iMusic – Melly mono termasuk salah satu penyanyi wanita yang cukup produktif mengeluarkan karya lagu. Setelah merilis single “Pulang” pada bulan April 2022 lalu, Melly tetap konsisten dan kembali merilis single terbarunya yang berjudul “Singgah” .
“Lagu ini bercerita tentang 2 orang yang saling dekat karena satu kesamaan fase terpuruk dalam kisah percintaan mereka. Tapi sayangnya ada perbedaan ekspektasi. Yang satu berharap punya temen curhat dan yang satu lagi berharap punya teman hidup. Namun salah satu dari mereka merasa bahwa ia hanya menjadi tempat persinggahan untuk memulihkan luka dari kisah cintanya”, ujar Melly Mono tentang lagu barunya ini.
Berbeda dengan single sebelumnya (Pulang), yang mana lagu tersebut diciptakan oleh Melly sendiri. Namun kali ini Melly mempercayakan penulisan lagu “Singgah” kepada Denis Juicy Lucy dan Iqbal Siregar. Penggarapan musiknya pun dikerjakan juga oleh Denis Ligia dan Faishal Muhammad Fasya.
“Lagu ini aku pilih sebagai single karena aku merasa aku butuh lagu yang ringan untuk didengarkan tanpa orang harus berpikir saat mendengarkan lagu ini. Disini aku juga ada merubah sedikit cara benyanyi aku, lebih light dan terasa effortless. Walau lagu ini masih dengan tema percintaan, tapi secara aransemen musik dan cara bernyanyi aku memang ingin dibuat menjadi lebih ringan aja.
Mungkin lagu-lagu aku sebelumnya yang tentang cinta lebih terasa grande. Tapi kali ini aku ingin mengusung tema yang santai dan kebetulan lagu ini digarap oleh musisi-musisi muda jadi terasa lebih fresh. Dan aku rasa lagu -lagu seperti ini akan lebih mudah relate dengan perasaan atau kisah hidup mereka yang sedang mendengarkan lagu ini”, jelas Melly.
Meski pengerjaan produksi lagu ini tergolong cepat, bagi Melly lagu ini memang cukup berbeda dari lagu-lagu cinta yang pernah dirilisnya. Bahkan diakui Melly, bahwa lagu ini termasuk lagu yang cukup sulit baginya.
“Kalo mau buat pengakuan sih, jujur lagu ini cukup Pe-er buat aku. Karena bertahun-tahun aku berkarir sebagai penyanyi, aku punya karakter vokal yang powerful, selalu ambil High Note, kadang-kadang dikasih materi lagu yang range-nya lebar, grande dan wow gitu. Sedangkan di lagu ini yang memiliki aransemen lagu yang manis sekali, aku harus meredam semua itu. Waktu take vokal aku dibantu Vocal Director, Ayu Purnamasari, yang mengarahkan aku supaya cara bernyanyi aku tidak keluar dari kebutuhan lagunya”, ungkap Melly.
Melly Mono sangat bersyukur bahwa dirinya yang sudah berkarir di industri musik Indonesia selama 20 tahun lebih ini, masih bisa terus konsisten berkarya hingga saat ini. Namun sebagai penyanyi tentunya Melly berharap suatu saat ia bisa mengeluarkan album solonya.
“Sebagai penyanyi rasanya belum sah kalo belum punya album. Buat aku ini penting sih, apalagi bentuknya album fisik yah. Semoga single-single aku bisa segera disatu-padukan jadi 1 album karya seorang Melly Mono sebagai penyanyi solo”, tutur Melly. (FE)
iMusic.id – Shakey adalah adalah band asal Yogyakarta yang terbentuk pada 5 Maret tahun 2000. Dalam perjalanan musiknya, Shakey sudah mempunyai dua album kompilasi dimana salah satunya membawa mereka menjadi band yang me-nasional dengan lagu “Miliki Aku” dalam album kompilasi Indie Ten 2 tahun 2002.
Perjalanan panjang itu juga yang membuat mereka mempunyai dua album musik berbentuk kaset dan CD pada tahun 2004 dan 2008. Shakey saat ini adalah format ke 3 dengan beranggotakan empat personil yaitu Dinno (vocal), Opik (Bass), Dionn (keyboard), Andrie (drum).
Genap perjalanan 25 tahun mereka. Shakey meluncurkan single “Yang Ada Padamu” yang menjadi kerinduan tersendiri bagi penggemarnya. Single yang begitu lama ditunggu ini tetap mempertahankan warna dan corak musik Shakey. Rasa otentik timbre vokal Dinno menjadi ciri khas setiap lagu yang dikeluarkan. Nuansa Pop-Rock pada single “Yang Ada Padamu” ini juga tetap memberi sentuhan Shakey tahun 2000-an awal dimana kental dengan distorsi dan ketukan drum yang tight,
Di tahun 2025 ini Shakey, juga merilis album-album terdahulunya di kanal musik digital yang memberikan nafas baru bagi Shakey untuk kembali berkarya. Dinno, vokalis dari Shakey juga adalah penulis lagu dalam single baru shakey dimana ia adalah pencipta lagu-lagu beberapa artist ternama seperti Rossa, Rio Febrian, Nagita Slavina dan memproduseri lagu-lagu seperti Anneth, Armand Maulana, Ruth Sahanaya dan beberapa artist lainnya. Opik, bassis dari band ini juga punya peran bermusik bersama Seventeen, Armada dan banyak musisi lainnya.
