Connect with us

iMusic

“Lightcraft” terbawa nostalgia di single teranyar mereka “Dream Dancer”.

Published

on

iMusic – Inilah pesan yang ingin disampaikan oleh lightcraft di single teranyar mereka “Dream Dancer”, seiring dengan perjuangan mereka dalam terus menyebarkan sinar harapan dan nilai-nilai positif ke penjuru bumi melalui musik mereka.    

“Kami telah sampai pada titik dimana hal-hal nostalgia cukup sering hadir di keseharian kami. Ini menyadarkan kami bahwa hidup dengan membawa satu atau dua kenangan masa lalu bukanlah sesuatu yang buruk. Hal tersebut justru memberikan kekuatan serta menumbuhkan nilai-nilai positif. Jadi saya mencoba menuangkan beberapa kenangan indah saya ke dalam “Dream Dancer”, di mana ‘dance’ merupakan simbolik dari mengekspresikan pergerakan ke arah yang lebih baik. Dengan harapan ini dapat memberikan orang-orang sebuah pandangan yang lebih cerah dan positif,” ujar Imam.

Tetap mempertahankan sound yang cinematic dengan beat dan isian synth 80an, “Dream Dancer” menjadi single ketiga yang diambil dari album keempat lightcraft yang akan datang, dan dikemas agar menjadi sebuah soundtrack untuk perayaan pergantian tahun bagi para pendengar.

Tetap konsisten dalam mengusung tema penuh harapan, “Dream Dancer” menambah satu lagi persembahan arah musik baru yang diusung band ini untuk menghadirkan karya ciamik dan asyik untuk berdansa. “Dream Dancer” kembali mengawinkan nuansa 80an dan sentuhan pop moderen, dengan karakter bernyanyi Imam yang khas dan diikuti oleh isian gitar Fari Febrian yang catchy. Untuk urusan cover artwork lagu ini dikerjakan oleh duo perancang grafis Meidina Rizki dan Rizka Wardhana.

“Kami ingin menutup tahun ini dengan penuh kesan sebelum kembali melangkah di 2022. Dengan menyisakan satu lagi single sebelum album keempat  dirilis, kami rasa ‘Dream Dancer’ sangat pas untuk itu karena menawarkan atmosfer yang positif. Kami berharap lagu ini dapat menjadi soundtrack bagi siapa saja saat pergantian tahun,” tambah Fari. 

Proses produksi dan mixing lagu ini ditangani oleh Wisnu Ikhsantama, yang juga telah mengerjakan beberapa rilisan dari .feast, Hindia, Lomba Sihir, Reality Club, dan lain sebagainya, di Soundpole Studios. Untuk urusan mastering masih tetap dipegang oleh Marcel James (Jerman). “Dream Dancer” dirilis melalui Wander Digital Music di semua platform musik digital, termasuk Spotify, Apple Music, JOOX, Resso, dan banyak lagi, pada tanggal 10 Desember 2021.

Video lirik “Dream Dancer” menampilkan seorang penari balet bertalenta Tathya Inggita dan diproduksi oleh Wander Creative Lab dan disutradarai oleh Reksa Fajar. Video lirik ini dapat ditonton di kanal YouTube resmi lightcraft.

Band anthemic indie-rock lightcraft mengusung misi menebarkan cahaya harapan melalui setiap notasi dan melodi yang mereka kreasikan. Menggabungkan lirik yang penuh pengharapan serta nilai-nilai positif, kwartet asal Jakarta ini dikenal dengan ciri khas sound yang melankolis nan penuh semangat yang pas untuk disuguhkan di stadion besar. Setiap nada yang disampaikan mampu meresap cepat ke dalam hati yang langsung menghadirkan senyuman lebar bagi para penikmatnya. 

lightcraft terbentuk pada tahun 2005, tepat ketika Imam Surataruna, Fari Febrian, and Enrico Prabowo bertemu saat melangsungkan studi di kampus yang sama di Selangor, Malaysia. Setelah menorehkan reputasi baik di negeri jiran lewat aksi panggung apik nan energetik dibarengi hangatnya sambutan atas rilisan-rilisan mereka, dimana majalah musik lokal ROTTW menahbiskan mereka sebagai “Coldplay dari Asia Tenggara”, mereka pun kembali ke tanah air di tahun 2011. Sang drummer, Yopi SS, sendiri bergabung di 2012.

