iMusic – Suatu hari kita bisa menjadi apa yang telah kita kritisi di masa lalu. Kurang lebih begitu gambaran singkat kisah Ali yang tertuang dalam mini album terbaru .Feast berjudul Abdi Lara Insani yang berisi 8 lagu. Mini album yang diambil dari nama panjang sang tokoh itu sudah bisa didengar melalui berbagai layanan musik digital sejak 22 April 2022.
“Abdi Lara Insani adalah tokoh fiksi yang dibuat bersamaan dengan album, atau tepatnya, album tersebut dibuat untuk menceritakan kisah Abdi Lara Insani. Singkatnya mungkin Ia adalah penggambaran kekecewaan masyarakat secara kolektif terhadap figur-figur ‘pengubah bangsa’ yang datang silih berganti tiap beberapa waktu sekali namun pada akhirnya selalu mengecewakan, dan terkadang parahnya terbukti lebih buruk dibandingkan pemimpin-pemimpin terdahulu” ucap Baskara Putra, sang vokalis sekaligus penulis lirik seluruh lagu Abdi Lara Insani.
“Inspirasi Abdi Lara Insani sendiri, selain dari banyak tokoh-tokoh dan cerita-cerita sosial politik yang kita semua tahu, besarnya meminjam figur ‘Bento’ yang diceritakan oleh Om Iwan (Fals) dalam lagu yang berjudul sama. Saat itu saya berandai-andai, “gimana jadinya kalau Bento ini dulunya sebenernya orang baik, dimajukan oleh rakyat dan disayang oleh rakyat, sebelum akhirnya menjadi figur seperti yang diceritakan lagu?” Saya rasa pengkisahan Ali (panggilan Abdi Lara Insani ini) akan terasa seperti mengaburkan garis antara fiksi dan kenyataan, saking seringnya kita semua mendengar dan melihat kisah-kisah tersebut di publik, yang tak jarang juga bersinggungan dengan hajatan hidup kita semua sehari-hari” tambah vokalis yang juga dikenal sebagai Hindia ini.
Bagi mereka yang sempat mengikuti .Feast pra Multiverses, nampaknya tidak asing dengan beberapa lagu di Abdi Lara Insani. Ada Camkan yang dirilis ulang, serta beberapa lagu yang merupakan daur ulang materi .Feast yang belum dirilis seperti ALI, Gugatan Rakyat Semesta, dan juga Kuping Ini Makin Lalai. Sedangkan track lainnya seperti focus track Bintang Massa Aksi, Jaya, dan track penutup Senin Toko Tutup adalah lagu yang benar-benar baru. Meskipun dieksekusi dengan berbagai bentuk musik rock dengan segala influence yang dicerna oleh .Feast, secara sonik Abdi Lara Insani memiliki garis besar ala .Feast: Lagu yang didominasi dengan riff-riff, dengan tempo medium menuju cepat. Seolah menjadi ciri khas, Vincent Rompies juga diam-diam hadir berperan menjadi ayah Ali dalam track pembuka berjudul Berhenti di Kotak Suara.
“Kalau dihitung dari tahun 2015 mungkin prosesnya bisa terbilang panjang. Karena lagunya baru final di tahun 2022. Namun, singkatnya setelah menentukan tema di tahun 2021, kami mencocokan mood pada lagu-lagu lama yang cocok dengan tema di album Abdi Lara Insani. Lalu di awal 2022 kami mulai merapikan musiknya mengikuti cerita yang hendak disampaikan.
Misalnya, Bintang Massa Aksi, karena era Ali mahasiswa, kami ingin lagunya ada kesan tengil. Gugatan Rakyat Semesta, saat Ali ingin mengkudeta, kami buat mood nya memang marching. Jaya, ketika ALI akhirnya naik jadi presiden namun merasa kosong sehingga perlahan menjadi otoriter, kita buat mood nya memang nuansa militer. Lirik dibuat terakhir menyusul agar pemilihan kata nya lebih cocok terhadap mood yang ditentukan di awal” jelas Dicky Renanda mengenai proses pembuatan musik di mini album Abdi Lara Insani.
