Connect with us

iMusic

“Mocca” yang Menenangkan Hati.

Published

on

iMusic – Di tengah gempuran berita, keadaan, situasi, serta berbagai kejadian yang memiliki dampak sosial dan ekonomi yang begitu keras, cobalah dengarkan lagu terbaru Mocca berjudul “Everything is Gonna Be Fine”. Niscaya harimu akan cerah seketika.

Setidaknya itulah yang saya rasakan ketika Riko (gitaris Mocca) mengirimkan lagunya kepada saya. Tentu saja saya mendengarkannya dengan seksama sambil menggunakan headset dan memejamkan mata. Hei, ini menarik sekali! Musik dibuka dengan bunyi-bunyian perkusif diiringi tamborin. Intro lagu ini terdengar seperti pijakan kaki yang siap menari, membangun optimisme dan semangat untuk menyongsong hari.

Kemudian saya terhanyut oleh lagu yang mengayun, mengalun, dan mengalir dengan memikat! Sejak saat itu, lagu inilah yang mengiringi saya membuka jendela setiap pagi, bersantai di teras rumah, memberi makan kucing, dan melepas pandangan jauh ke langit.

“When life gives you a lemon, let’s make good lemonade. Just try to enjoy it every second, who knows it could be great”

Ah! Bagaimana mau berputus asa dan bermuram durja ketika suara Arina menyanyikan syair sarat makna dengan begitu indah? Bait pertama saja sudah menyentak jiwa-jiwa penggerutu agar tersadarkan bahwa tidak perlu menghabiskan waktu dengan berkeluh kesah, karena sesulit apapun hidup ini tetap saja ada hikmah di balik semuanya.

Mocca, band yang saya kagumi sejak kemunculan album “My Diary” di tahun 2002, sudah membuktikan eksistensinya hingga kini. Mereka tetap produktif membuat karya dan tidak pernah kehabisan energi bahkan di situasi yang sulit seperti ini.

Rekaman di masa pandemi bukanlah hal yang mudah mengingat adanya keterbatasan interaksi antar musisi dalam menggarap musiknya. Namun, Mocca memiliki strategi dalam mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut. “Proses rekaman dilakukan di rumah masing-masing. Begitu saya selesai bikin guide gitar dan vokal, data rekaman langsung diedarkan ke masing-masing personil agar bisa mulai penggarapan secara mandiri.

Diskusi dan komunikasi berlangsung melalui telepon atau e-mail, dan akhirnya lagu ini bisa selesai dalam waktu sebulan.”, ujar Riko. Menurutnya, proses rekaman dengan metode seperti ini memberi banyak hal yang mengejutkan terutama dalam memaksimalkan potensi setiap personil. Seperti misalnya, kemampuan Indra pada lini drum yang ternyata bisa begitu apik menata musik untuk barisan alat tiup.

Saya pribadi sangat suka saat mendengarkan bagian tersebut karena terdengar menarik, tidak berlebihan, tapi tetap terkesan fanfare sehingga dinamika musiknya terbangun dengan baik. Permainan bass Toma yang bersahaja memberikan ruang bagi teman-temannya bereksplorasi dengan bebas. Ia memang pengiring yang baik seperti seorang sahabat yang sudi meluangkan waktu serta memasang telinga untuk teman- temannya yang datang dan bercerita.

“Sebenarnya lagu ini lahir akibat sedang curhat ke seorang teman. Saya sempat bilang kalau sudah mau gila dan sempat mentok menulis lagu. Teman saya malah bilang ‘jangan, pak! Lagu Mocca yang menghibur gua di masa karantina ini’. Saya langsung tersadar bahwa ternyata lagu memiliki peranan yang besar dalam membangkitkan semangat orang lain.

Kita (Mocca) nggak boleh nyerah, nih!”, ujar Riko sambil tertawa. Dan, benar saja! Lagu ini, dengan segala keterbatasan prosesnya, tidak membuatnya menjadi miskin bunyi dan makna. Ia tetap menjadi lagu yang hidup serta memberikan nafas harapan bagi siapa pun yang mendengarnya.

