iMusic

“Ical Jenggo” membuat karya adalah sebuah rekam jejak yang nyata.

Published

on

iMusic – “Ical Jenggo” adalah Sosok penyanyi Jebolan The voice Indonesia (2019) Yang kini sedang disibukkan Dengan karya terbarunya “Arak Bali Memang Enak”  Yang rilis di Platform digital Tepat 28 Juli 2021.

Pria kelahiran Jakarta 16 Desember  Dengan khas topi koboinya dan performanya, Suara berat dan serak” basahnya mampu menghipnotis setiap kalangan masyarakat .

Ini merupakan single ke 3 setelah “Sobat sebat gayo” Tetap dengan warna musik yang sama dengan nuansa ska reggae tone tapi disini lebih menuangkan nuansa etnik Bali jadi saya berharap bisa mengangkat seni & budayanya .

Ditemui di di kawasan Denpasar 20 Juli 2021 pria yang mempunyai ciri khas topi koboi seputar kehidupan dan musik. diawali dengan bertutur tentang keinginan nya merampungkan triology album yg berkisah seputaran perjalanan hidupnya, bahkan hampir seluruh karyanya berdasarkan kisah nyata, sehingga dalam proses kreatifnya ia meluapkan energy nya untuk karyanya.

Sebuah tanggung jawab besar di lagu ini adalah karena aku anak perantauan dari (Jakarta), Di mana kiranya disini ku berkolaborasi Dengan suatu lembaga KASB (Koperasi Arak Semeton Bali) Yang menyongsong tentang arak Sebelum membuat lagu ini adalah riset kultur dan budayanya Bicara arak tidak selalu negatif semoga dengan lagu ini bisa memudarkan stigma negatif di kalangan elite global khususnya. 

Ini pengalaman pribadi ku, Kegagalan punya alasan kesuksesan punya banyak upaya kata” ini yang selalu menjadi motivasi ku dalam hidup, bahkan ku jadikan sebuah karya pribadi ku.

Berangkat dari lorong” jalan ibukota Berpacu dengan waktu bus, kereta, perumahan, rumah makan dsb. Pagi siang malam setiap hari ku nikmati sebuah proses yg ku jalani  Berbagai ilmu kudapatkan dari jalanan  Berbagai karakter kutemui dan mental ini pun menjadi baja  Ibukota tempat dimana ku di besarkan  Ada satu rumah yang kuanggap rumah pribadi ku di mana tempat ku menimba ilmu hampir setiap hari ku singgah yaitu taman Suropati, menteng Jakarta pusat.

“Canda tawa bermain belajar dan berlatih dengan kawan” musisi di taman Suropati.  Ada satu guru almarhum di taman yang slama ini berjasa dalam hidupku yang bernama Buyung sosok riang gembira jenaka andai di masih hidup ku hanya ingin ucapkan banyak terimakasih. 

Ini anak didik mu yang mulai berkembang dalam mencari jati diri dan takdirnya, Dia orang yang pertama kali membangun talenta ku dan selalu memberi spirit dalam hidupku Kejar mimpimu Tuhan bersama orang nekat. (FE)

Exit mobile version