Connect with us

iMusic

Jelang luncurkan album perdana, Voxxes rilis single “Spend The Night”

Published

on

imusic.id – Membuka tahun dengan produktif berkarya, ‘Voxxes’ kembali bergegas dalam mempersiapkan album perdananya di tengah tahun mendatang. Setelah merilis dua single sebelumnya, kini Voxxes kembali merilis single keempat bertajuk ”Spend the Night” sebagai single terakhir menuju album perdana ‘Zero Hour’ di tengah tahun mendatang. 

Masih seperti karya-karya sebelumnya yang mengangkat dan berfokus dengan tema roman, namun dalam single keempatnya ini Voxxes mencoba untuk memotret sudut pandang yang berbeda dari sebuah roman dan momen perpisahan.

Single dari Voxxes berjudul ”Spend the Night” terinspirasi oleh lukisan Edward Hopper, ceritanya tentang mencoba untuk memotret momen perpisahan antara Ibu dan anak dari perspektif seorang Ibu. Ditulis oleh Qashmal Zhafari dan Rayhan Rizki (RR), ‘Spend the Night’ terasa sangat hangat dan personal yang didasari oleh pengalaman emosional keduanya selama masa perantauan. 

“Lagu ini jadi personal karena kita sama-sama sekolah jauh. Setiap mau pamit berangkat ngerantau sama nyokap, rasanya selalu sedih banget. Di lagu ini, kita mau coba ambil perspektif dari seorang Ibu, apa yang dia rasain ketika harus merelakan anaknya untuk pergi jauh.” Jelas Zhafari, vokalis dari Voxxes

Proses kreatif dalam pembuatan single terakhir dari album ‘Zero Hour’ ini dilakukan dengan relatif singkat, namun diproduksi secara matang. Berbeda dengan single sebelumnya, Voxxes menawarkan nuansa kesedihan yang mendalam dalam ”Spend the Night” dengan iringan vokal serta melodi yang mendukung nyawa dari single ini. Selain itu, pemilihan kunci yang penuh dipengaruhi oleh jazz chord turut menuntun Voxxes dalam mengemas ‘Spend the Night’ secara keseluruhan dengan penuh perhatian. 

“Setelah chord dan notasi lagu ini selesai, kita agak lama dalam penulisan lirik karena kita berharap eksekusi lagu dan lirik lagu bisa berjalan seimbang.” Tambah Zhafari.

Meski ”Spend the Night” memiliki nuansa yang berbeda dengan dua single sebelumnya, namun nyawa dari ketiganya memiliki rasa yang berkesinambungan. Selain menjadi menarik, ”Spend the Night” juga menjadi salah satu karya andalan dari para anggota Voxxes.

Selain menjadi salah satu single andalan, Rayhan Rizki yang mengambil peran sebagai personel dan juga produser dari lagu ini mengungkapkan bahwa ”Spend the Night” layak menjadi salah satu karya musik terbaik di Indonesia. 

Sementara itu, Tanjung mengungkapkan bahwa single Voxxes kali ini menjadi lagu yang sangat emosional. ”Spend the Night” mungkin menjadi lagu termature yang pernah Voxxes buat, dan paling grounding personally untuk gua , susah buat ga emosional kalo dengerin lagu ini”. Ujar Tanjung yang mengambil peran sebagai keyboardist di dalam grup musik ini.

”Spend the Night” buat gua adalah lagu yang bumbunya sedikit berbeda sama biasanya, biasanya lagu-lagu cinta Voxxes itu based on personal experience atau lebih ke pasangan tapi ”Spend the Night” ini lagu dari Voxxes yang cintanya lebih mengarah ke orang tua, jadi mungkin bisa ngasih romansa yang beda buat pendengar.”  Ucap Eky yang pada lagu ini memilih untuk tidak memasukkan track drum agar ”Spend the Night” semakin memiliki nuansa akustik yang kental. 

Single keempat dari album ‘Zero Hour’, ‘Spend the Night’, sudah rilis dan dapat dinikmati di seluruh layanan digital streaming platform. Besar harapan dengan dirilisnya ”Spend the Night”, sebagai single terakhir menuju album perdana Voxxes. Voxxes adalah band indie yang saat ini digawangi oleh Qashmal Zhafari (vokal), Rayhan Rizki (kibor & suara latar), Resky Pratama (drum), Faris Rozaan (bas), dan Abbyan Faizy (gitar).

iMusic

Ayuenstar rilis single ke empat “Titik Buntu”

Published

on

iMusic.idAyuenstar, penyanyi jebolan dari Indonesian Idol TOP 4 Season 9 tahun 2018 ini rupanya semakin unjuk gigi di dunia tarik suara dan sebagai pencipta lagu. Setelah sukses dengan lagu “Manusia Putus Asa”, kini wanita yang akrab disapa Ayu kembali dengan single terbarunya yang berjudul “Titik Buntu”.

