imusic.id – Musisi sekaligus solois Rio Adiwardhana akhirnya merilis single terbarunya yang berjudul “Cinta tak harus memiliki” (CTHM) pada akhir mei 2022 lalu. Rio Adiwardhana sekali lagi mampu membuktikan bahwa inspirasi dan kreativitasnya dalam bermusik tidak perlu diragukan lagi lewat perilisan single baru yang juga merupakan single ke delapan selama karir bermusiknya.
“Single berjudul “Cinta tak harus memiliki” (CTHM) ini saya tulis sendiri berasal dari kisah nyata dan mudah – mudahan bisa mengobati rasa kangen para penikmat musik Indonesia”, terang Rio Adiwardhana
Dalam single ke delapan yang dirilis oleh dibawah naungan label musik CatNClaw ini, Rio Adiwardhana terasa memberikan sentuhan musik yang agak berbeda dari single – single sebelumnya. Masih membawa konsep lagu bertemakan cinta, lagu “Cinta tak harus memiliki” (CTHM) ini bercerita tentang ketegaran hati seorang pria ketika melepas kepergian sang wanita yang tidak mungkin bisa bersatu karena sebuah alasan yang sangat mendasar meskipun mereka masih saling mencintai.
Single ke 8 dari Rio Adiwardhana ini adalah sebuah masterpiece yang dibuat dari tahun 2006. Pembuatan lagu ini cukup lama dikarenakan proses kreatif pembuatan lagu ini harus melewati perjalanan yang panjang dikarenakan pemilihan nuansa dan tata lagu yang memang sangat dipertimbangkan dengan teliti, Belum lagi, proses aransemen dari lagu ini mengalami beberapa kali perubahan yang cukup signifikan.
“Cerita Lagu ini sebenarnya terinspirasi dari kisah percintaan sahabatnya saya sendiri yang dicurhatkan kepada saya dan lagu ini baru merupakan sekuel pertama dari 3 buah lagu yang saling berkaitan yang telah saya ciptakan”, sahut Rio menerangkan.
Tidak hanya merilis lagu saja, Rio Adiwardhana juga telah merilis video klip resmi single “Cinta tak harus memiliki” ini berbarengan. Dalam proses pembuatan video klip yang di produksi juga oleh CatNClaw dengan menggandeng ‘Raden Daniel Wisnu Wardana’ sebagai sutradaranya ini, Rio Adiwardhana menggaet aktor kontroversial ‘Aldi Taher’ sebagai bintang di video klipnya.
“Proses pembuatan klip lagu berjalan lancer, cerita yang dibangun dalam video klip ini dibuat berdasarkan atau terinspirasi dari lirik lagu yang lalu kita tuangkan dalam cerita video klipnya”, jelas Daniel sang sutradara video klip ini.
“Untuk pemilihan lokasi dan spot yang tepat sebagai latar belakang pembuatan video klip ini juga di cari tempat yang cocok dengan cerita di lagu tersebut “. tambah Daniel lagi.
Sementara itu Aldi Taher sang model di video klip ini menyatakan bahwa dia sangat senang bisa bergabung di video klip Rio Adiwardana.
“Walaupun pengerjaannya butuh tenaga ekstra karena lokasi syutingnya outdoor dan bahkan perjalanan menuju lokasi syutingnya bisa memakan waktu selama 7 jam, saya merasa sangat senang bisa terlibat di video klip Rio Adiwardana ini. Lumayan honornya bisa buat beli popok anak”, canda Aldi taher.
“Pertama kali denger lagunya saya langsung suka, cocok banget kayak soal gue sama Dewi Persik”, seloroh Aldi lagi.
Lagu “Cinta tak harus memiliki (CTHM)” ini sudah rilis di berbagai platform dan video klipnya juga sudah bisa disaksikan melalui YouTube channel “CatNClaw” dan YouTube channel “Rio Adiwardhana official”.
Akhir kata Rio Adiwardana berharap semoga single ke 8 ini bisa diterima dan menjadi lagu yang diminati oleh semua pendengar musik di tanah air. @fransiscuseko19
iMusic.id – Semakin dewasa, semakin banyak belajar bahwa apa yang dilakukan selama ini tidak selalu berhasil, proses ini pasti dilewati banyak orang. Assia Keva merilis sebuah lagu dari pengalaman pribadi tentang hubungan dengan sang ayah.
Lagu ini bikin kita merefleksikan diri dan memulai membuka lembaran baru bagi siapa pun yang pernah mengalami retaknya hubungan karena miskomunikasi, atau mungkin karena ego tak terkendali.
Lagu berjudul “Can We Be Friends Again ?”, ditulis dan diproduseri oleh Pamungkas, Musisi dan Pelantun To The Bone, Kenangan Manis, Monolog.
Ditulis sebagai surat permintaan maaf yang jujur ditujukan untuk ayah, “Can We Be Friends Again?” berbicara tentang keinginan memperbaiki sebuah hubungan entah itu hubungan cinta, pertemanan, atau keluarga yang sempat hancur karena ketidaksiapan emosional di masa lalu.