Mengangkat tema seputar kemanusian dan ragam fenomena global, lightcraft telah menelurkan beberapa rilisan sejak awal dibentuk, termasuk debut EP “The Modern Seasons” (2006), album debut “Losing Northern Lights” (2008), album kedua “Colours of Joy” (2014), EP kedua “Another Life”, dan album penuh ketiga “Us Is All” (2019).

Pada September 2020, tepat di ulang tahun band yang ke-15, lightcraft melakukan perubahan besar dalam arah bermusik mereka lewat single “Run Away”, lagu dari hasil kolaborasi dengan produser musik Singapura DSML yang terinspirasi oleh musik elektronik 80-an dan pop modern. Versi akustik lagu ini pun dilepas kemudian pada Februari 2021. Kedua rilisan ini diluncurkan oleh label Amerika Serikat, Circulate Music.

Di Juni 2021, lightcraft kembali menggebrak dengan single “Life” sebagai penanda era baru dengan bunyian dan tampilan yang lebih segar dan inovatif. Pada September 2021, mereka bekerjasama dengan penyanyi/penulis lagu an produser musik kenamaan Petra Sihombing, yang memproduksi single teranyar mereka “Don’t Fight This Feeling”, yang mendorong batas bermusik mereka. Dan untuk menutup tahun, lightcraft merilis “Dream Dancer” pada awal Desember, single ketiga yang diambil dari album keempat mereka yang akan datang.

Selama berkarir baik di dalam maupun luar negeri, lightcraft banyak mempertontonkan gabungan sound yang catchy dengan energi kuat nan magis saat tampil di atas panggung. Perpaduan ini telah membawa mereka ke berbagai penjuru dunia, termasuk tampil di festival musik internasional bergengsi dan panggung-panggung ternama di Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, India, kanada, Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Mongolia, and Inggris. Festival musik bergengsi yang pernah mereka sambangi meliputi SXSW, Liverpool Sound City, V-Rox, Taihu Midi Festival, MUSEXPO, Monsoon Music Festival, Big Mountain Music Festival, Bangkok Music City, We The Fest, Canadian Music Week, Indie Week Canada, Music Matters Live, Zandari Festa, Baybeats Music Festival, B Festival, Playtime Festival, SONIK Philippines, Kansai Music Conference, Music Lane Festival Okinawa, dan Sakurazaka Asylum.

Sebagai sebuah band yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian, kelestarian lingkungan hidup, dan masa depan dunia, lightcraft ditunjuk menjadi duta bagi organisasi nirlaba peduli lingkungan Bersih Nyok! dan juga turut serta memberikan dukungan terhadap The Borneo Orangutan Survival Foundation dan Sahabat Anak Foundation.

Karir musik lightcraft bertujuan untuk menciptakan sebuah momentum untuk melangkah lebih jauh lagi; mendobrak batasan dan mewujudkan petualangan yang penuh arti dalam hidup. (FE)

iMusic

Hadir lewat single perdana, ‘Om Om’ band siap tur 30 kota

Published

on

iMusic.id – Satu lagi group band baru tapi lama hadir memeriahkan industri musik Indonesia. Group band yang di berinama ‘Om Om’ ini adalah sebuah kelompok musik rilisan anyar dari label musik Afe Records namun beranggotakan musisi – musisi senior seperti Ferdy Tahier (Element), Eza Yayang (D.O.T), Reynold Affandy (Senar Gitar, eks Slank) dan dua personil band Rocker Kasarunk yaitu Ricky dan Acoy).