“Eksplorasi sejauh ini mungkin lebih banyak ditemukan di Bintang Massa Aksi karena kami tidak pernah menggunakan instrumen brass yang dominan. Sisa lagu yang ada mungkin masih terdapat benang merah yang jelas seperti album debut .Feast, Multiverses. Karena merupakan hasil pemugaran lagu-lagu lama, sehingga tidak banyak kita rubah dari segi sonik. Hanya sebatas aransemen yang lebih segar bagi kita” tutup Adrianus Aristo Haryo atau Ryo Bodat. (FE)
iMusic.id – Setelah cukup lama tidak merilis karya solo, DJ Stroo akhirnya kembali melepas single terbarunya bertajuk ‘Spaceman’ yang dirilis secara resmi di bawah label AFE RECORDS pada 17 Oktober 2025. Di single terbarunya ini, DJ Stroo mengajak kolaborasi musisi Gugun (Gugun Blues Shelter), dimana lagu ‘Spaceman’ ini berusaha menyatukan dua kubu musik yang berbeda, menjadi sebuah aransemen yang lebih fresh.
Perpaduan musik elektronik khas DJ Stroo dengan sentuhan blues rock yang kental dari Gugun. Hasilnya, sebuah karya yang terdengar segar, eksploratif, dan membawa pendengar ke dimensi baru, seolah benar-benar terbang bersama sang spaceman menuju luar angkasa. Hadir dengan lirik berbahasa Inggris dan groove yang memikat, ‘Spaceman’ mengajak pendengar untuk lepas dari batas bumi, menari di antara bintang, dan merayakan kebebasan melalui musik.
Menurut DJ Stroo yang menciptakan dan sekaligus memproduseri sendiri lagu ini mengungkapkan, walaupun tema liriknya mengeksplorasi luar angkasa, tapi sebenarnya ini tentang sebuah gombalan.
“Ini cerita seseorang yang sedang merayu pasangannya, dengan gombalan dan memposisikan dirinya sebagai penjelajah luar angkasa (Spaceman), yang akan mengajak sang kekasih pergi bersenang-senang ke berbagai planet di luar angkasa.” Ungkap DJ Stroo lebih lanjut.
Kolaborasi DJ Stroo dan Gugun berawal dari obrolan santai saat keduanya berada di backstage sebuah event musik. Kebetulan DJ Stroo punya materi dari sepenggal lirik yang belum digarap. Kemudian keduanya sepakat untuk menggarap karya ini. Setelah DJ Stroo menyelesaikan proses pra-produksi dan lagu sudah mulai terbentuk, tahap selanjutnya mereka mulai melakukan workshop, dan dilanjutkan perekaman vocal dan gitar Gugun di studio Afe. Dan yang lebih istimewa lagi, saat Hendy Ahmad ekeskutif produser dari Afe Record meyambut karya ini dengan tangan terbuka.
Mengenai kolaborasi ini, Gugun mengungkapkan, “Saat disodori materi lagu ini menjadi tantangan tersendiri bagi aku, apalagi aku diminta DJ Stroo tak hanya menyanyikan tapi sekaligus mengisi lead gitar. Dari materi electronic music yang ada, aku isi dengan perpaduan karakter blues-rock. Menjadi pengalaman baru yang menyenangkan bagi saya.”
‘Spaceman’ hadir dengan karakter beat dari electronic music, beradu dengan nuansa blues dan Rock n Roll, dengan balutan nuansa soul, hingga acid disco. Dengan lirik yang menggoda, lagu ini juga menampilkan permanian gitar enerjik dan karakter vocal dari Gugun yang soulfull. Walaupun tampil menggunakan beat electronic dengan nuansa yang modern, akan tetapi lagu ini banyak menggunakan sound analog vintage yang menjadi atmosfirnya. Tampak pada pilihan sound gitar hingga analog sound keyboard bernuansa 70-an.
Pengarapan single ini tak memakan waktu yang lama. Setelah DJ Stroo menggarap musik dasar selama 3 hari, kemudian melakukan workshop berdua selama sehari penuh, dilanjutkan proses take vocal dan gitar yang dilakukan selama kurang lebih 6 jam. Pada tahap akhir masuk proses mixing & mastering yang memakan waktu kurang lebih selama 3 hari.
