Connect with us

iLive

Langkah Nyata “Indonesia Music Movement 2021” Mematangkan Ekosistem Industri Musik Nasional.

Published

on

iMusic – Indonesia Music Movement 2021 adalah sebuah gerakan yang di munculkan oleh beberapa praktisi dan pelaku eksebisi musik dan event yang peduli terhadap terciptanya ekosistem berkesenian terutama seni musik nasional atau kemudian bisa disebut dengan industri musik nasional. 3 tokoh penggagas Indonesia Music Movement 2021 (IMM 2021) yaitu Harry Koko Santoso (Promotor Musik & Enterpreneur), Harry Murti (Musisi & Enterpreneur) dan Ajo Zein (Enterpreneur) sepakat bahwa dunia musik Indonesia perlu di kelola secara serius sebagai satu ekosistem yang rapi dan terarah untuk mendukung kesejahteraan para pelaku seni musiknya itu sendiri.

Ajo Zein sebagai salah satu penggagas IMM 2021 menjelaskan bahwa hal paling utama yang harus dijalani adalah dengan membuat Roadmap / mapping untuk digunakan sebagai salah satu jalan mengembangkan Ekosistim Industri Musik Nasional

“Roadmap ini dibentuk dengan visi menjadikan industri musik nasional menjadi tuan rumah di negeri sendiri apalagi musik nasional punya kans sebagai salah satu kontributor devisa nasional”, Jelas Ajo Zein.

Kalau ekosistem musik nasional tertata rapi maka industri musik bisa menjadikan para pelaku seni musik nasional mempunyai profesi yang bermartabat / bergengsi”, ujar Ajo Zein menambahkan.

Sementara itu, Harry Koko Santoso yang juga merupakan CEO Deteksi Production menerangkan bahwa langkah spesifik yang akan dilakukan IMM 2021 pada awal pergerakannya adalah mengumpulkan data pekerja seni nasional dan juga menggelar kompetisi musik yang tidak hanya berkelas nasional saja melainkan melibatkan 11 negara ASEAN yang bernama “Rhythm SEA Fest“.

“Lewat Rhythm SEA Fest yang digelar oleh IMM 2021, diharapkan Indonesia akan memiliki data base musisi dari Sabang Sampai Marauke dan bahkan juga data base musisi Se – ASEAN, lewat ajang ini pula saya harap bisa menjadikan Indonesia tampil sebagai Motor musik Negara Asean, saya berharap seluruh musisi dari sabang sampai merauke tertarik untuk ikut terlibat di event ini”, jelas Harry Koko Santoso.

Rhytm Sea Fest adalah sebuah kompetisi musik pop yang digelar secara live streaming baik itu disaat pendaftaran, babak awal dan penyisihannya sampai dengan babak – babak kelanjutannya. Dilibatkannya musisi – musisi ASEAN pada event ini sebagai langkah untuk kemajuan bersama para negara – negara ASEAN dengan harapan perkembangan musik negara – negara ASEAN bisa menjadi kekuatan baru di industri musik dunia.

Para penggerak IMM 2021 berharap Kegiatan Rhythm SEA Fest mendapat perhatian khusus dari pemerintah melalui Kemenparekraf yang pada jumpa pers virtual belum lama ini di wakili oleh Dr Harri Sungkari (Deputi bidang pengembangan destinasi dan infrastruktur kemenparekraf)

Pemerintah di harapkan bisa membentuk wadah para musisi dan pekerja seni nasional, baik musik modern maupun tradisionil dalam bentuk suatu badan khusus sebab melalui event Rhythm SEA Fest tersebut diperkirakan lebih dari 10 juta viewer dalam dan luar negeri akan menyaksikan festival ini dan acara ini dapat dijadikan wadah yang efektikf untuk mensosialisakan program – program pemerintah terutama tentang pandemic covid 19 dan juga segala hal yang berkaitan dengan promosi pariwisata nasional. @fransiscuseko19

iLive

Sal Priadi gelar Festival “Memomemoria 2025”

Published

on

By

iMusic.id – Kabar baru datang dari Sal Priadi. Di tahun 2025 ini, ia siap menggelar kembali Memomemoria, sebuah festival multidisiplin yang melibatkan banyak cabang kesenian yang unik.

