iMusic – Konferensi Musik Indonesia (KAMI) yang diadakan di Kota Ambon, Maluku pada tanggal 7-9 Maret 2018 kemarin dan dihadiri ratusan musisi serta pemangku musik menghasilkan beberapa poin yang dapat mensejahterakan para musikus serta pelaku seni khususnya dalam bidang musik.
Ada 12 poin hasil dari perumusan deklarasi, poin tersebut adalah :
1. Segera mewujudkan sistem pendataan terpadu musik Indonesia yang melibatkan jaringan data lintas lembaga, kementerian serta pusat-pusat data milik masyarakat dengan mekanisme yang menjamin akses bagi seluruh pemangku kepentingan di bidang musik Indonesia.
2. Mengarus utamakan musik dalam pendidikan nasional dan diplomasi budaya Indonesia untuk memperkaya bentuk-bentuk pemanfaatan musik sebagai ekspresi budaya, aset ekonomi dan pembentuk karakter bangsa.
3. Meningkatkan apresiasi dan literasi musik melalui penguatan dan standarisasi kurikulum pendidikan musik di sekolah dasar dan menengah serta peningkatan kompetensi pengajar musik di sekolah.
4. Membangun pendidikan musik Indonesia yang relevan dengan konteks lokal setiap daerah di Indonesia guna melahirkan para pencipta, para pekerja musik dan para akademisi musik.
5. Mendorong terwujudnya keadilan gender dalam musik Indonesia melalui pemberlakuan klausul yang responsif gender dalam kontrak kerjasama dengan musisi sebagaimana yang tercantum dalam peraturan ketenagakerjaan serta pemberlakuan aturan yang melarang kekerasan dan pelecehan seksual di ruang-ruang bermusik.
6. Mendorong terwujudnya sistem dan mekanisme distribusi digital yang memastikan terjaminnya akses yang transparan, berbasis waktu-nyata, dapat diandalkan, serta melindungi karya cipta musik Indonesia.
7. Mendorong terwujudnya infrastruktur pertunjukan, pendidikan dan produksi musik yang memenuhi standar kelayakan, relevan dengan budaya lokal dan menjamin terwujudnya akses yang meluas, merata dan berkeadilan.
8. Mendorong pelindungan dan pengembangan ekosistem musik etnik melalui pertukaran musisi antar daerah, kepastian keberlanjutan lingkungan dan sumber daya alam, serta pemberlakuan mekanisme pembagian manfaat yang layak atas segala bentuk pemanfaatan musik etnik.
9. Meningkatkan kesejahteraan musisi Indonesia melalui pembentukan sistem penentuan tarif royalti nasional, mekanisme pembagian royalti yang berkeadilan, sistem pemantauan, mekanisme penegakan hukum atas setiap pelanggaran hak kekayaan intelektual musisi, serta penetapan standar upah minimum musisi.
10. Mendorong peningkatan pemahaman dan kecintaan masyarakat terhadap musik Indonesia melalui penyebarluasan wawasan sejarah musik dan kritik musik yang dimotori oleh jurnalisme musik yang profesional.
11. Meningkatkan kapasitas dan profesionalitas para pemangku kepentingan di bidang musik dan pendidikan musik dengan memperbanyak jumlah lembaga pendidikan musik dan manajemen musik, serta sinkronisasi lembaga sertifikasi kompetensi dan profesi di bidang musik yang mengacu pada kekhasan kondisi Indonesia.
12. Mendorong terwujudnya tata kelola industri musik Indonesia masa depan dengan peningkatan profesionalitas manajemen musisi, label dan penerbit musik melalui pembagian peran yang jelas guna mendorong kreativitas dan produktivitas musisi.
iMusic.id – New Chaseiro berhasil memukau pecinta dan penikmat musik yang hadir menyaksikan perform perdana mereka bertajuk “New Chaseiro On The Block” yang digelar secara intimate di Pos Bloc, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu 22 November 2023 kemarin. Konser ini merupakan sebuah langkah awal dari perjalanan karir Albert Fakdawer, Kafin Sulthan, Rafi Sudirman dan Rega Dauna dalam menyandang nama besar New Chaseiro sebagai penerus dari Chaseiro senior.
