iMusic – Untuk pertama kalinya MD Musik Indonesia
bekerjasama dengan penyanyi wanita, Danilla Riyadi untuk soundtrack
salah satu film produksi MD Pictures Tbk yang ceritanya sudah terlebih
dahulu viral di social media berjudul “KKN di Desa Penari”.
Diproduseri oleh Lafa Pratomo, dan dibantu oleh Hasief
Ardiasyah dalam penulisan lirik, Danilla menciptakan sebuah lagu yang
berjudul BATAS.
“BATAS itu menceritakan tentang semangat anak muda. Tetapi dari
sisi yang lebih sinis. semangat anak muda dalam mendapatkan apa pun dengan berbagai
cara yang mereka mau. Tapi, di sisi lain nya kita selalu melupakan ada sisi
gelap, mereka bisa melakukan apa yang kita mau seenaknya tanpa mengindahkan
aturan yang ada. Dengan adanya BATAS itulah yang menjadi alat peringatan dalam
hal ini”. Ujar Hasief Ardiasyah.
Sudut pandang yang diambil lagu ini sebenarnya tidak jauh dari
film KKN itu sendiri, dimana Danilla berusaha menggambarkan lagu yang berisi
sarkasme dan peringatan terhadap anak – anak muda yang melanggar aturan dan
mendapatkan ganjarannya. Sama seperti yang dihadapi para tokoh di film KKN ini.
Suara instrumen yang menggambarkan sedikit elemen gamelan sengaja
ditampilkan Lafa Pratomo, untuk menggambarkan nuansa elemen klenik yang cukup
kental di dalam film KKN ini. “Setelah nonton teaser KKN ini aku langsung
nangkep elemen apa yang mau aku ambil dari film ini : Hutan, Ular Sanca, Pondok
Kayu dan Gamelan Tarian Jawa dan aku coba terjemahkan lewat musik yang
aku buat ini”. Dipadu padankan dengan karakter suara Alto Danilla yang agak
berat, teduh, berbisik halus memberikan harmoni yang sangat cantik dan sesuai
dengan kesan wanita misterius dan memiliki aura mistis yang sengaja ingin
ditampilkan di lagu BATAS.
“Aku seneng banget ketika diajak menjadi bagian soundtrack untuk
film ini, aku selalu ngelihat sinematografi dan gradingnya sempet lihat film
nya dan itu membuat aku mau untuk ngisi soundtrack film ini.” Ujar Danilla.
Film “KKN : DI DESA PENARI” merupakan
hasil dari kolaborasi 2 sosok pencetak box office film horor, Awi
Suryadi sebagai sutradara dan Manoj Punjabi sebagai Produsernya.
Film ini juga melibatkan para aktor seperti : Fajar Nugraha, Aghniny
Haque, Calvin Jeremy, Adinda Thomas, Tissa Biani dan Ahmad
Megantara, Kiki Narendra, Aulia Sarah, Aty Cancer dan Diding
Boneng.
Kisah film ini berawal dari kunjungan
sekelompok mahasiswa yang berkunjung ke sebuah desa penari untuk melakukan KKN
: Kuliah, Kerja, Nyata. Perjalanan yang awalnya terasa biasa-biasa saja ini
ternyata berubah menjadi pengalaman yang menyeramkan dan membuat trauma untuk
mereka.
Rilisnya BATAS didukung dengan ikut
dirilisnya juga official music video yang disutradarai oleh Mikael
Aldo. Dalam video klip nya Danilla akan ditampilkan menjadi sesosok tokoh
yang akan ditampilkan di film KKN yang identik keterkaitanya dengan hewan di
dalamnya.
BATAS dapat dinikmati di berbagai platform musik seperti Spotify, iTunes, Deezer, Joox, Langit Musik dan lain-lain, dan nantikan music video dan lyric video lagu ini juga yang dapat dinikmati di channel YouTube resmi MD Music. www.youtube.com/MDMUSICID (FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)