iMusic – Setelah Nadin Amizah merayakan ulang tahunnya yang ke-20 tahun dengan melahirkan sebuah album perdana bertajuk Selamat Ulang Tahun, kini Nadin Amizah kembali merayakan album perdananya dengan mempersembahkan Konser Selamat Ulang Tahun yang berkolaborasi dengan IM3 Collabonation di akhir tahun 2022 ini.
Bertepatan pada Hari Ibu, ia mendedikasikan Konser Selamat Ulang Tahun untuk orang-orang terdekatnya, terutama kedua orang tua, sebagai bentuk persembahan serta perayaannya pada konser perdananya.
Dengan pementasan yang hangat, Nadin tetap ingin menjaga keintiman dengan penonton pada konsernya bahkan dengan jumlah penonton ribuan. Dengan melibatkan penonton dalam proses menuju konsernya, sampai menghadirkan penonton pula pada saat bernyanyi, Nadin ingin mengedepankan experience yang lebih engaging bagi semua orang yang hadir sebagai bentuk terima kasihnya. Nadin ingin menekankan pesan bahwa konser ini bukan hanya miliknya, tapi juga milik semua orang yang terlibat dan hadir di dalamnya.
Dalam persiapan menuju Konser Selamat Ulang Tahun, aransemen dari album Selamat Ulang Tahun juga akan dikembangkan dan dipoles secara matang oleh Rifan Kalbuadi sebagai music director, Rifan memberikan pengalaman baru untuk para pendengar setianya Nadin pada konser ini.
Dibantu oleh Sal Priadi dalam penurunan ide kreatif dalam rangkaian pertunjukan Konser Selamat Ulang Tahun, Nadin dan Sal menyingkap fragmen-fragmen memori yang Nadin miliki sejak kecil. Tidak hanya pertunjukan musik, yang membedakan konser ini dengan pertunjukan Nadin yang lain adalah pengadeganan yang melibatkan pengalaman-pengalaman spesial sejak masa kecil hingga saat ini melalui empat ragam emosi; bahagia, sedih, marah, dan kecewa, yang akan diproyeksikan melalui tata visual, cahaya, hingga koreografi.
“Kami selalu percaya bahwa kolaborasi bisa membawa kita lebih jauh lagi dalam menghasilkan karya-karya yang indah dan bernilai. Untuk itu kami sangat senang bisa menjadi bagian dalam perjalanan berkarya Nadin di mana sejak tahun 2020 bersama Collabonation juga telah banyak melahirkan karya bersama, mulai dari musik hingga film teater-musikal yang juga diperankan oleh Sal Priadi.
Terlebih dalam Konser Selamat Ulang Tahun ini, nilai kolaborasi yang menjadi spirit utama dari Collabonation juga sangat kuat diwujudkan dengan adanya keterlibatan kerabat dekat Nadin, Sal Priadi tim kreatif dan sesama musisi, hingga keikutsertaan penggemar Nadin pada pertunjukan konser ini.
Kami berharap ini dapat menginspirasi lebih banyak lagi anak muda Indonesia dalam mewujudkan karya-karyanya”, ungkap Fahroni Arifin, SVP-Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo Hutchison.
“Menghadirkan pengalaman mendengarkan lagu dimainkan, dengan menyaksikan lagu dimainkan jelas 2 hal yang berbeda dan kita disini sama sama keras bekerja membantu Nadin untuk bisa menghadirkan pengalaman lain untuk para pendengar bisa menikmati karyanya. Secara konsep seperti halnya yang terjadi pada perayaan “Selamat Ulang Tahun”, tentu saja akan ada kejutan kejutan kecil di dalamnya” Sal Priadi menambahkan (9/12)
“Konser Selamat Ulang Tahun ini memiliki proses yang sangat menegangkan, tetapi juga sangat ditunggu-tunggu dan tentunya akan aku kenang.” Jelas Nadin Amizah (9/12).
Dipasarkan dalam beberapa kategori sejak bulan Oktober 2022, tiket Selamat Ulang Tahun telah terjual habis di setiap kategori. Konser Selamat Ulang Tahun akan dipersiapkan secara spesial dengan bertepatan pada Hari Ibu, tanggal 22 Desember 2022, di Basket Hall Senayan. Dengan dirayakannya Konser Selamat Ulang Tahun menjadi waktu yang tepat untuk Nadin Amizah mengajak para pendengarnya agar turut reflektif sejenak di akhir tahun bersama karya-karyanya.
Berkolaborasi dengan Indosat menjadi salah satu brand yang selalu mendukung perjalanan musisi Indonesia, Nadin jadi salah satu musisi yang Indosat dukung dari tahun 2020.
Besar harapan Konser Selamat Ulang Tahun mampu meninggalkan pesan serta kesan baik di hati setiap para penikmatnya. Karenanya, mari kita rayakan bersama album Selamat Ulang Tahun sekali lagi. (FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)