Lagu “Titik Buntu” yang ditulis oleh Ayuenstar sendiri berdasarkan pengalaman pribadinya ini, bercerita tentang sebuah hubungan yang sudah berada di ujung permasalahan yang tak terselesaikan. Hadir dengan genre Pop Ballad dengan melodi musik yang menggambarkan kekecewaan hati sang penyanyi akan hubungan yang sedang dialaminya, mengajak kita menikmati baik demi bait lagu ini yang dimulai dengan petikan gitar sendu dan diikuti suara Ayu yang bernyanyi dengan syahdu.

“Kalian pernah enggak berada di hubungan yang sudah stuck dan masalah yang ada udah enggak ada solusinya. Padahal awalnya kita sudah berekspektasi bahwa dia orang yang tepat dan akan bahagia dengannya. Kemudian hubungan hancur karena pemikirannya yang sudah tak sejalan dan hati yang sudah tidak bisa disatukan lagi. Akhirnya memutuskan untuk pergi dan baru sadar ternyata saat bertemu dia dulu, memang sedang merasa berada di titik terbawah kehidupan. Bukannya  orang ini menjadi obat untuk kita dan menyusun kepingan yang sudah hancur malah membuat semakin terpuruk dan merasa sehancur-hancurnya. Kurang lebih perasaan ini yang ingin di gambarkan di lagu ini”, ucap Ayuenstar.

Ayuenstar memang hadir berbeda di 2 lagu terakhir yang dirilisnya ini, lagu-lagu yang ditulisnya lebih deep dan meaningful. Rupanya Ayu ingin berbagi cerita tentang perjalanan kisah hidupnya.

“Aku ingin sharing dengan orang-orang yang mendengarkan lagu-laguku bahwa apa yang aku lalui itu memang sesulit, selelah dan sesakit itu. Dan juga lagu ini adalah lanjutan dari lagu Manusia Putus Asa yang diambil dari sebuah lirik di lagu itu, lalu dikembangin menjadi satu lagu yang utuh dan jadi lah lagu Titik Buntu ini”, jelas Ayu.

Meski proses pengerjaan lagu ini cukup cepat dilalui Ayu, namun ia mengakui bahwa lagu ini lebih sulit ia nyanyikan dibanding lagu-lagu sebelumnya.

“Karena lagu ini lebih mellow dan lebih sedih dari lagu Manusia Putus Asa, lagu ini punya tingkat kesulitan tersendiri, yaitu bagaimana bisa tetap menyanyikan lagunya dengan enak namun dengan penghayatan yang tepat”, ujar Ayu soal lagu ini.

Sebelumnya,  penyanyi berhijab yang memiliki karakter suara serak yang khas dan jago ngerap ini, telah sukses merilis 3 single yakni ‘Swagger‘, ‘Heart Is Dying‘ dan ‘Manusia Putus Asa’. Namanya semakin dikenal setelah beberapa video cover lagu yang menampilkan kepiawaiannya bernyanyi di akun sosial medianya menjadi viral dan disukai banyak orang. Di awal tahun 2023 ini, Ayuenstar akhirnya memutuskan berjalan di jalur independen dalam mengeluarkan karya-karyanya.

“Aku pengen mengajak pendengar lagu-laguku yang mungkin punya pengalaman hidup seperti aku untuk menelisik lebih dalam tentang makna dari setiap permasalahan dalam kehidupan. Bahwa selalu ada cara untuk optimis dan menjalani hidup dengan lebih baik lagi,” ucap Ayuenstar.

Continue Reading

iMusic

TB Aji rilis single ketiga berjudul “Jangan Datang Lagi”

Published

on

iMusic.id – Satu lagi musik berkualitas dirilis di 2023. Bersama Dumeca Records, TB Aji kembali merilis single baru yakni ‘Jangan Datang Lagi’. Ini menjadi single ketiga TB Aji selama berkarier di dunia musik setelah sebelumnya pernah merilis single ‘Tukar Rasa’ dan ‘Simpan Hati’.

“Badai berpendapat, lagu ini memang kelihatannya cocok dengan karakteristik dari warna vokal Aji”, ucap Aji mengenai prosesnya di awal produksi single-nya ini.

“Ini menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan bagi Aji sendiri. Kenapa? Karena lagu ini diciptakan langsung oleh Badai ex-Kerispatih yang kita sudah tahu karyanya sampai sekarang masih dinikmati oleh masyarakat luas”, lanjutnya.

“Bisa menghasilkan karya-karya yang terbaik adalah kebanggaan bagi seorang musisi. Karena musik itu bisa menggambarkan perasaan seseorang”, ungkap TB Aji mengenai karya yang ia rilis selama ini.

Proses rekaman ‘Jangan Datang Lagi’ melibatkan musisi senior salah satunya Bowo Soulmate yang didapuk menjadi vocal director bersama JEDI, duo Jeffrey Stefanus & Dinno Taruprajoko, yang kembali memegang peran sebagai produser.