Band Om Om sendiri akan telah meluncurkan single perdananya pada tanggal 15 September 2023 dengan judul “Kisah kasih Om Om” yang di rilis bersamaan dengan official music videonya

Om Om sendiri terbentuk saat Eza Yayang dan Ferdy Taher bertemu di konten podcast milik Ferdy Tahier dan berlanjut dengan tercetusnya ide membuat band dimana Eza Yayang mengajak Ferdy Tahier membuat proyek musik untuk menyalurkan kreatifitasnya

“Ketemunya awalnya di podcast, memiliki visi yang sama akhirnya sepakat bikin side project. Saat kita sudah mulai mau jalan eh Reynold nelpon, ya udah akhirnya kita sepakat bikin band dengan bantuan Ricky dan Acoy. Jadilah ini band Om Om,” tutur Eza Yayang, Sabtu (16/9/2023).

Lebih lanjut soal pemilihan nama band Om Om ini, Ferdy Taher sendiri mengaku awalnya tidak mau menggunakan nama tersebut. Hingga tiba dia menyadari jika semua personel kini sudah dipanggil om.

“Tadinya mau pake nama Doa Ibu atau Lancar jaya. Akhirnya ketemu juga ide untuk menamakan band ini Om Om dan semuanya setuju,” ucap Ferdy Tahier.

“Kisah kasih Om Om” sendiri menceritakan tentang hubungan asmara antara Om Om dan gadis SMA, yang mana tentunya ini bisa di bilang merupakan sebuah hal yang janggal karena perbedaan umur yang terlalu jauh. Selain itu, dalam lagu ini juga ingin menyampaikan pesan bahwa ini adalah sebuah kekeliruan apabila hubungan asmara ini dilanjutkan akan menyebabkan kendala kendala kedepanya, entah kendala bersama orang tua,teman dan orang-orang terdekat.

Genre musik Band Om Om sendiri ini refrensinya bisa di bilang diambil dari musik pop-pop dari tahun 80-an. Meski memiliki konsep pop yang lawas, band Om Om mengemasnya dengan sound yang lebih fresh dan modern. Band Om Om sendiri telah menggandeng Afe records sebagai label rekaman yang juga akan merilis seluruh karya single hingga keluarnya mini album dari band Om Om kedepan.

Setelah perilisan single perdana ini, band Om Om yang juga akan merilis seluruh karya single hingga keluarnya mini album ini bakal mengelar tur di 30 kota. Selamat band Om Om!!

Continue Reading

iMusic

“lullaboy” Kembali Nyanyikan Lagu Romantis “life with u”.

Published

on

iMusic.id – Setelah mengumpulkan lebih dari 100 juta stream selama berkarier, lullaboy kembali menyanyikan lagu romantis penuh harapan dengan balada barunya yang menakjubkan, “life with u”.

Berkolaborasi kembali dengan produser musik ternama Kevin White (dikenal karena karya bersama Maroon 5, Bazzi, Exo, NCT 127, dan Chelsea Cutler), lullaboy siap mempersembahkan karya berikutnya dari kisah cinta berkesinambungan yang sedang diracik.

Dengan keintiman gitar akustik dan vokal, dibentangkan menjadi permadani suara yang mempesona – lagu ini adalah salah satu lagu yang menarik senar hati.

“Saat aku menulis lagu ini, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan melamar dengan lagu ini suatu hari nanti.

Saya sangat berharap orang-orang dapat merasa terhubung dengan lagu ini sehingga berkenan menggunakan lagu ini sebagai pendamping pernikahan mereka. Saya ingin para pasangan mengingat perjalanan yang membawa mereka sejauh ini, dan saya ingin semua yang masih mencari cinta percaya bahwa mereka dapat memiliki kisah cinta mereka sendiri”, kata lullaboy.