“Yang Ada Padamu” jadi lagu pertama yang dirilis Shakey untuk menjadi momentum lahirnya band ini. Di produseri oleh Sasi Kirono, Shakey menunjuk Sasi karena kiprahnya tak main-main dalam memproduseri musisi Jogja seperti Putri Ariani.
“Yang Ada Padamu” bercerita tentang seseorang yang mengagumi seorang lain. Dimana ia belum dapat memilikinya namun dalam hati kecilnya ia akan bisa mendapatkan hati seseorang itu nantinya.
Kali ini, Shakey merilis single ini dengan konsentrasi promo di Radio. Radio adalah platform musik yang membersamai Shakey dalam berkarya sejak dulu. Mereka betul-betul besar di Radio, khususnya di Yogyakarta. Dimana karya pertama mereka di perkenalkan pertama kali oleh Radio di Yogyakarta. Karenanya, bagi Shakey, Radio adalah partner yang sangat berarti bagi perjalanan mereka.
iMusic.id – Sulit rasanya menutup mata dari lagu ini. Ada kejujuran yang berdesir pelan di balik nada riang “Kura-Kura”, kolaborasi antara Stand Here Alone (SHA) dan Tresno, sang vokalis legendaris Tipe-X. Lagu ini bukan sekadar kisah patah hati yang dibungkus jenaka, tapi semacam pengakuan halus bahwa cinta memang kerap berakhir dengan cara yang tidak gagah-gagah amat. Kadang lucu, getir, bahkan absurd. Seperti kisah pria yang ditinggal kekasihnya demi seseorang yang, entah kenapa, “berwajah seperti kura-kura.”
Namun justru di situlah letak keindahannya. “Kura-Kura” adalah cara Stand Here Alone dan Tresno mengubah duka jadi tawa, mengubah kecewa jadi bahan bakar untuk bernyanyi lebih kencang. Mereka seperti ingin bilang: jangan gentar meskipun ditikung reptil, sebab bahkan orang dengan paras hewan melata pun kadang bisa mengajari kita cara menerima nasib dengan elegan, patah hati tidak lagi tentang meneteskan air mata, tapi menghasilkan nada-nada yang membuat dada sesak dan bibir tersenyum di waktu yang sama.
Lagu kolaborasi Stand Here Alone dengan Tresno ini, dengan segala kesederhanaannya, mengingatkan bahwa kita tak berhak untuk dibuat sedih. Dunia sudah terlalu riuh untuk ditambahi keluh kesah yang tidak perlu. “Kura-Kura” hadir seperti kawan lama yang menepuk bahu, berkata pelan: sudahlah, tidak semua janji harus ditepati, tidak semua cinta harus berakhir bahagia, dan tidak semua luka harus disembuhkan, beberapa cukup ditertawakan.
Melalui proyek Album Nusantara, Stand Here Alone menunjukkan bahwa punk dan ska tak melulu soal pemberontakan, tapi juga tentang kelapangan hati. “Kura-Kura” menjadi semacam pernyataan lembut bahwa kehilangan bisa seindah pertemuan, bahwa humor adalah selimut terbaik bagi hati yang pernah robek, dan bahwa hidup, betapapun kejamnya, masih pantas ditertawakan, terutama ketika cinta pergi bersama seseorang yang bahkan kura-kura pun mungkin enggan bercermin padanya.
Single “Kura-Kura” sudah tersedia di seluruh platform digital dan video musiknya dapat disaksikan di kanal YouTube resmi Stand Here Alone.
iMusic.id – Setelah merilis single perdana berjudul “Ku Rindu” ciptaan Andri Ikola, penyanyi sekaligus penulis lagu Sundari Gasong kini memperkenalkan karya terbarunya bertajuk “Sedih” sebagai single kedua. Berbeda dari karya sebelumnya, lagu ini merupakan ciptaan Sundari sendiri.
“Penggarapan single kedua ini tidak jauh berbeda dengan proses single pertama. Aku tetap mempercayakan Debios Ikola sebagai Music Director dan Sis Akbar untuk proses mixing dan mastering. Aku juga tetap berdiskusi dengan kakak kandungku, Andri Ikola, hingga lagu “Sedih” siap dirilis,” ujar Sundari Gasong.
Lagu “Sedih” pertama kali ditulis Sundari Gasong pada tahun 2009. Lagu ini mengangkat kisah tentang kesedihan seorang jomblo yang memendam perasaan cinta tanpa keberanian untuk mengungkapkan.
“Lagu ini sebenarnya dibuat untuk adik kelas aku, Mega F. Yohana, alumni SMAN 1 Boedoet Jakarta angkatan 2008. Terinspirasi dari seorang laki-laki yang dulu menjadi pemujanya,” tutur Sundari Gasong.
Dalam single ini, Sundari sengaja menghadirkan konsep musik yang sederhana, agar pendengar dapat lebih merasakan emosi sedih yang menjadi inti cerita lagu tersebut.
Single “Sedih” resmi dirilis pada 12 Desember 2025 di seluruh digital music platform. Sementara video musiknya akan menyusul dan direncanakan tayang di kanal YouTube resmi Sundari Gasong setelah proses produksi rampung.
Sundari juga menyampaikan pesan khusus kepada pendengar:
“Buat para jomblo, cobain deh dengerin lagu ini pas lagi sedih. Insya Allah sedihnya dapet.”