Created with RNI Films app. Profile ‘Fuji Superia 400’

“Aji diarahkan dengan sangat baik oleh mas Jeffrey Stefanus sebagai music arranger dalam menyanyikan lagu ini sampai Aji benar-benar bisa menyanyikan dan menyampaikan pesan dalam lagu tersebut. Mas Bowo juga merupakan sosok vocal director yang luar biasa. Berkat arahan dan ilmu yang diberikan mereka saya berhasil mengisi nyawa pada lagu ini”, pungkas Aji menjelaskan.

TB Aji berpesan untuk pendengarnya yang sedang dalam hubungan yang toxic. Baginya jika sudah toxic kita harus bisa merelakan terutama jika sama-sama tidak ada yang bisa mengalah.

Continue Reading

iMusic

Band Paper Heart asal tangerang siap rilis single “All Done”

Published

on

iMusic.id – Band asal Tangerang Selatan, Paper Heart, siap melakukan debut di Industri musik  Indonesia. Band pengusung genre power pop alternative sedang dalam proses produksi dan akan segera merilis single berjudul “All Done”.

Paper Heart yang dibentuk pada Januari 2022 dan beranggotakan Mikael (Gitar), Salvy (Vokal), Chiko (Bass) dan Hanin (Drum) ini baru saja merampungkan tahapan recording yang dilakukan di Musicblast Studio milik Bayu Randu di kawasan Jati Bening Bekasi, Jawa barat.

Ditemui awak media di lokasi rekamannya Mikael mengaku bahwa dari keempat personil yang menggawangi Paper Heart ini memiliki latar belakang bermusik yang berbeda – beda.

“Kami berempat sebetulnya memiliki latar belakang bermusik yang berbeda – beda, tetapi setelah beberapa kali diskusi ternyata kami memiliki visi yang sama, jadi kita sepakat membentuk band dengan menghidupkan semangat power pop yang melodik dan energik digabungkan dengan unsur alternatif,” kata Mikael, gitaris Paper Heart saat ditemui di sela – sela proses rekamannya.

Meskipun secara band tergolong baru, para personilnya sudah malang melintang di band sebelumnya. Mikael misalnya, sebelum membentuk Paper Heart ia pernah bergabung dengan Clairvoyant dan lain – lain. Sementara Salvy sang vokalis juga pernah bergabung dengan band Partitunes, lalu Chiko pernah bergabung dengan Ban Sakai dan Hanin pernah bergabung bersama Story Over Story.

Dengan latar belakang band serta musik yang berbeda ini maka Mikael mengaku yakin Paper Heart yang mengusung  genre baru ini bisa memberi warna lain di industri musik Indonesia.

“Pada dasarnya secara musik Paper Heart ini gabungan dari berbagai genre musik, Meskipun saya secara pribadi memiliki dasar musik rock dan punk yang kental, tetapi saya mencoba berasimilasi dengan music – musik yang ditekuni  Chiko, Salvy dan hanin.  Kemudian kami ramu menjadi genre musik yang kami namakan Power Pop Alternative ini,” lanjut Mikael.

Salvy memiliki latar belakang musik yang tidak jauh berbeda dengan Mikael yaitu rock. Sementara Chico memiliki latar belakang bermusik dengan genre R&B electronik, sedangkan Hanin berlatar belakang musik Heavy Metal. Ke empat personil tersebut melahirkan karya yang unik dengan menggabungkan electronik dalam musik campuran rock, pop dan punk alternatif.

“Selama ini saya memang lebih inten memainkan musik musik elektronik dan rapp, jadi nuansa elektronik juga dimasukkan dalam aransemen lagu agar lebih berwarna, kata Chiko.

Kini mereka sudah merampungkan proses recording untuk single pertamanya yang berjudul “All Done”, jika tak ada aral melintang single debut ini akan dirilis pada bulan Juni ini.

“Insya Allah kami akan merilis single pertama kami pada bulan ini, tapi belum tahu tanggalnya, sekarang baru merampungkan proses recording dan mixing yang dilakukan oleh mas Bayu Randu, do’ain ya semoga lancar,” kata Salvy kepada awak media.

“Kita juga masih merampungkan proses artwork dan video klipnya, jadi sebisa mungkin kami kebut supaya bisa rilis di bulan ini,” sambung Hanin.

Lagu “All Done” sendiri merupakan ciptaan dari Mikael, kemudian secara musik didiskusikan dan digarap secara bersama sama.

Ketika ditanya lagu “All Done” ini secara lirik bercerita tentang apa, dan mengapa liriknya berbahasa Inggris?, keempat personil sepakat untuk tidak menjawab dulu. Mereka mengaku nanti akan dijelaskan saat prosesi perilisan singlenya.

“Untuk lirik kenapa bahasa Inggris dan bercerita tentang apa, kami belum jawab dulu ya, nanti akan kami jelaskan disaat launching saja, biar nggak kehabisan bahan. ha..ha..ha.! ” tutup para personil Paper Heart kompak.

Continue Reading