“Kalau ditotal sebenarnya produksi lagu ini cukup singkat, tidak sampai 2 minggu. Tapi kendala pada waktu dan jadwal studio yang tidak bisa berurutan, apalagi proses mixing dan mastering yang perlu revisi sampai 3 kali. Setelah lagu sudah jadi baru menunggu jadwal edar yang pas. Di sisi lain, saya beberapa waktu lalu baru saja melepas single dari proyek Sun of Monday dan Gugun juga baru melepas album akustik unplugge-nya. Jadi konsentrasinya sempat terpecah, jadwalnya jadi lebih Panjang. Dari awal produksi hingga sampai perilisan lagu memakan waktu sekitar 3 bulan.” Ungkap DJ Stroo
Lagu ini menyusul perilisan single proyek trio EDM bentukan DJ Stroo bernama Sun of Monday pada Maret lalu, yang juga berada di bawah label yang sama. ‘Spaceman’ sudah tersedia di seluruh platform musik digital mulai 17 Oktober 2025. Perilisan single ini juga disertai perilisan video lirik pada tanggal yang sama. Nikmati perpaduan elektronik dan blues dalam satu perjalanan musikal yang tak biasa, sebuah karya dari dua musisi lintas genre yang berani bereksperimen. “Musik tanpa batas, karya tanpa sekat.”
iMusic.id – Penyanyi cantik berbakat, Efah Aaralyn kembali dipercaya menyanyikan single untuk original Soundtrack film terbaru besutan MD Pictures bertajuk “Si Paling Aktor“.
Original Soundtrack yang dinyanyikan oleh Efah Aaralyn dan diberi judul “Si Paling” sudah rilis pada 1 Oktober 2025, single ini adalah anthem satir yang menggambarkan karakter-karakter “si paling” dalam kehidupan sehari-hari si paling benar, si paling tahu, si paling ngatur, si paling update.
Dengan lirik yang ringan, lucu, tapi tetap kena di hati, lagu rilisan terbaru Efah Aaralyn ini mengajak pendengar untuk bercermin sambil senyum-senyum sendiri. “Si paling” menghadirkan energi ceria khas anak tongkrongan, dibalut dengan beat pop catchy yang gampang nempel di kepala.
Di single “Si Paling” ini Efah Aaralyn kembali menjawab tantangan dari MD Music selaku label yang merilis audio single ini dengan menyanyikan lagu yang berbeda dengan genre musik Efah Aaralyn selama ini. Efah yang nyaman dengan genre musik folk di empat single sebelumnya mendapat dua tantangan dari MD Music, setelah merilis single OST film “Mama : Pesan dari Neraka” yang notabene bergenre rock blues, Efah mengeksplorasi kemampuan musikalnya di single “Si Paling” yang bergenre EDM.
Di single “Si Paling” ini, Efah Aaralyn tak sendiri dalam menyanyikan Original Soundtrack ini, Ada Vin Batubara dan Sun D yang berkolaborasi membuat single ini menjadi super seru.
“Selain Efah ada Vin dan kak Sun D yang juga ikut berpatisipasi untuk soundtrack ini. Vin sebagai male vocal dan kak Sun D sebagai rapper. Cara kita ngebangun chemistry sebenernya ga yang gimana gimana haha. Pada saat pertama kali ketemu untuk buat konten, kita bertiga langsung akrab hehe. kalo untuk pembagian waktu rekaman, kebetulan kita take nya ga bareng. jadi udah ada jadwalnya masing masing”, kata Efah Aaralyn.
Bicara Proses rekaman lagu Si Paling, Efah mengaku proses yang sangat singkat selama karir bermusiknya namun sangat senang masih dipercaya menyanyikan lagu untuk sebuah original Soundtrack film.
“Prosesnya singkat banget, hanya memakan waktu satu hari. dan efah ada sedikit kesulitan, tapi akhirnya kesulitan itu bisa diatasi dan pas Efah denger hasil akhirnya, Efah seneng banget.. amaze!!. ternyata keren banget dan Efah suka banget!