Memomemoria, pertama kali diselenggarakan pada 2023, untuk merayakan debut album penuhnya, “Berhati”. Pertunjukan dua malam yang digelar Sal Priadi di PFN Heritage, itu, berhasil memantik banyak memori personal di dalam diri para pengunjung.

“Idenya selalu tinggal dan berkembang. Itu kenapa kemudian ia diperluas dan menjadi sebuah rangkaian festival di tahun ini. Akan ada beberapa elemen baru juga di dalamnya,” ucap Sal Priadi.

Memomemoria 2025, begitu festival ini disebut, akan berlangsung tiga hari pada 24, 25 dan 26 Oktober 2025. Lokasinya pun masih sama, PFN Heritage di Jakarta Timur.

Memomemoria 2025, merupakan festival multidisipliner yang menghadirkan rangkaian pertunjukan, instalasi partisipatif, musik, sinema, dan diskusi publik. Ia dirancang untuk menciptakan pengalaman imersif yang membangun hubungan personal antara pengunjung, seniman, dan ruang.

Tiket untuk festival ini sudah mulai dijual pada Sabtu, 13 September 2025.

“Selamat berencana, segera kita ketemu di Memomemoria 2025 ya. Semoga, pada bisa datang dan bertemu untuk merayakan berbagai macam hal di sana,” undang Sal sembari menutup pembicaraan.

Detail tentang Memomemoria 2025 bisa didapatkan dan akan diperbaharui secara reguler di www.memomemoria.com.

Continue Reading

iLive

Iskandar Widjaja membius penonton di konsernya

Published

on

iMusic.id – Maestro biola asal Jerman keturunan Indonesia ‘Iskandar Widjaja’ membius sekitar 300 penonton saat menggelar konser intim bertajuk “An Intimated Evening with Iskandar Widjaja – The Art Of Strings” di D’Concert Room, Deheng House, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (12/9/2025) lalu.

Iskandar Widjaja yang lahir di Jerman 6 juni 1986 ini tampil mempesona penonton yang malam itu hadir memadati lokasi acara hanya untuk menyaksikan kepiawaiannya dalam menggesek biola dan membuat komposisi musik yang ciamik.

Sebelum Iskandar Widjaja tampil, konser inti mini di buka oleh penampilan apik ‘Fermata String Quartet’ lewat nomor – nomor instrumental klasik seperti “Classical Kids Solomon: Arrival Of The Queen Of Sheba”. Membawakan sekitar tiga komposisi lagu lainnya yaitu “Eine kleine Nachtmusik, Besame Mucho” dan “Ancient Airs & Dances”, ‘Fermata String Quartet’ mampu membuat penonton nyaman menikmati suguhan musik mereka.

Sempat mengalami delay beberapa saat akibat kondisi hujan dan kemacetan yang melanda Jakarta malam itu, Iskandar Widjaja yang ternyata adalah cucu musisi Indonesia Udin Widjaja yangterkenal pada era Presiden Soekarno karena lagu-lagu gubahannya, memulai aksinya di panggung dengan dua lagi nasional yaitu “Bagimu Negeri” dan “Tanah Air Ku” yang kemudian dilanjut dengan nomor – nomor indah seperti – “Variations on a Theme by Corelli (Kreisler), Merry Go Round of Life (Joe Hisaishi) dan “A Million Dreams (The Greatest Showman)”, Iskandar Widjaja kemudian kembali membawakan dua lagu tanah air yaitu “Melati dari Jayagiri” dan  “Sepasang Mata Bola (Ismail Marzuki)”.

Dalam konser intim yang di hadiri oleh banyak musisi tanah air seperti “Daniel Mananta, Ita Purnamasari beserta sang suami Dwiki Dharmawan, Bagus NTRL, Candra Darusman, Syaharani, Cendy Luntungan, Riani Sovana dan lain – lain tersebut, Iskandar Widjaya tampil keren dengan diiringi oleh lima musisi pengiring. Perlu diketahui, Iskandar Widjaja ini sering melakukan konser di berbagai belahan dunia mulai dari Eropa, Amerika dan Asia dan Iskandar memiliki musisi pengiring di tiap negara untuk memudahkan dia melakukan konser.