Showcase New Chaseiro di Pos Bloc tersebut merupakan langkah musikal lanjutan setelah empat musisi muda berbakat tersebut sukses merilis album EP New Chaseiro pada pertengahan tahun 2023 lalu. Showcase bertajuk “New Chaseiro On The Block” rencananya akan berlanjut di dua lokasi lagi yaitu di Mbloc, Blok M, Jaksel dan disebuah tempat konser di Ciledug.
“Sengaja kita membuat judul “New Chaseiro On The Block” sebagai tajuk showcase kita ini terinspirasi dan merupakan pelesetan dari New Kids On Tne Block gitu, tempatnya juga pas dengan Pos Bloc dan Mbloc”, canda Kafin Sulthan menjelaskan tentang judul rangkaian showcase New Chaseiro tersebut
Candra Darusman mewakili anggota Chaseiro senior yang sempat ikut tampil membawakan lagu “Kau” Bersama New Chaseiro di tengah – tengah acara mengaku sangat terharu dan kagum menyaksikan New Chaseiro tampil malam itu,
“Dari awal saya dan teman – teman Chaseiro senior yang hadir merasa terharu sekali, lega dan sekaligus puas atas penampilan mereka, mereka memang talented sekali ya, saya jadi teringat Ketika kita muncul pertama kali dulu gak seheboh ini…gak ada apa – apanya kita hahaha…kita bangga menemukan mereka yang penuh bakat ini dan jika mereka terus kompak, kedepannya mereka bakal lebih dari ini lagi”, tutur Candra Darusman.
Pada showcase tersebut New Chaseiro membukapenampilan dengan membawakan 2 lagu dari EP New Chaseiro yaitu “Sesaat Berdua” dan “Jika Saja”, dan sebuah lagu karya Candra Darusman berjudul “Kekagumanku” yang sontak disambut meriah oleh tepuk tangan penonton yang hadir.
Usai ketiga lagu tersebut selanjutnya panggung konser Pos Bloc malam itu benar – benar menjadi milik New Chaseiro yang langsung menghajar penonton dengan lagu – lagu dari EP perdana New Chaseiro, karya – karya Chaseiro yang lawas dan nomer – nomer jazz dari karya solo masing – masing personil New Chaseiro yang luar biasa. Lagu – lagu seperti “Shy, Pengagum, Janjiku, I am” dan nomer instrumental karya Rega Dauna yaitu “Everything About Love” memanaskan suasana panggung, apalagi para personil New Chaseiro kerap memamerkan skill luar biasa mereka dalam memainkan alat musik.
Ditengah – Tengah konser, Albert, Kafin, Rafi dan Rega sempat menurunkan tempo acara dengan mengundang salah satu penonton wanita untuk di beri hadiah sambil mereka tetap konstan menghibur penonton dengan membawakan lagu – lagu cover seperti “Kidung, Sesaat Kau Hadir” dan “Masih Ada”.
Usai membawakan lagu “Welas Asih” ke empat personil New Chaseiro mengundang Candra Darusman untuk bermain piano sambal membawakan lagu berjudul “Kau” yang kemudian dilanjut dengan mengundang 3 personil Chaseiro lainnya untuk tampil Bersama New Chaseiro dan band pengiringnya membawakan lagu – lagu legend seperti “Ceria, Pemuda” dan Salam Bagi Sahabat”.
Di penampilan pamungkasnya New Chaseiro menampilkan lagu berjudul “Fantasi” yang dimainkan secara klimaks oleh para personil New Chaseiro beserta band pengiringnya. Albert Fakdawer mewakili teman – teman New Chaseiro mengungkapkan rasa puas nya terhadap showcase yang telah digelar malam itu,
“Kita seneng banget, ini adalah kehormatan buat kita dan kita berusaha bener – bener konsisten dan serius dalam menjalani showcase ini. Kita sangat bersyukur bisa jadi tongkat estafet Chaseiro ini. Semoga ini menjadi angin segar bagi industri musik Indonesia”, terang Albert.
