di ZODIAC Jakarta.

Kini dengan skala yang lebih besar, Queennara menggandeng musisi profesional dari band Asian Beat, serta tampil di hadapan tamu-tamu istimewa seperti produser musik, penyanyi, presenter TV, hingga figur publik dan pelaku industri kreatif lainnya.

Queennara, musisi muda dengan suara kuat, visi jujur, dan pesan berani, membawakan karya-karya musik pilihan yang mencerminkan perjalanan emosional dan kepekaan artistiknya. Dari soft rock ballads, cinematic pop, hingga alternative R&B, seluruh komposisi dikemas dalam aransemen live yang teatrikal dan menyentuh. Gedung Kesenian Jakarta, dengan keanggunan klasik dan akustik superiornya, menjadi panggung yang ideal untuk pertunjukan ini.

“The Crown bukan sekadar konser. Ini adalah cermin potensi besar generasi muda Indonesia di industri kreatif dunia,” ungkap Adhirama G. Tusin, CEO USG Education. “Melalui kurikulum berbasis industri dan pengalaman belajar dunia nyata, UIC College membekali siswa dengan lebih dari sekadar ijazah, kami membentuk karakter dan kesiapan untuk bersaing secara global.”

Program-program UIC College memang berfokus pada real-world learning: mulai dari produksi musik, kolaborasi profesional, penciptaan karya orisinal, hingga manajemen diri sebagai artis independen. Semua ini diajarkan langsung oleh para praktisi dan mentor berpengalaman.

“Yang membuat recital ini spesial bukan hanya kualitas musiknya, tapi juga keberanian artistiknya. Queennara membuktikan bahwa musik bisa menjadi tempat membagi rasa, ia menyampaikan cerita, emosi, dan refleksi dengan cara yang menyentuh,” ujar Irman F. Saputra, Koordinator Akademik UIC College Musik.

Dengan ribuan alumni yang kini berkiprah di berbagai belahan dunia, USG Education terus menjalankan misinya: membuka akses pendidikan internasional yang terjangkau, berkualitas, dan relevan untuk masa depan. Melalui program seperti TBI, UJC, Uniprep, UIC College, dan Unistart, USG Education membangun ekosistem pembelajaran menyeluruh, dari tingkat dasar hingga universitas luar negeri.

“Kami di UIC College percaya bahwa pendidikan seni bukan hanya tentang teknik, tapi juga tentang karakter, refleksi diri, dan keberanian mengekspresikan suara personal. Queennara adalah bukti nyata bagaimana siswa kami berkembang menjadi seniman yang otentik dan relevan,” tutup Aimee.

Melalui konser seperti The Crown, UIC College of Music menegaskan komitmennya untuk terus melahirkan generasi seniman Indonesia yang siap menginspirasi dunia melalui karya dan karakter, Karena di sinilah semua mimpi besar bermula.

Continue Reading

iLive

Komunitas Salihara Gelar tari “Sloth Canon” bersama T.H.E dan Company 605

Published

on

iMusic.id – Sebuah kolaborasi kelompok tari antara The Human Expression / T.H.E (Singapura) dan Company 605 (Kanada) mempersembahkan karya terbaru mereka dalam pertunjukan “Sloth Canon pada 28-29 Juni 2025 mendatang.

“Sloth Canon” merupakan hasil gagasan dan koreografi dari Anthea Seah (T.H.E) dan Josh Martin (Company 605), dua figur penting dalam dunia tari kontemporer Asia dan Amerika Utara. Bersama lima penari dari berbagai latar belakang, Brandon Lee Alley, Haruka Leilani Chan, Chang En, Billy Keohavong, dan Rebecca Margolick, pertunjukan ini menafsirkan ulang pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang kerja kolektif, tubuh, kecepatan, dan ilusi dalam masyarakat

Koreografi di dalam “Sloth Canon” menceritakan dunia paralel penuh absurditas yang dimasuki oleh para penari, di mana gerak tubuh menjadi representasi dari “ambisi” yang  mengalami berbagai turbulensi. Ketika gelembung imajinasi mereka mulai mendekati dunia realitas, karya ini mengajak penonton memasuki dunia yang tidak stabil dengan pikiran magis yang kompulsif.

Sebagai kelompok seni asing, Indonesia menjadi negara pertama dalam tur mereka dan menampilkan karya “Sloth Canon”. Sebelumnya pentas ini perdana dilakukan di negara asal masing-masing kelompok yakni Singapura dan Kanada, Indonesia menjadi negara pertama di luar negara asal mereka–sekaligus wadah baru dalam mempertunjukkan karya seni lintas-benua ini.

“Ini adalah pertama kalinya saya mengenal istilah Komunitas Salihara. Kami sering menggambarkan tim “Sloth Canon” sebagai sebuah peradaban mikro, jadi datang ke komunitas Salihara terasa seperti peradaban yang melayang bertemu dengan peradaban lain yang berakar di ruang ini.

Kami benar-benar antusias bisa membawakan “Sloth Canon” di ruang dan budaya seperti ini, dan yang paling kami tunggu adalah kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan komunitas lain yang ada di sini.” ujar Anthea Seah, Koreografer T.H.E dalam merespons pertunjukkan mereka di Teater Salihara.

