Connect with us

iMusic

Jikunsprain Akan Release Album Baru

Published

on

Berita menggembirakan buat para fans Heavy Metal dan Glam Rock, band besutan Jikun /Rif “Jikunsprain” akan mengeluarkan album baru berjudul “Bertuhan Dengan Marah”. Album ini merupakan gambaran apa yang Jikun alami beberapa tahun ini di Indonesia. “banyak kejadian yang membekas di otak saya tentang kondisi di Indonesia” ujar Jikun kepada imusic.id.

Jikunsprain memberikan sedikit bocoran terkait album barunya. “di album ini kita menyuguhkan 6 lagu gahar, tapi ada kejutan buat para fans yang beli CD album Kita, ada hidden track yang hanya akan ada di CD dan ga bakal ada di album digital” pamer si Jikun.

Tim imusic.id mendapat kesempatan menerima CD album Jikunsprain. Album ini dikemas dalam kemasan standar dengan grafis yang sangat bagus, tema horror di album ini sangat pas dengan unsur filosofis judul judul di album “Bertuhan Dengan Marah”

Album yang di release label Indonesia Greenland Indonesia dan Putra Mandala Production ini rencana akan launching pada 4 Agustus 2017. “semoga tidak ada kendala dan di lancarkan persiapanya, aminn” ujar Galih manajer Jikunsprain.

Jikunsprain adalah sebuah band yang didirikan oleh Jikun, gitaris band rock /rif pada awal 2007. Jikun atau disebut juga “Jikun /rif ” , sengaja membentuk proyek Jikunsprain dengan alasan utama untuk berbagi semangat dan keterampilan dalam bermain gitar rock kepada gitaris – gitaris muda tanah air. Selain merekam lagu – lagu baru yang bergenre rock, Jikun juga memperkenalkan lagu – lagu nya yang berformat instrumental.

Pada bulan April 2008, Jikunsprain  merilis album pertama mereka berjudul “jikunsprain” dengan 6 lagu instrumental plus 2 lagu dengan lirik “Untuk Dirimu” dan “Throwing Life“. Pada album ini Jikun di bantu oleh : Oktav ‘Edane’ (bass), Andre Chilling (drum), dan Pongky ‘Jikustik’ (vokal). Album berformat indie ini di cetak terbatas sebanyak  1000 keping saja.

Pada tahun 2009 Jikun merilis album kedua berjudul “SPRAINED” yang di bantu oleh Bima (Drum), Megadalle / Oggie ‘TIC Band’ (vokal) dan Oktav ‘Edane’ (Bass). Setelah merilis album berjudul “Sprained” tersebut, Jikun melanjutkan proyek Jikunsprainnya dengan meluncurkan single ‘Rock Di Udara’ karya Donny Fattah dan Ahmad Albar yang merupakan personil group legendaries ‘Godbless’ pada tahun 2014 dilanjut dengan single terbaru berjudul ‘Malaikat Hitam’ pada tahun 2016 sekaligus menandai bergabungnya dua personil anyar yaitu Richard Mutter ‘PAS Band’ (Drum) dan Sasongko (Vokal). 2017 ini Jikunsprain juga tergabung dalam album kompilasi album “Musikeras Cracked Vol 2”, di album ini Jikunsprain membawakan lagu berjudul Gelap Tak Berujung. Lagu yang sama yang berada di album baru Jikunsprain “Bertuhan Dengan Marah”

So..tunggu aja ya guys

[@randusumaryo]

iMusic

Permintaan Maaf “Assia Keva” Lewat Single “Can We Be Friends Again ?”.

Published

on

iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.

Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.

Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.

Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan  entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.

“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.

Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.

“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”

Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Weird Genius” Gaet “PB GLAS” Di Single Terbarunya ”Witch Hunt”.

Published

on

iMusic.id –  Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.

Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.

‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.

Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Emma Elliott” Kembali Dengan Single Terbarunya, “Bingkai”.

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.

Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.

“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.

“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.

Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.

Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.

“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”

Tentang Emma Elliott

Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.

Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.

Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)

Continue Reading