iMusic – Flavio Zaviera, artis kelahiran tahun 2005 yang memulai karirnya dari seorang sinetron ‘Dari Jendela SMP’, akhirnya memulai kisahnya dalam dunia tarik suara, lewat single perdananya yang berjudul ‘Jika Dia’.
Dengan bertema Cinta masa muda, lagu ini dikemas dengan genre pop yang manis dan easy listening. Lagu Jika Dia diproduseri oleh Pika Iskandar dari LOOP Music, label yang menaungi Flavio. dan juga menjadi penulis lirik, serta komposer untuk lagunya.
Berangkat dari pengalaman pribadi sang penulis lagu, Pika Iskandar, lagu ‘Jika Dia’ bercerita tentang dinamika percintaan remaja yang dapat membuat pendengar merasakan dan mendengarkan keresahan cinta seorang Flavio Zaviera.
“Inspirasinya datang dari real story Vio ketika kita sedang workshop. Vio menceritakan tentang apa yang lagi dia rasakan saat itu. Akhirnya, saya coba untuk menuangkan cerita Vio dalam lirik dan notasi hingga akhirnya terciptalah Jika Dia,” Ujar Pika.
Lirik dari lagu ‘Jika Dia’ bercerita tentang ketidakpastian dan keresahan akan cinta tak berbalas. Namun terlepas dari rasa takut, akan selalu ada harapan bahwa suatu saat ia akan bisa untuk bersama dengan orang yang didamba.
Sedangkan selama proses rekaman single perdananya, tentu ada beberapa tantangan yang dialami dihadapi oleh Flavio Zaviera. Namun semuanya bisa ia lalui dan diatasi oleh Flavio dalam proses produksi dari lagu ini.
“Kesulitan aku selama rekaman, banyak nada-nada yang saat itu dirubah sehingga kita harus eksplore nada dan itu yang menjadi tantangan buat aku.” Ujar Flavio mengenai tantangan yang ia hadapi selama proses rekaman.
Untuk mengatasi hal tersebut, Flavio tidak pernah jenuh untuk mengulang bagian tersebut hingga nada yang diinginkan dapat terdengar dengan indah sesuai dengan lagunya. Meskipun sempat merasa tidak percaya diri saat membuat single pertamanya, dukungan baik dari LOOP Music serta orang-orang terdekat dalam hidupnya membuat Flavio mendapatkan kepercayaan diri untuk merilis ‘Jika Dia’ dan semakin yakin untuk berkarir dalam musik.
Dibalut dengan petikan gitar yang manis serta vokal Flavio Zaviera yang khas, lagu ini diharapkan dapat menjadi suatu lagu yang dapat dinikmati oleh masyarakat terutama penggemarnya. Flavio berharap bahwa untuk single pertama nya bisa dapat diterima dan disukai oleh masyarakat luas.
Dirilis melalui Loop Music, single ‘Jika Dia’ sudah dapat didengarkan di platform musik favorit kalian mulai 5 Januari 2022. Semoga dengan lagu Jika Dia, Flavio dapat memulai kisahnya dengan manis di Industri Musik Indonesia. (SPR)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)