Hal serupa pun juga dirasakan oleh Josh Martin, Koreografer Company 605 saat ditanya bagaimana reaksi kelompok saat akan membawakan karya ini di Salihara. Menurutnya, pengalaman pertama di Indonesia ini membuat ia ingin bersinergi baik dari segi budaya, lingkungan, hingga ruang pertunjukan dalam mempersembahkan apa yang sudah mereka persiapkan untuk pertunjukan nanti.

“Sloth Canon” akan menemani akhir pekan pengunjung Salihara secara perdana. Untuk bisa menikmati pertunjukan ini, pengunjung bisa melakukan pemesanan tiket di tiket.salihara.org dengan harga Rp110.000 (Umum) dan Rp55.000 (Pelajar).

Continue Reading

iLive

Skandal 310 Hadir Untuk Kembali Bangkitkan Kejayaan Musik Ska di Indonesia.

Published

on

By

iMusic.idSkandal 310 sebuah gerakan kolaborasi yang di gagas oleh tiga band Ska yaitu The Authentic , Noin Bullet dan Sindikat Lantai Dansa yang ingin kembali membangkitkan Kejayaan musik Ska di Tanah Air.

Tak hanya itu hadirnya Proyek Skandal 301 ini menjadi perlawanan terhadap stagnasi skena ska, serta upaya serius untuk memperkuat regenerasi di tengah perubahan cepat industri musik tanah air.

Terbentuknya project Skandal 310 menurut personil Sindikat Lantai Dansa saat mereka (Noin Bullet, The Authentic, dan Sindikat Lantai Dansa) waktu itu ketemu di sebuah acara, akhirnya mereka ngobrol -obrol dimana ada pemikiran melakukan pergerakan dalam membangkitkan kembali musik Ska di Indonesia.

“Ya udah kita coba ramukan. Dari nama sih belum kita sebut ya. Tapi yang jelas kita bergerak seperti apa sih. Ceritanya disini kita terdiri dari tiga band dan akhirnya kita putuskan kita punya misi mengerakkan Ska kedepannya tanpa aturan. Dari tiga band ini dengan satu visi dan tanpa aturan namanya apa ya. Ya udah kita namain 310. Nama 310 tapi kurang cocok kalau cuma 310 tanpa nama depan, ok blink aja ada 182, akhirnya depannya kita namain Skandal, Skandal 310,”ujar Iwan Bossman dari Sindikat Lantai Dasar saat jumpa pers di Glamz Antasari, Jakarta, Jumat (27/6/2025).

Dengan mengusung semangat “satu nada, tiga generasi”, Skandal 310 mempertemukan kekuatan lintas usia dan pengalaman. Tiga band dari latar belakang berbeda bersatu untuk memperkenalkan ulang ska kepada publik—terutama generasi muda melalui pendekatan yang autentik, segar, dan eksploratif. Bukan hanya sekedar irama cepat dan tiupan klakson, tapi juga kebebasan berekspresi yang menjadi ciri khas ska.

Kekhawatiran akan stagnasi penikmat dan pelaku ska menjadi alasan utama tindakan proyek ini.

“Regenerasi skena ska berjalan lambat dan membutuhkan dorongan nyata. Maka dari itu, Skandal 310 juga turut membuka jalan bagi band-band muda seperti Orji , serta unit-unit ska baru dari berbagai daerah. Gerakan ini ingin memastikan bahwa ska terus tumbuh dari akar dan tidak sekadar menjadi nostalgia. ‘Kebetulan kan The Authentics aktif lagi jadi ada barengan nih di 310. Ya udah kenapa ga bareng.”kata Personel The Authentic Dawo.

“Kalo dilihat secara karakter 3 band ini berbeda. Setidaknya bisa kasih tahu ke publik, Ska itu banyak loh gak cuma yang sudah ada. Akhirnya ngobrol-ngobrol di WhatsApp ada Skandal 310.” ungkap Hadi Irhamsyah dari Noin Bullet.

Skandal 310 mendapat dukungan dari sejumlah merek lokal seperti D9, Toku dan Alder . Bersama mereka, proyek ini merancang tur keliling kota bertajuk “Jalan Turi” , yang akan menyambangi Karawang, Pekalongan, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya. Uniknya, di setiap kota, sistem “subnet” dibuka untuk memberi ruang tampil bagi band lokal, memperluas semangat regenerasi dan membangun jaringan ska yang lebih inklusif.

Langkah besar Skandal 310 tidak berhenti di panggung. Mereka juga tengah menyiapkan album kompilasi nasional yang akan memuat karya-karya dari para pendiri gerakan ini dan musisi ska dari berbagai penjuru Indonesia. Kompilasi ini dirancang sebagai dokumentasi hidup dan bukti bahwa ska Indonesia belum mati justru siap menyala lebih terang di masa depan.

Skandal 310 bukan sekadar proyek musik. Ini adalah gerakan lintas generasi, regeneratif, dan kolektif yang membawa harapan baru bagi masa depan musik ska Indonesia.

Gerakan ini Menginspirasi generasi muda untuk bermain, mencintai, dan melestarikan musik ska sebagai bagian dari identitas budaya dan ekspresi kolektif. Langkah ini bukan sekadar acara, bukan sekadar tur ini adalah gerakan. Sebuah bentuk perlawanan terhadap stagnasi. Sebuah ajakan untuk terus bergerak, agar skena ska Indonesia tetap hidup dan relevan. Tiga band, satu suara. Tidak ada yang lebih tinggi. Tidak ada yang lebih rendah. Semua setara. Semua bersuara. Semua bergerak bersama—karena dalam ska, kita equal. (EH)

Continue Reading