Connect with us
Meda Kawu Meda Kawu

iMusic

“Meda Kawu” dan “Vira Talisa” janjikan ketenangan di lagu “Sweet Dream, Sweet Little Thing”.

Published

on

iMusic – Meda Kawu, penyanyi sekaligus penulis lagu yang gemar disebut sebagai ‘A Singing Story Teller’ kembali berkolaborasi bersama Vira Talisa di lagu terbaru yang berjudul “Sweet Dream, Sweet Little Thing”.

Masa pandemi bukanlah suatu halangan bagi kedua musisi ini dalam menciptakan

sebuah karya. Pada awalnya, “Sweet Dream, Sweet Little Thing” yang diciptakan oleh Vira Talisa dan tidak disangka memiliki kecocokan dengan konsep proyek yang sedang Meda Kawu garap di media sosialnya yang bertajuk ‘Adem Sama Meda’.

Berdasarkan visi yang sama, mereka pun sepakat untuk menggarap lagu ini bersama-sama. Meda pun turut berperan merubah beberapa bagian lirik dari lagu ini namun tetap dengan tema yang sama yaitu lagu adem pengantar tidur.

Kolaborasi cantik ini pun terlibat dalam sebuah proyek kompilasi yang di mana melibatkan beberapa musisi dengan berbagai genre dan disatukan ke dalam sebuah playlist yang bernama Kompilasi Rakyat Vol. 1, berisikan 9 nomor.

Kumpulan lagu ini dibuat oleh Gunawan Sudarmono yang kerap disapa ‘Mas Igun’ bersama 3 media musik lainnya, antara lain Musicvibe, Folkslokal dan BandTemenLoe. Kombinasi suara merdu Meda Kawu dan Vira Talisa serta alunan melodi lagu yang indah membuat lagu ini terasa hangat, menenangkan dan sangat pas untuk dijadikan sebagai penutup playlist. Seraya ‘lagu nina bobo’ yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan bahkan sampai bayi pun bisa menikmatinya. “Sweet Little Thing represents a baby.” ucap Meda Kawu.

“Vira adalah guest star pertamaku di ‘Adem Sama Meda’, sebuah program acara di Instagram Live yang aku buat sejak Mei 2020 (awal Pandemi) yang diadakan di setiap minggu dengan bertujuan ‘ngademin hati’ banyak orang dengan musik dan

narasumber musisi yang aku hadirkan. Seperti tujuan awal dari perilisannya, aku selalu ingin agar lagu/musik yang aku bawakan itu bisa ‘ease the mind’ and ‘calm your body mind and soul’. Sesuai dengan nama proyeknya Adem Sama Meda (kata ‘Meda’ yang di balik menjadi ‘Adem’), lagu ini sangat mewakili kata Adem itu sendiri.

Selain itu, ada sebuah kenangan yang gak pernah aku lupa, waktu acara Adem Sama Meda, Vira menyebut “nama adalah doa”, jadi aku seperti terngiang terus akan hal ini dan berharap rasa dan melodi di dalam lagu ini seperti membawa ketenangan jiwa di setiap pendengar.” – jelas Meda Kawu.

“Bagi aku sebagai musisi, apalagi yang sudah punya album pertama, biasanya seperti ada rasa ingin membuat karya berikutnya harus lebih bagus, harus lebih complex dan semacamnya. Tapi di lagu ini, aku benar-benar melepas itu semua dan musik menjadi sangat jujur saat aku/kita cuma di kamar – main piano dan saat membuat lagu, terasa lebih mengalir begitu saja, simple dan sampai ke hati.

Dan karena aku juga sudah kenal lama dengan Kak Meda, saat menggarap lagu ini rasanya seperti lagi main aja. Jadi semua proses kreatifnya pun berjalan dengan lancar dan natural. Mungkin next-nya kita bisa bikin lagu lagi. ” – disambut kesan Vira Talisa saat berkolaborasi bersama Meda Kamu.

Kedekatan antar kedua musisi ini membuat proses kreatif dalam penggarapan lagu ini berjalan dengan lancar. Selama sebulan Meda Kawu dan Vira Talisa dibantu oleh Raditya Joko Bramantyo sebagai produser, lalu efek bunyi yang indah seperti membawa para pendengar ke tempat yang ajaib bak dalam dunia mimpi yang dihasilkan oleh Edward Lianggono sebagai sound engineer, serta video lirik karya Chiki Fawzi yang akan menjadi kejutan berikutnya.

Sederhananya, Meda Kawu dan Vira Talisa berharap lagu ini bisa menjadi salah satu lagu di playlist lagu pengantar tidur para pendengar. Semoga lagu ini dapat menimbulkan rasa adem di hati dan ketenangan sehingga bisa menemani siapa pun yang tidak bisa tidur. Lalu dengan mendengarkan lagu “Sweet Dream, Sweet Little Thing” menjadikan tidurmu nyenyak dan bermimpi indah.

Mulai hari ini, 17 November 2021, single kolaborasi terbaru Meda Kawu x Vira Talisa – Sweet Dream, Sweet Little Thing sudah bisa didengarkan di Kompilasi Rakyat Vol. 1 dan di berbagai layanan streaming digital. Sedangkan video lirik dapat disaksikan di kanal YouTube Meda Kawu pada hari Jumat, 19 November 2021 pukul 16.00 WIB. (FE)

iMusic

Band Jogja, Shakey rilis single baru “Yang Ada Padamu”

Published

on

iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.

Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).

Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,

Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.

“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.

“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.

Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.

Selamat menikmati “Yang Ada Padamu”

Continue Reading

iMusic

Stand Here Alone kolaborasi dengan Tresno Tipe X di single “Kura – Kura”

Published

on

iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”

Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.

Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.

Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.

Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.

Continue Reading

iMusic

Sundari Gasong luncurkan single “Sedih”

Published

on

iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.

“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih”  siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.

Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.

“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.

Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.

Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.

Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:

“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”

Continue Reading