Menampilkan keterampilan artistik lullaboy yang dalam dan berkembang, “life with u” secara bersamaan memilukan dan menginspirasi, pengalaman pribadi namun gampang dimengerti – semakin memperkuat status Bernard (lullaboy) yang lahir di Amerika Serikat sebagai kekuatan yang tak terbantahkan di dunia permusikan SEA-Pop.

Lagu ini disajikan juga dalam bentuk video musik dalam kolaborasi bersama dengan ZCOVA, brand berlian dan perhiasan dari Malaysia, yang mengundang kita untuk menemukan lapisan-lapisan yang tersembunyi di bawah permata lagu pop ballad ini.

Dengarkan single terbaru lullaboy “life with u” sekarang di layanan streaming musik digital pilihan kamu, dan tunggu video musiknya yang akan tayang pada tanggal 8 September 2023.

Dengan fanbase global yang berkembang, lullaboy terus menerus melintasi batas dengan musiknya. Baru saja melakukan debut festival di Good Vibes Fest di Malaysia, dan Road to Sonic Bang di Thailand, lullaboy sedang dalam perjalanan ke Indonesia untuk menjalankan bagian akhir tur kampusnya – memperluas jejaknya dari satu negara ke negara lainnya.

“life with u” menandai perilisan single ke-empat lullaboy di bawah naungan RedRecords, joint-venture yang inovatif antara Universal Music Group dan AirAsia.

TENTANG LULLABOY

Lahir di Amerika Serikat, besar di Singapura, dan keturunan Indonesia-Cina, penyanyi sekaligus penulis lagu Bernard Dinata atau lullaboy sedang berkembang menjadi musisi papan atas – dari satu benua ke benua lainnya. Menemukan passion dalam musik secara inkonvensional, mantan anggota militer Singapura yang menjadi alumnus Berklee College of Music tersebut telah mendapat lebih dari 1.1 juta pendengar bulanan di Spotify, dan telah menjalankan tour di beberapa negara Asia Tenggara (Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Indonesia).

Kesuksesan lullaboy dalam industri SEA-pop telah mencapai puncak yang jauh melampaui permulaannya sebagai “bedroom-artist” penyanyi lagu cover di YouTube, di mana lullaboy menemukan komunitasnya (para #lullafam) dan para penggemar menemukan lullaboy. lullaboy juga dinamakan sebagai salah satu Top Singaporean Artists of 2022 oleh Spotify, tidak lama setelah lullaboy usai menjadi influencer YouTube di Warner Music Group, dan juga menjadi intern pertama asal Indonesia-Singapura di YG Entertainment.

“Shortcut To Heaven”, single pertama singer-songwriter tersebut di bawah naungan label musik RedRecords, menerima kesuksesan luar biasa dengan lebih dari 10 juga streams di Spotify. Label tersebut adalah sebuah kolaborasi inovatif – dibentuk bersama oleh AirAsia Group, sebuah perusahaan travel dan lifestyle terdepan di Asia Pasifik, dan Universal Music Group (UMG), pemimpin dunia dalam dunia hiburan berbasis musik – yang berfokus pada pencarian, pengembangan, dan penerobosan artis Asia baru, serta meningkatkan ‘ASEAN-pop’ (‘A-pop’) secara global sehingga mencapai audiens baru di seluruh kawasan dan dunia.

lullaboy adalah artis Malaysia RedRecords ketiga, menjadi bagian dari roster talenta ASEAN mereka yang berkembang. (FE)

Continue Reading

iMusic

“Abhilash LR”, kembali menghipnotis dengan single hit debutnya, “Under The Sheets”.

Published

on

iMusic.idA L R, nama panggung dari penyanyi-penulis lagu berbakat Abhilash LR, kembali menghipnotis para pecinta musik dengan merilis versi reprise dari single hit debutnya, “Under The Sheets,” disertai dengan musik video.

Pertama kali dirilis pada tahun 2019, “Under The Sheets” berhasil dengan cepat meraih pujian kritis, mendapatkan ribuan penonton dan memikat hati para pendengar di seluruh dunia. Kini, dengan dirilisnya versi reprise, A L R berniat untuk memberikan pengalaman bermusik yang lebih intim dan personal kepada para penggemarnya.