Para penonton kemudian di suguhkan lagu – lagu yang semakin malam semakin seru karena Iskandar Widjaja juga semakin liar dalam memainkan biolanya. Nomor lagu seperti “Kiss The Rain (Yiruma), Perfect (Ed Sheeran), Love Yourself (J. Bieber/Ed Sheeran), Ode to Joy (Beethoven/Widjaja), He’s A Pirate (Pirates of The Caribbean) dimainkan Iskandar bersama para musisi pengiringnya dengan seru, apalagi ketika Iskandar memainkan satu lagu orisinilnya yang berjudul “Lacrimae” diambil dari bahasa Latin yang artinya “Air Mata”.

Lagu yang diciptakan sendiri oleh Iskandar Widjaja ini sangat istimewa karena bukan merupakan lagu instrumental melainkan ada lirik yang merupakan gabungan dari 5 bahasa dan dinyanyikan sendiri oleh Iskandar dengan oleh vokalnya yang juga luar biasa.

“Lagu ini memakai 5 bahasa yaitu Latin, Perancis, Jerman, Inggris dan Indonesia. Lagu ini merupakan lagu yang isi liriknya memotivasi orang untuk tetap semangat dalam hidup dan tetap mengandalkan Tuhan”, terang Iskandar Widjaja.

Iskandar Widjaja bukan hanya sekedar musisi yang mempunyai keturunan Indonesia dari kedua orang tuanya, Iskandar Widjaja berusaha membagi ilmu musiknya dengan musisi – musisi muda tanah air dengan cara membuka sekolah musik di Jakarta. Selain itu Iskandar juga terus memperkenalkan Indonesia keluar negeri dengan cara membawakan lagu – lagu nasional dan daerah di setiap konsernya di berbagai belahan dunia. Iskandar Widjaja sangat bangga dengan tanah airnya sehingga dia termasuk musisi yang selalu membuat harum nama Indonesia di mancanegara.

Usai menutup konser intimnya, Iskandar Widjaja sontak mendapatkan standing applause dari seluruh penonton yang hadir. Konser yang berjalan di tengah cuaca dingin Jakarta malam itu telah meninggalkan kesan yang indah dikalangan penonton malam itu. Luar Biasa Iskandar Widjaja!!

Continue Reading

iLive

Indohits Gigs #2 hari ini tampilkan rocker – rocker senior tanah air

Published

on

iMusic.idINDOHITS GIGS #2 bakal digelar pada Senin 8 September 2025 mendatang di Lithium Rooftop Bar Jl Radio Dalam Raya No. 17 Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta selatan yang akan dimulai pukul 20.00 wib.

Gelaran musik INDOHITS GIGS #2 yang digelar atas Kerjasama Cadaazz Pustaka Musik X Uthie Project kali ini mengusung tema “Rock Legacy”.

“Ya, ke depannya INDOHITS GIGS akan memilih penampil berdasarkan tema yang akan kita pilih dan kebetulan di Serie ke 2 ini kita memilih band yang memainkan musik rock, karena semangat kita para team panitia juga lagi ke musik rock. Bulan depan mungkin akan ada tema lain kok,” kata Fransiscus Eko sang inisiator event musik ini, Kamis (4/9/2025).

INDOHITS GIGS #2 ini akan menampilkan 6 band Rock dari berbagai warna, ada 2 rocker legend yang akan tampil yaitu Trison di Lawang Pitu dan Maully Gagola di Pureseven.

“Beliau beliau itu udah pasti nge rock banget lah. Selain itu ada Prison Of Blues, band punk psychobilly asal Temanggung yang sudah malang melintang di Eropa. Selain itu tentu ada band band yang unik lagi seperti Trodon, yang akan menampilkan lagu lagu progresif mereka, ada Partikel Penyusun Atom dan I Hate Band yang memainkan Brit pop rock. Pokoknya keren dan harus nonton langsung deh.”tutup Fransiscus Eko.

Continue Reading