iMusic

Mengenal Lebih Dekat Musik Keroncong

Published

on

iMusic – Saat ini perkembangan musik sangatlah pesat, hal tersebut terbukti dengan banyaknya musisi yang semakin giat membuat karya-karya baru mereka. Tetapi ada satu jenis musik asli Indonenesia yang sudah mulai terkikis oleh perkembangan musik, aliran musik tersebut adalah Keroncong.

Keroncong masuk ke Indonesia pada abad ke-16, dan dibawa oleh bangsa Portugis. Pada saat itu Keroncong disebut dengan Moresco, dan saat melemahnya budaya Portugis di abad-17, musik ini justru semakin dikenal oleh publik luas hingga sampai ke negara tetangga. Lalu pada tahun 1960’an musik jenis ini agak meredup pamornya, dikarenakan mulai populernya musik ber-genre rock, seperti band rock n roll asal Kupang, The Tielman Brother, dan The Beatles.

Kemudian musik keroncong kembali bersinar pada abad ke-19, pada saat itu musik keroncong sudah mulai ditambahkan beberapa instrumen seperti seruling, gitar okulele Cak, cuk, contrabass, biola, cello, dan gitar akustik.

Salah satu tokoh keroncong yang sangat dikenal publik hingga saat ini adalah Alm. Gesang. Gesang berasal dari kota Solo, ia yang menciptakan lagu keroncong berjudul “Bengawan Solo”. Lagu tersebut mengantar nama Gesang menjadi terkenal, tidak hanya di Indonesia, namanya juga sampai ke negara Jepang pada saat itu. Gesang sempat mendapat julukan Buaya Keroncong, karena sepak terjangnya yang tidak terkalahkan saat itu.

Gesang meninggal dunia pada 20 Mei 2010 lalu, ia mendapat gelar sebagai Pahlawan Nasional karena jasanya untuk Bangsa Indonesia melalui karyanya. Nama Gesang juga saat ini dijadikan nama sebuah jalan di kota Surakarta.

 

(Tito)

Exit mobile version