Keempat personil New Chaseiro sepakat bahwa tanpa Chaseiro senior sebagai pendahulunya tentu New Chaseiro tidak akan pernah ada.
iMusic.id – Hampir 19 tahun sejak menggelar konser akbar Bersama Magenta Orchestra, Andi Rianto belum pernah lagi melakukan hal yang sama di perjalanan karirnya. Gelaran konser Andi Rianto ‘The Sound of Colors’ pertama sukses digelar 14 Maret 2004 silam bertempat di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), konser ini menjadi ajang perkenalan Magenta Orchestra di industri musik Indonesia.
Kini di penghujung tahun 2023, Andi Rianto & Magenta Orchestra tengah menyiapkan pagelaran spektakuler ‘The Sound of Colors II’ yang digelar diberlangsung di Istora Senayan pada 3 Desember mendatang.
Kiprah Andi Rianto sebagai musisi di industri musik Indonesia sudah tak diragukan lagi. Lewat tangan dinginnya lah karya – karya hebat mampu mengantarkan sederet penyanyi kenamaan tampil memukau.
Tak hanya itu saja, Andi Rianto bersama Magenta Orchestra telah mengiringi konser grup band dan penyanyi dari luar negeri. Seperti, Boyz II Men, Andrea Bocelli, Michael Lington, David Benoit, Michael Paulo, dan George Benson.
”Perbedaannya dengan gelaran pertama adalah para bintang tamu, materi lagu lagu dan aransemen yang lebih dewasa. Tentu saja konser ini akan lebih megah, lebih menghibur dan lebih menampilkan berbagai genre musik,” jelas Andi Rianto.
Dibalik konser megahnya nanti, Andi Rianto mengartikan makna dari keberuntungannya telah diberi kesempatan menyuguhkan orkestra kepada penikmat musik.
“Maknanya adalah keberuntungan diberi kesempatan menghadirkan pagelaran musik orkestra yang menggambarkan korelasi warna dan nada. Maksud utamanya adalah mempersembahkan konser yg menghibur,” tambahnya lagi.
Konser ini akan didukung oleh 83 musisi orchestra, 40 The Sound of Colors Choir serta menampilkan 9 penyanyi kebanggaan Indonesia. Rossa, Lyodra, Mahalini, Judika, Mario Ginanjar, Fabio Asher, Prinsa Mandagie, Ronny Parulian, Nyoman Paul serta Rising Star.
seluruh penyanyi2 di konser ini , dianggap memiliki suara khas dan memberikan warna-warna yang berbeda, sehingga sesuai dengan tema The Sounds Of Colors II ini
“Sesuai dengan tema ‘The Sound of Colors II’ seluruh penyanyi di konser ini memiliki suara khas dan memberikan warna-warna yang berbeda,” sebut Andi Rianto.
Persiapan yang dilakukan Andi Rianto dan tim management pun tidak main main. Terhitung enam bulan lamanya merumuskan konser istimewa di penghujung tahun. “Jika ditanya kesulitannya adalah memikirkan konten dan memilih para penyanyi yang akan tampil,” akunya.
Andi Rianto berharap dalam konsernya nanti bisa memanjakan sekaligus menghibur mata telinga dan hati para penonton.
“Harapannya konser nanti berjalan lancar dan memanjakan penikmat musik,” harap Andi Rianto.
Sebagai informasi konser ini menggandeng A Team Production (Promotor), Inet Leimena (Show Director), Taba Sancabachtiar (Art Director), Dian Parmantia, Harry Wibawa, Poppy Hanadhy, Nicholas Andries (Producer) dan Sumber Ria (Sound System).
