iProfile

Gelar Tour Resital Piano, “Jonathan Kuo” Tampil Di Tiga Negara ASEAN.

Published

on

iMusic – Tahun 2022 ini jadi tahun yang padat bagi pianis muda berprestasi Jonathan Kuo. Bagaimana tidak sejak awal hingga akhir tahun mendatang, penampilan Jonathan Kuo tengah ditunggu penikmat musik klasik. Baik di Tanah Air maupun di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia

Tepatnya 22 Agustus lalu, Jonathan sukses menggelar acara Tour Resital Piano di Steinway Gallery Singapore. Sekaligus mengisi acara HUT Kemerdekaan RI di Explanade sebagai soloist.

“Saya membawakan lagu ‘Sepasang Mata Bola‘ karya Yazeed Zamin bersama dengan Batavia Madigral Singer. Tahun ini jadi tahun terpadat saya tampil di sejumlah acara, termasuk Tour Resital Piano di tiga negara ASEAN. Yaitu Singapura, Indonesia dan Malaysia,” jelas Jonathan Kuo.

Sebagai rangkaian tur keduanya, Jonathan akan tampil di GoetheHaus, Jakarta, Kamis (29/9) pukul 19.30 WIB. Pianis penerima penghargaan Concerto Encouragement Award di Waring Piano Compertition, Amerika Serikat ini akan membawakan tiga karya komponis favoritnya. Yaitu, Sonata in D Major, Op. 10, No.3 (Beethoven), Le tombeau de Couperin (Ravel) dan Sonata in A Minor, D.845 (Schubert).

“Ketiganya adalah karya dari komponis favorit saya. Harapannya semoga teman teman di Singapura, Indonesia dan Malaysia bisa sharing dan menikmati persembahan dari permainan piano saya nanti,” terang Jonathan yang berharap bisa tampil di seluruh negara ASEAN.

Sedangkan untuk tur pamungkas di Malaysia akan diselenggarakan di Kampus UCSI, Kuala Lumpur, 6 Oktober mendatang. “Terhitung sudah delapan konser yang saya lakukan di tahun ini. Saya terus berlatih dan berusaha mempersembahkan yang terbaik untuk semua pecinta musik klasik,” aku Jonathan.

Iswargia R Sudarno, konduktor sekaligus guru di Konservatoriun Musik Jakarta mengatakan bila kegiatan ini merupakan rutinitas seorang seniman musik dan pianis. “Kegiatan ini rutin dilakukan Jonathan sebagai seniman musik dan pianis yang tentunya harus terus produktif menggelar konser. Disamping untuk lebih memperkenalkan diri terhadap pecinta musik klasik di Asia Tenggara,” jelas Iswargia.

Terpilihnya tiga negara, Singapura, Indonesia dan Malaysia menurut Iswargia merupakan negara yang terdekat secara sosio-ekonomi maupun relasi kepemusikannya.

“Konservatorium Musik Jakarta memilih Jonathan untuk tampil dalam konser publik di Jakarta karena saat ini Jonathan merupakan salah satu siswa yang paling banyak prestasi secara internasional. Sebelumnya juga telah banyak siswa yang ditampilkan secara publik, terutama yg telah berprestasi international,” tambahnya lagi.

Selama kurang lebih tiga bulan lamanya, Jonathan berlatih dibawah bimbingan Iswargia dengan tingkat kesulitan yang tinggi. “Semuanya tingkat kesulitan tentu tinggi, karena ini memang sudah lagu lagu standar internasional untuk resital piano,” sebut Iswargia.

Sekilas informasi tentang ketiga komponis, Iswargia menjelaskan satu persatu karya yang dipilih Jonathan.

Sonata in D Major, Op. 10,No.3-Beethoven (dimainkan selama 20 menit) diciptakan di Wina di akhir Abad XVIII. Di masa itu dianggap avant-garde terutama baik dari segi harmoni, struktur komposisi dan harmoni (ilmu akor).

Le tombeau de Couperin -Ravel (dimainkan 20 menit), karya ini ditulis utk kawan-kawan Ravel yg menjadi korban Perang Dunia 1. Setiap bagian untuk orang yg berbeda. Gaya komposisinya mengambil inspirasi musik Barok Perancis (musik Abad XVII di Perancis).

Sonata in A Minor, D.845-Schubert (dimaninkan 35 menit), karya ini ditulis di Wina juga namun lebih dari 1/4 abad kemudian setelah karya Beethoven di atas. Masih dalam bentuk komposisi yang sama, namun karya ini memiliki lirisisme seperti karya-karya tembang puitik Schubert. (FE)

Exit mobile version