Memang tak ada bosannya menggemari Mocca dan mendengarkan lagu-lagunya, apalagi band ini rajin membuat kejutan di setiap gerak-geriknya. Contohnya, lagu “Everything is Gonna Be Fine” menghadirkan Nanin Wardhani dari Nonaria untuk bermain piano dan akordeon yang membuatku terpincut.

Mocca memang bukan lagi hadir di tengah-tengah kita sebagai band saja, namun juga teman dan sahabat yang merangkul pundak dengan membisikkan kata-kata menenangkan, “Everything is gonna alright, everyhting is gonna be fine.” Saya menyayangi band ini dengan sepenuh hati. (FE)

iMusic

Rayi Putra tak ingin membuat kecewa di single “Let You Down”

Published

on

imusic.id – Rapper,penyanyi, penulis lagu dan produser multitalenta, Rayi Putra kembali dengan single dan video klip terbarunya yang lembut, “Let You Down”,yang dirilis melalui Def Jam Indonesia, sebuah divisi dari Universal Music Indonesia.

Personal dan intim, lagu ini terinspirasi dari pengalaman pribadi Rayi Putra yang pernah mengecewakan orang yang ia cintai dan mencapai suatu titik di mana ia tersadar dan bertekad untuk menebus kesalahannya, dan berjanji tak akan mengecewakan mereka lagi.

“Let You Down”  mengajak pendengar masuk ke dalam pikiran, jiwa dan hati Rayi Putra, yang dengan jujur berbagi tentang rasa penyesalannya, seraya ia menyanyikan tekad barunya untuk menebus kesalahannya di masa lalu dan berjanji untuk tidak lagi mengecewakan orang yang dicintainya.

“Aku menulis lagu ini berdasarkan pengalaman pribadiku di mana aku merasa telah mengecewakan beberapa orang yang sangat penting dalam hidupku, dan bagaimana aku akan terus berusaha sebaik mungkin untuk menebusnya dan menjadi lebih baik, sehingga aku tidak akan mengecewakan mereka lagi,” ungkap Rayi.

Ditulis oleh Rayi Putra sendiri dan diproduseri oleh Eka Gustiwana, “Let You Down” menghadirkan perpaduan unik R&B dan Hip Hop khas Rayi, dengan flow halus, beats yang catchy, yang dipadukan dengan lirik yang intim dan introspektif.

“Aku ingin membuat lagu yang terasa sangat intim dan personal. Jadi ketika didengarkan, pendengar akan merasa seperti aku sedang berbicara langsung di depan mereka,” tambahnya.

“Let You Down”  dirilis bersamaan dengan sebuah video klip menawan yang menampilkan sepasang penari dalam sebuah kisah menyentuh tentang cinta dan konflik. Vokal Rayi yang halus mengalir seraya kita menyaksikan perjalanan sebuah pasangan yang sedang mengalami masa sulit dalam hubungan mereka, mulai dari bertengkar, hingga perlahan-lahan menemukan jalan mereka kembali dan kembali jatuh cinta satu sama lain, yang ditutup dengan sedikit kejutan di akhir video.

Continue Reading

iMusic

The Rain perkenalkan single keren berjudul “Halaman Berbeda”

Published

on

imusic.id – THE RAIN kembali merilis salah satu lagu dari album studio ke-7 mereka, “Mereka Bilang Kita Terjebak Bersama“. Sebuah lagu berjudul “Halaman Berbeda” dipilih oleh band asal Yogyakarta yang hingga kini tetap beranggotakan Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar, vokal), Ipul Bahri (bass, vokal) dan Aang Anggoro (drum, vokal).

Sejak awal terbentuk, mungkin bisa dibilang The Rain adalah salah satu band Indonesia yang memiliki komitmen yang kuat untuk bertahan di industri musik Indonesia. Terbukti dengan perjalanan menuju 22 tahun berkarya, The Rain masih konsisten dengan formasi awal dan tetap produktif mengeluarkan karya-karya terbaiknya yang selalu mendapat sambutan baik oleh penikmat musik Indonesia.

