iMusic

“RAMENGVRL” Umumkan Album Pertamanya “Can’t Speak English”.

Published

on

iMusic – Selesai merilis dua single Vaselina dan Look At Me Now awal bulan kemarin, Ramengvrl mengumumkan judul album perdananya yaitu “Can’t Speak English”. Album yang akan dirilis akhir tahun ini.

“I’m excited to announce my debut album #CANTSPEAKENGLISH. It’s about my journey, what I’m about—where I come from, what I’ve been thru, the Ls and the wins, my feelings, and a lot more. It’s not just about me tho, i believe the story in this album is something that everyone can relate to. We all have moments of doubt, but don’t let them or other people tell u that u can’t reach ur dreams”, ucap Ramengvrl dalam caption pengumuman judul albumnya di halaman Instagramnya @ramengvrl.

Diproduseri oleh deretan produser ternama seperti Roark Bailey (Summer Walker, Saweetie, Playboi Carti, Post Malone), Omega (Iggy Azalea, Chloe x Halle, Big Freedia), Swede of 808 Mafia (Lil Wayne, DJ Khaled, Meek Mill, Gucci Mane), Cassius Jay (Cardi B, Migos, Future, Justin Bieber), Max Ant (Warhol SS), SIHK (Rich Brian, NIKI), Joff Wood (88Glam’s Derek Wise) juga Gerald (Weird Genius) dan Mardial, Can’t Speak English berisi 10 lagu termasuk dua single di atas yang dirilis September dan Oktober kemarin.

Terdiri dari lagu-lagu bangers disertai kolaborasi dengan beberapa rapper mancanegara, album Can’t Speak English mampu menampilkan keberagaman musikalitas yang menyelimutinya.

Album ini bercerita tentang pentingnya kerja keras dan memiliki ketekunan. Ramengvrl juga memberikan harapan berdasarkan pengalaman pribadinya. Mulai dari kisah bagaimana dia dan keluarga konservatifnya, sempat bekerja sebagai pegawai kantoran, hingga akhirnya dia ingin melakukan hal yang disukai dan orang-orang menentang dan meragukannya.

Judul album Can’t Speak English bukan berarti secara harfiah. Namun makna sebenarnya bahwa setiap orang bisa melakukan atau menjadi sesuatu yang diinginkan. Walaupun ada keterbatasan dan halangan bukan berarti sebuah mimpi tidak bisa kalian bisa menjadi siapapun yang kalian mau, jangan sampai tekanan sosial ataupun keraguanmu sendiri menghalangi kalian mencapai mimpi yang kalian cita-citakan.

“Ide judul Can’t Speak English datang ketika saya sedang di Amerika Serikat. Dikelilingi oleh orang-orang native berbahasa inggris tentunya membuat saya gugup. Saya benar-benar memikirkan kalimat yang mau disampaikan, beberapa kali tidak bisa mengeluarkan kalimat tersebut. Lalu saya sadar bahwa keraguan yang muncul itu karena diri saya sendiri. Padahal kenyataannya saya sebenarnya fasih berbahasa inggris,” ungkap Ramengvrl.

Setelah mengumpulkan 30 juta streams dari lagu-lagunya (I’m Da Man hingga Look At Me Now), Ramengvrl siap melepaskan karya paling kohesif dan siap untuk membawa fenomena lintas budaya ke dunia.

 TENTANG RAMENGVRL

 Dikenal dengan gayanya yang unik, straight-to-the-point, Ramengvrl bergabung dengan JUNI Records di tahun 2018, dan tidak lama kemudian merilis CA$HMERE yang membawanya ke level yang baru sebagai seorang rapper sampai memenangkan piala Anugerah Musik Indonesia (AMI) untuk kategori karya produksi hip-hop / rap terbaik tahun 2019. Sebelumnya di tahun 2016, Ramengvrl merilis I’m Da Man dengan Underground Bizniz Club.

Di awal tahun 2019, Ramengvrl merilis sebuah mixtape berjudul No Bethany yang memiliki lagu seperti whats ur problem dan juga bad minah yang menampilkan rapper muda asal Malaysia, Hullera. Mixtape tersebut sekaligus rilisan Ramengvrl sebelumnya memiliki niat untuk bisa mendorong semua orang untuk menjadi dirinya sendiri – sebuah tema yang sederhana namun sesuatu yang Ramengvrl suarakan dengan konsisten.

Pada September 2020 lalu, Ramengvrl mengumumkan dirinya tergabung di satu keluarga baru yaitu EMPIRE, sebuah label rekaman sekaligus distributor musik yang merilis beberapa nama besar antara lain Iggy Azalea, Tyga, Busta Rhymes, Snoop Dogg, XXXTENTACION, Anderson. Paak, Adam Lambert, sampai album perdananya Rich Brian AMEN. Kerjasama dan kesepakatan global antara JUNI Records, EMPIRE, dan Ramengvrl, menjadikan hubungan ini ibarat satu keluarga besar yang siap menginvasi dunia. (FE)

Exit mobile version