iMusic – Raisa dan Andi
Rianto merilis single baru Bahasa Kalbu. Lagu Bahasa
Kalbu ini adalah rendisi terbaru dari karya milik Titi DJ, Andi
Rianto, dan Dorie Kalmas, dengan judul yang sama. Rilisan ini juga
ditemani oleh video musik bernuansa klasik hitam-putih.
Rendisi baru ini terbesit
karena feedback positif dari para penonton konser Magenta
Orchestra XV tahun lalu. Harapan besar disematkan pada aransemen baru Raisa
dan Andi Rianto ini yang akan memberikan kesan lebih mewah, intim dan powerful
untuk para pendengarnya nanti.
Bahasa Kalbu juga merupakan rilisan
pertama Raisa yang bernuansa orkestra dengan fokus di strings
section sebagai elemen utama aransemennya. Sebelumnya mayoritas
pendengar terbiasa dan mengenal sosok Raisa dengan aransemen musik pop
bersama format full band yang diisi oleh instrumen gitar,
keyboard, drum, bass sebagai pondasi dasar musiknya.
“Bahasa Kalbu adalah salah satu lagu
yang terpenting di hidup saya, dan 21 tahun kemudian akhirnya mendapat
kesempatan melahirkan kembali lagu ini dan mengemasnya dengan semangat baru,”
ujar Andi Rianto selaku komposer yang telah memenangkan 5 penghargaan yang
telah diberikan oleh AMI Awards di tahun 1999 lalu.
Bahasa Kalbu sendiri dapat
diartikan sebagai rangkaian kata yang bercerita tentang rasa percaya diri dan
ungkapan cinta seseorang kepada kekasihnya. Ungkapan rasa sayang diperkuat
dengan pengulangan lirik “Percayalah..” yang terdapat di awal lagu
dan penutup chorus sebelum masuk ke bagan lagu berikutnya, yang
menyiratkan rasa sayang sangat dalam dan usaha seseorang untuk meyakinkan
cintanya agar percaya dan selalu bertahan bersama dia yang telah menyayanginya.
Bagi Raisa lagu ini juga memiliki
arti penting karena perjuangan manusia atas cinta. Karena bagi Raisa cinta
adalah tentang memberi dan dimengerti. “Aransemennya gila banget dan
menantang karena aku belum pernah punya lagu yang full orchestra.
Tapi juga senang banget bisa membawakan lagu ini dengan versiku dan mempertahankan
jati diri asli dari lagu ini yang orang banyak udah cintai,” ungkap Raisa.
Raisa pertama kali menyanyikan Bahasa Kalbu dengan Andi Rianto di acara perayaan 15 tahun Magenta Orchestra. “Melihat respon yang bagus dari penonton yang melihat performance Raisa Bersama Magenta Orchestra, kami JUNI Records berpikir untuk merekam lagu ini. Lagu Bahasa Kalbu ini punya magnet sendiri yang selalu membuat banyak orang merinding in good way. Selalu menarik jika kami bisa merilis materi ini. Gue yakin Raisa bisa memberikan nyawa baru untuk lagunya ini,” cerita Adryanto Pratono selaku CEO JUNI Records. (FE)
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)