iMusic – Siapakah yang membuat KAEL
begitu mengharapkannya? Wanita manakah yang begitu dicintainya?… itulah
yang menarik dari single kedua KAEL. AFE RECORDS di
akhir tahun 2019 kembali merilis anak muda bersuara merdu, suara yang dapat
menyejukkan telinga penikmat musik Indonesia, KAEL dengan
single keduanya “TAKKAN HABIS”.
Anak muda yang terlahir 21
tahun silam, kembali membuat jejak indah dibelantika musik Indonesia, sebuah
karya terbaik dari CATURADI SEPTEMBRIANTO kali ini dibawakan
ciamik oleh KAEL yang memiliki nama lengkap Muhammad
Mikael Ronodipuro. AFE RECORDS kali ini menunjuk pencipta lagunya
untuk sekaligus menjadi Produser dalam penggarapan musik untuk single kedua ini. “ini kedua kalinya kael untuk produser musik
dan vocal director–nya adalah pencipta lagunya ada rasa senang sekaligus deg-deg-an
saat berproses di ruang produksi” Ujar kael kesannya saat sedang take
vocal di AFE Records Studio.
TAKKAN HABIS sebuah
lagu yang secara cerita lagu ini bisa menjadi sequel atau lanjutan dari single pertama Kael yang
berjudul “mengharapkanmu” yang bercerita tentang seorang
lelaki yang tidak berhenti berharap kepada wanita yang dicintainya, walaupun
dia tidak mengetahui mengapa wanita yang dicintainya telah meninggalkannya, di
single kedua yang berjudul “TAKKAN HABIS” akhirnya lelaki itu
mengetahui mengapa sang kekasih yang dicintainya ini meninggalkannya, walau
alasan yang diberikan oleh sang wanita bagai badai menghempas batu karang, sang
lelaki tidak mau menyerah dengan keadaan, dia ingin sang wanita menghabiskan
moment terbaik dalam hidup bersamanya, menggengam erat tangan bersama hingga
dunia berhenti berputar, hingga sampai sang lelaki memohon kepada Tuhan
berulang ulang agar memberikan waktu lebih lama bersama dengan wanita yang
sangat dicintainya. Yang unik di videoklip belom digambarkan secara gamblang
apa yang terjadi kepada sang pujaan hati hanya ada KAEL dan
Kenangan bersama sang kekasih.
Caturadi Septembrianto sang
pencipta lagu ini memang sudah kepincut dengan karakter KAEL dari
single pertamanya,sehingga dalam memproduksi musiknya catur memang telah
menyiapkan musik yang simpel, lembut dan megah tapi tidak berlebihan “kekuatan utama dari lagu ini adalah dari
cara kael dalam menyampaikan pesan lagunya, cara bernyanyi, dari setiap nada,
bahkan dari desahan nafas kael dalam menyanyikan lagu ini menjadi kunci
utamanya, dan selama produksi ini kael berhasil menyampaikan pesan lagu ini” Ujar
Catur menjelaskan menu utama lagu “TAKKAN HABIS”.
“Aku berharap single kedua ini dapat memberikan cerita indah dalam setiap hati yang mendengarnya, walau dunia berhenti berputar, ketika menjalani hidup dengan yang kita cintai walau sebentar ataupun sejenak, maka itu adalah kenangan indah yang dapat membuat kita hidup 1000 tahun ke depan” ujar KAEL penuh harap tentang pesan lagunya. (FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)