iMusic – Jakarta, 14 November 2019, Setelah mengumumkan Slipknot sebagai headliner jagoannya, Hammersonic 2020 kembali bertempur untuk menyambut antusiasme para metalhead yang luar biasa begitu besar. Tiket early bird yang mulai dijual pada 11 November 2019 telah habis hanya dalam waktu lima menit. Para Maggots seakan tak kenal ampun dalam melibas kuota tiket seharga Rp 750.000,- yang terbatas tersebut. Bahkan pada tanggal 12 November 2019, pihak Hammersonic menambah kuota untuk tiket early bird, kuota tiket tambahan tersebut pun tak menunggu lama untuk berstatus fullybooked.
Partisipasi yang begitu tinggi
tersebut merupakan sebuah motivasi untuk pihak penyelenggara Hammersonic agar
dapat memfasilitasi para metalheads yang ingin bertemu dengan jagoan
mereka.
“Kami percaya bahwa
para metalheads memiliki semangat yang begitu tinggi untuk bertemu
dengan band favorit mereka, apalagi kami telah mengumumkan untuk membawa band
se-fenomenal Slipknot. Sehingga tim kami telah berupaya untuk menampung antusiasme
metalheads yang begitu tinggi. Penjualan tiket yang kami buka
di hammersonic.com memang mendapat partisipasi yang luar biasa
tinggi. Tim kami harus menampung traffic kurang lebih 200ribu
user/menit, belum lagi para pengguna yang sudah antri dari sebelum penjualan
tiket dibuka. Alhasil orang lain yang baru ingin
mengakses website harus mehanan kecewa karena tidak berhasil
membukanya. Apalagi kuota untuk tiket early bird ini memang terbatas dan karena
permintaan yang tinggi kami akhirnya menambahkan kuota“ jelas Ravel
dari Ravel Junardy selaku CEO Hammersonic.
Ia lalu menambahkan, “kami pihak
penyelenggara Hammersonic 2020 meminta maaf atas ketidaknyamanan tersebut.
Namun kami membuka saluran komunikasi lain seperti Instagram dan Twitter,
sehingga para metalheads dapat terus memantau informasi terbaru dan
memberikan feedback kepada kami.”
Informasi terbaru dari pihak
Hammersonic 2020 setelah berjibaku dengan membludaknya permintaan tiket para
metalheads, adalah segera dibukanya penjualan tiket Pre Sale tahap 1. Tiket
Pre Sale tahap 1 seharga Rp 1.250.000 untuk dua hari dapat diakses mulai
tanggal 15 November 2019 pada pukul 15.00 WIB. Para metalheads diharapkan untuk
memantau Instagram @hammersonicfest untuk mengetahui informasi lebih lanjut dan
bersiap mengantri di website.
Selanjutnya Hammersonic 2020 akan
membuka penjualan tiket Pres Sale tahap 2 seharga Rp 1.700.000,- dan tiket
Normal dengan informasi yang akan diumumkan setelahnya. Selain tiket, line
up lainnya juga menjadi sebuah informasi penting yang ditunggu para
metalheads. Di mana seluruh informasi akan diumumkan secara bertahap
melalui hammersonic.com dan media sosial resmi Hammersonic 2020
lainnya. Hingga hari besar Hammersonic 2020 dimulai yaitu tanggal
27-28 Maret 2020, para metalheads dipastikan akan selalu berpacu untuk bisa
mendapatkan tempat di Pantai Carnaval Ancol, venue Hammersonic 2020.(FE)
iMusic.id – Band modern rock alternative bernuansa emo asal Kota Batik, Tears Don’t Lie, kembali menghadirkan karya emosional yang menyentuh hati. Kali ini, mereka merilis single ketiga bersama dengan musik video berjudul “Hancur” yang secara resmi dirilis pada 30 Juni 2025.
Dalam lagu ini, Tears Don’t Lie menggandeng Savira Razak, mantan vokalis Killing Me Inside, untuk ikut duet mengisi bagian vokal. Kehadiran Savira memberikan warna baru yang kuat, emosional, dan penuh luka, sangat cocok dengan nuansa gelap lagu ini.
“Hancur” bercerita tentang seseorang yang kehilangan cinta sejatinya, bukan karena perpisahan biasa, melainkan karena sang kekasih telah pergi untuk selamanya. Lagu ini membingkai kesedihan mendalam saat seseorang mencoba menerima kenyataan pahit bahwa orang yang dicintai tak akan pernah kembali. Dengan aransemen yang dramatis dan lirik yang menggugah, Tears Don’t Lieberhasil menyampaikan rasa duka dengan cara yang indah namun tetap emosional.
Formasi band Tears Don’t Lie saat ini terdiri dari: Oji (Vocals), Didi (Gitar), Ekky (Gitar + Vokal), Tegar (Bass), Tommy (Gitar), dan Yunan (Drum).
Tak hanya menghadirkan kolaborasi vokal, dalam produksi lagu ini Tears Don’t Lie juga bekerja sama dengan Ian Natha dari PolarityAudio sebagai Co-Producer, yang berhasil menambahkan elemen modern dan kedalaman emosional ke dalam komposisi lagu, menjadikannya salah satu karya paling matang dalam diskografi band ini sejauh ini.
Dengan paduan rock alternatif, sentuhan emo, serta produksi modern, “Hancur” diharapkan bisa menjadi soundtrack bagi mereka yang pernah kehilangan dan masih mencoba untuk bangkit.
“Hancur” is here, a new anthem born from pain, wrapped in distortion and honesty. Only from Tears Don’t Lie. Single dan Music Video “Hancur” sudah tersedia di berbagai platform streaming musik digital, seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music, mulai tanggal 30 Juni 2025.
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)