“Under The Sheets” merupakan lagu sarat emosi yang menggambarkan esensi cinta dan nostalgia secara indah. Dengan lirik yang menyentuh hati dan melodi yang menggetarkan jiwa, lagu ini membawa pendengarnya menuju petualangan penuh kenangan indah dan momen berharga bersama orang-orang terkasih.

Sambutan hangat yang diterima oleh versi original lagu ini menjadi bukti kehebatan A L R sebagai seorang penyanyi & penulis lagu, membuat para penggemarnya menantikan lebih banyak karya-karya dari penyanyi yang sedang naik daun ini.

Melalui versi reprise, A L R berusaha untuk mengupas lagu ini hingga ke esensi intinya, membiarkan vokal emosionalnya menjadi sorotan utama. Diiringi oleh aransemen piano & dawai yang memukau karya Bagus Bhaskara, produser musik ternama di Indonesia, versi reprise ini menjanjikan para pendengarnya untuk larut dalam emosi dan kerentanan dari seni musik A L R.

“Versi reprise ‘Under The Sheets’ ini sangat personal bagi saya,” ujar A L R. “Saya ingin menciptakan interpretasi yang lebih intim dari lagu ini, yang hanya berfokus pada esensi penulisan lagunya. Bekerja dengan Bagus Bhaskara pada aransemen ini merupakan pengalaman luar biasa, dan saya yakin hal ini dapat menangkap emosi yang ingin saya sampaikan dengan sempurna.”

Selain musik yang penuh makna, perilisan ini menandai kiprah resmi A L R di kancah musik Indonesia. Ia pindah ke Indonesia setahun yang lalu dan menemukan inspirasi dari banyak musisi lokal. Sebagai seorang seniman yang sangat mengapresiasi pengaruh budaya, A L R memilih untuk berkolaborasi dengan kru dan pemain dari Indonesia untuk musik videonya.

Disutradarai oleh Adrian Hendrawijaya dan menampilkan kecantikan Yuki Aprilia, video ini secara apik menggambarkan vibe yang intim, minimalis, dan memikat dari lagu tersebut, meningkatkan pengalaman penonton secara keseluruhan.

Pendengar dapat menghayati lagu “Under The Sheets – Versi Reprise” yang mengharukan di semua platform streaming utama, termasuk Spotify, Apple Music, dan YouTube. Untuk menyaksikan perpaduan magis antara musik dan visual, para penggemar dapat menonton musik video yang memukau, sebagai pelengkapnarasi evokatif lagu tersebut. Video ini menjanjikan untuk membawa emosi lagu secara artistik ke dalam kehidupan.

Seiring A L R mengambil langkah penting ini dalam perjalanan musiknya, Ia senantiasa berterima kasih atas dukungan dan cinta dari para penggemar lamanya. Dengan semangat untuk menciptakan musik yang menyentuh hati dan jiwa, keahlian seni A L R terus beresonansi dengan para penggemar di seluruh Asia dan dunia.

Tentang A L R:

A L R, atau Abhilash LR, adalah seorang penyanyi-penulis lagu asal India yang berbasis di Indonesia. Ia memiliki hasrat untuk menciptakan musik yang menyentuh hati dan jiwa para pendengarnya. Single hit debutnya, “Under The Sheets,” telah meraih pujian luas dan menjadi awal dari perjalanannya di panggung musik yang berkembang pesat di Indonesia.

Dengan dirilisnya versi reprise ini, A L R siap untuk sekali lagi membius para pendengarnya dengan vokal emosional dan narasi yang intim. Dengan aransemen akustik minimalis serta kisah yang dirangkai dengan kata-kata berkesan, A L R telah menjadi salah satu artis mendatang yang potensial di kawasan ini. (FE)

Continue Reading