“Genre musiknya itu EDM. kalo ditanya lebih suka genre “Si Paling” atau lagu sebelumnya, efah suka dua duanya. karna menurut Efah genre dikedua lagu ini masih bisa masuk ke vokalnya Efah. Menurut Efah “Si Paling” ini adalah lagu yang liriknya ringan, lucu, dan mungkin bisa dibilang relate di kehidupan sehari hari.
Audio single “Si Paling” sudah bisa di simak di seluruh DSP, sementaraitu video liriknya bisa di tonton di Official Youtube Channel MD Music.
iMusic.id – Heylo Jeylo resmi mengumumkan peluncuran videoklip single terbaru mereka bertitel “Bantal Favorit” dan tayang perdana secara eksklusif pada 15 Oktober 2025 di kanal YouTube serta di platform Tiktok dan Instagram Heylo Jeylo.
“Ada kita nih dari Heylo Jeylo tentunya dan tim dari Kataoila. Ada Kak Claudia dan Bang Ario, ada Om beks, Om Theo, Bang Okiama dan seluruh jajaran kru yang terlibat dalam proses syuting videoklip ” Bantal Favorit” ini, ” jelas para personel Heylo Jeylo.
Para personel Heylo Jeylo juga menceritakan kejadian unik yang terjadi ketika syuting klip “Bantal Favorit” ini, “Kalau ditanya cerita unik sih banyak banget yah ga bisa diceritain satu-satu, tapi sebagai gambaran bolehlah kita spill satu dua ye ga hehehe. Dimulai dari kita yang berangkat dari tengah malem banget karena band kita tuh rada lain emang. Vokalis-nya di Bekasi, Bassist-nya di Grogol dan Drummer-nya di Karawang.
Kebetulan banget Kataoila nya di Karawaci. Alhasil kita nyampe karawaci hampir jam setengah 2 pagi. Besok on cam jam setengah 7 pagi kita satu band tau alamat gak bakal kebangun ini dan sang Bassist berangkat subuh dari Grogol. Dan satu Band akhirnya gak ada yg tidur sampe jam 5 subuh. Kebayang ga tuh? Mendalami peran banget kan biar badan lelah, mata panda, susah tidur insomnia. Untung aja scene per scene bisa kita selesaikan dengan baik berkat bantuan team Kataoila.
“Bagian tersulitnya dalam syuting video klip ini yaitu ketika kita nge-set di scene-scene yang emang butuh konsentrasi lebih di set yang detail. Ada scene yang detail nunjukin perputaran jam, detail muka lelah, sampai pertama kali nemu “Bantal Favorit” di-Online Shop. Wah kita sampe panas-panasan di rooftop itu. Trus scene Band juga ga kalah menarik karena dia dibuat pake fast motion jadi lagu aslinya musti dilambatin sampai 0.5 lebih lambat dan itu kita mainnya nahan banget dan bener-bener bikin kita off beat terus,” tambah personel Heylo Jeylo.
Heylo Jeylo berharap dengan dirilisnya videoklip ini masyarakat bisa lebih mengenal Heylo Jeylo. “Mungkin banyak di luar sana yang belum kenal siapa Heylo Jeylo tapi di sini kalian bisa lihat gambarannya dari segi musik, visual, dan energi kami yang tersalurkan sepenuhnya ke kalian semua tentunya lewat video klip ” Bantal Favorit” ini. Semoga lagu Heylo Jeylo bisa digemari oleh kalian para pendengar dan musik kami dicintai masyarakat,” tutup para personel Heylo Jeylo.
Heylo Jeylo yang terbentuk di Jakarta pada 9 Maret 2020 ini mengusung genre Soft Rock memadukan unsur Rock N’ Roll yang up beat dengan nuansa Pop, serta lagu Pop mellow dengan nuansa Rock.
Heylo Jeylo yang digawangi oleh Galeng Aditya (vokal gitar), Rauwfee (bass backing vokal) & Berry Hosters (drum), didukung penuh oleh eks Produser Claudia Stefanus (Kataoila) dan Ully Dalimunthe, sang Produser musik kawakan.