Adapun harga tiket yang ditawarkan untuk total kapasitas penonton sebanyak lima ribu sebagai berikut, GRAND PIANO Rp 5.000.000,-, CONTRABASS Rp 3.500.000,-, CELLO Rp 2.750.000,-, TROMBONE, CLARINET, OBOE Rp 1.500.000,-, VIOLIN, VIOLA Rp 750.000,-, FLUTE Rp 450.000,-, CHOIR (FESTIVAL) Rp 950.000,-.
iMusic.id – HKBP Kebayoran Baru mengelar sebuah karya “Ngeri Ngeri Sedap Musikal”, dimana produksi musikal ini diadaptasi dari film “Ngeri-Ngeri Sedap” yang diarahkan oleh Sutradara Muda berbakat asal Sumatera Utara, Bene Dion Rajagukguk yang penontonnya menembus angka 2 juta lebih.
“Dengan semangat cinta dan kepedulian untuk melestarikan budaya Batak, HKBP Kebayoran Baru mengambil inspirasi untuk mengubah kisah film ini menjadi pertunjukan musikal yang akan memukau para penonton dalam rangka Parheheon NHKBP Kebayoran Baru 2023, acara tahunan Pemuda (Naposo) HKBP.”ujar Alvi Nainggolan ketua panitia sekaligus ketua Naposo HKBP Kebayoran Baru Di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (15/9/2023).
“Kami memulai proses ini sejak Desember 2022. Terkait hak cipta film Ngeri-Ngeri Sedap, kami Naposo HKBP Kebayoran Baru sudah meminta izin kepada Bene Dion selaku sutradara untuk mengadaptasi filmnya ke musikal,” kata Putri Siahaan selaku Produser Musikal Ngeri-Ngeri Sedap
Paulus Simangungsong selaku sutradara menjelaskan bahwa pertunjukan musikal Ngeri-Ngeri Sedap sedikit berbeda dibanding film asli.
“Apa yang tidak bisa dihadirkan di film bakal ada di pertunjukan musikal. Kami memperkaya dan memperkuat versi filmnya, versi pertunjukan musikal Ngeri-Ngeri Sedap dibuat lebih megah. Dan tetap memberikan visual keindahan alam danau Toba,” jelas Paulus Simangungsong.
Pertunjukan musikal digelar pada hari Jumat, 15 September 2023, di Teater Besar Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Lantaran tidak semua jemaat bisa bermain teater, panitia mengadakan audisi terbuka untuk para pemain. Mereka tetap dibekali latihan akting dan bernyanyi agar bisa tampil maksimal ketika tampil di depan publik.
“Kami juga melakukan presentasi ke pihak Kemendikbud dan mereka memberikan dukungan penuh. Karena ini merupakan bagian dari pelestarian budaya,” ucap Putri.
Dalam pentas musikal Ngeri – Ngeri Sedap ini melibat nama – nama seperti Paulus Simangungsong sebagai sutradara, Marthin Siahaan sebagai music director, dan Martahan Sitohang sebagai penasihat budaya, tim produksi yang dipimpin oleh Putri Siahaan dibantu Edwin Gideon Rajagukguk dan Alvin Nainggolan.
Pertunjukan musikal ini tentunya dibalut dengan lagu-lagu Batak, dan sebagian kecil dari lagu-lagu tersebut merupakan lagu yang ada di Mini Album “Ngeri-Ngeri Sedap Musikal by Parheheon NHKBP Keb. Baru”.
Pertunjukan musikal Ngeri – Ngeri Sedap ini ada dua pertunjukan yaitu Show 1 pada pukul 15:30 WIB dsn Show 2 pada pukul 19:30 WIB.
Lagu-lagu yang ada dalam Mini Album ini diisi oleh setiap pemain dan musisi yang mengambil bagian dalam pementasan” Ngeri-Ngeri Sedap Musikal by Parheheon NHKBP Keb Baru”.
Mini Album ini berisi 5 track , yang masing-masing memiliki maknanya sendiri dan memainkan peran penting pada setiap segmen dalam pertunjukan. Mini Albumnya sudah dapat dinikmati di platform digital streaming.