Kali ini lewat lagu “Halaman Berbeda”, The Rain ingin kembali mengajak pendengar untuk tenggelam dalam barisan lirik sendu berbalut nuansa musik yang mengingatkan kita pada akhir dekade 80-an hingga awal dekade 90-an.

“Lagu ini adalah salah satu lagu saya yang proses penulisannya memakan waktu bertahun-tahun. Separuh lagu ini sudah ada sejak hampir sepuluh tahun lalu. Tak terselesaikan saat itu, lalu tersimpan di arsip lagu The Rain. Sampai akhirnya baru berhasil dirampungkan bersama saat proses pengerjaan album ini”, ujar Indra Prasta The Rain. 

“Untuk aransemennya, tidak sulit untuk membalut lagu ini dalam nuansa akhir 80-an hingga awal 90-an. Selain karena progresi Chord-nya memang cocok untuk dibawa ke arah sana, kami juga memang cukup banyak mendengarkan referensi dari era tersebut, seperti karya David Foster dan lain-lain”, tambah Iwan.

Lagu ini menjadi jembatan menuju momen 22 tahun perjalanan The Rain yang jatuh pada akhir tahun 2023 ini. 

“Kami persembahkan buat semua The Rain Keepers, sebutan buat para penggemar The Rain, yang selalu setia menanti rilisan karya terbaru The Rain”, tutup Aang.

Lagu “Halaman Berbeda” kini telah tersedia di berbagai layanan musik digital. Selamat mendengarkan!

Continue Reading

iMusic

Solois “ALKV” rilis single bertajuk “The Divine Within”.

Published

on

iMusicALKV (baca: alkav) memulai debutnya menjadi seorang solois lewat single berjudul “The Divine Within” yang telah diluncurkan pada pertengahan bulan Maret 2023 ini.

Pada single debutnya, musisi asal kota Medan yang memiliki nama asli Arief Alkaff ini memulai karir solonya dengan berkolaborasi bersama beberapa musisi kota Medan lainnya, seperti Simon (drummer), Evan WINA (kibordis) dan Tama (basis).

“The Divine Within” merupakan karya pertama ALKV sebagai seorang solois setelah sekitar tahun 2015 sampai dengan 2016 ia pernah bergabung mengisi vokal dan gitar pada band Bittersweet dan sekitar tahun 2016 sampai dengan 2017 mengisi vokal dan gitar pada band Franklin Vision.

ALKV merupakan proyek solo dengan konsep band yang bergenre Rock dan terinspirasi dari musisi-musisi lokal kota Medan serta musisi Barat 70-an seperti Jimi Hendrix, Grateful Dead, Deep Purple serta The Who. Lebih jauh tentang “The Divine Within”, lagu ini bercerita tentang orang yang terlalu lama menunggu untuk siap, namun kenyataannya ia tersadar bahwa tidak ada yang pernah siap dan yang ada hanyalah keberanian untuk memulai.

Pada proses produksi “The Divine Within”, ALKV memilih single debutnya ini digodok di salah satu studio dan label rekaman di Medan, Ringo Records, serta diproduseri langsung oleh Tengku Johan Arifin (produser Ringo Records). Untuk pondasi awal, penyusunan musiknya disusun sendiri oleh ALKV yang selanjutnya disempurnakan oleh musisi-musisi yang berkolaborasi dengannya dalam format instrumen seperti gitar, bass, drum serta organ.

Sedangkan lirik “The Divine Within”, ALKV mengaku bahwa ia menggubahnya 30 menit sebelum sesi rekaman berlangsung. Seperti pada lagu dengan genre Rock lain, pada single “The Divine Within” ini ALKV menyusun lirik dengan lebih sederhana namun pada musik serta instrumen disusun dengan lebih kompleks.

Setelah berhasil merilis single debut “The Divine Within”, tahun ini ALKV berencana merilis beberapa single lainnya sebelum kemudian merilis album pertamanya. “The Divine Within” sudah bisa kamu dengarkan di berbagai platform streaming musik digital.

Continue Reading