“Kadang kita butuh waktu lebih lama untuk mengerti, butuh versi baru dari diri sendiri untuk bisa menghargai apa yang dulu kita abaikan,” ungkap Assia.
Lewat lirik yang reflektif seperti sedang melakukan percakapan, Assia Keva menghadirkan kehangatan yang membalut luka. Lagu ini menjadi semacam pelukan emosional bagi siapa pun yang pernah kehilangan seseorang karena pilihan yang disesali namun diam-diam masih menyimpan harapan untuk memberi ruang kedua.
“Lagu ini bukan tentang kembali ke masa lalu,” lanjutnya, “tapi tentang belajar menjadi versi diri yang lebih baik dan mungkin, membuka kesempatan kedua.”
Dengan “Can We Be Friends Again ?”, Assia Keva sekali lagi menunjukkan kemampuannya merangkum emosi kompleks dalam karya yang sederhana, jujur. (FE)
iMusic.id – Grup musik Elektronik Weird Genius kembali mengguncang industri musik dengan kolaborasi energik bersama rapper naik daun PB GLAS. Sebuah single yang menyuguhkan genre Hard Techno dengan gabungan elemen psytrance. Lagu ini memancarkan nuansa yang gelap, menghipnotis, sangar, dan agresif.
Diproduksi oleh Reza Oktovian, Eka Gustiwana, dan Roy Leonard dan ditulis oleh Natalia Phoebe (PB GLAS), ‘Witch Hunt’ menggambarkan seseorang yang diburu oleh masyarakat, mengekspresikan perkembangan emosi dari kesenangan, kegilaan, amarah, yang semuanya bercampur menjadi satu. Ide ‘Witch Hunt’ menurut PB berasal dari masa ketika perempuan dituduh, dan dituntut sebagai penyihir karena kebencian terhadap marginalisasi sosial & gender.
‘It’s a hunting game’, permainan berburu ini diungkapkan dengan lirik yang padat dan mengalir oleh PB GLAS, mendorong pendengar untuk ikut serta dalam permainan berburu yang disuguhkan dengan alunan musik bertempo tinggi.
Sudah menjadi tradisi bagi Weird Genius dalam mencari talenta baru dan berpotensi tinggi, dan kali ini, trio aneh tapi jenius ini menampilkan ‘PB GLAS’ sebagai kandidat yang memberikan warna baru dalam musik Weird Genius. Dengan memadukan aransemen berintensitas tinggi serta paduan vokal PB GLAS yang intens, menjadikan ‘Witch Hunt’ sebagai pernyataan arah baru mereka. (FE)
iMusic.id – Setelah merilis “Laut Biru” dan “If I Try” di tahun lalu dan awal 2025, Emma Elliott kini kembali mempersembahkan karya terbarunya single kelima bertajuk “BINGKAI”.
Lagu ini menjadi salah satu karya yang paling personal dan istimewa, karena telah dipersiapkan sejak tahun lalu, baik dari sisi penulisan, produksi, hingga penyusunan konsep visual.
“BINGKAI” diciptakan bersama musisi-musisi hebat yang turut memberi warna dalam proses kreatifnya. Yuli Perkasa (GME) berperan sebagai penulis lagu, sementara SO-IN (Cengar dan Faisal) bertindak sebagai music director. Proses vokal pun kembali dibantu oleh Kamga, yang menjadi vocal director sekaligus pengisi backing vocal, menjadikan hasil akhir lagu ini begitu emosional dan menyentuh.
“BINGKAI” adalah refleksi dari rasa kesepian dan kerinduan yang mendalam akibat kehilangan seseorang yang dikasihi baik itu pasangan, sahabat, maupun anggota keluarga. Lirik lagu ini ditulis secara sederhana namun kuat, dengan pengulangan yang mudah diingat dan mampu menggetarkan perasaan siapa pun yang sedang merindukan sosok tercinta.
Untuk melengkapi rilis lagu ini, “BINGKAI” akan hadir dalam bentuk lyric video dan music video yang dikemas dengan visual yang mendalam dan penuh makna. Konsep video disusun secara personal, menyesuaikan dengan isi dan nuansa emosional dari lagu ini.
Emma berharap visualisasi ini dapat memperkuat pengalaman mendengar, sekaligus menjadi ruang bagi pendengar untuk mengenang orang-orang terkasih dalam hidup mereka.
“Semoga lagu ini bisa menjadi ruang untuk kalian yang sedang merasakan kehilangan, dan semoga ‘BINGKAI’ bisa menjadi wadah bagi perasaan yang belum sempat diungkapkan,”
Tentang Emma Elliott
Emma Elliott adalah penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia yang dikenal lewat karya-karyanya yang penuh emosi, lirik yang jujur, dan nuansa musik yang intim. Sejak debutnya, Emma telah merilis beberapa single seperti “Laut Biru” dan “If I Try” yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar berkat kepekaan lirik dan kekuatan vokalnya.
Musik Emma banyak terinspirasi dari pengalaman personal, kisah cinta, kehilangan, dan refleksi diri. Ia juga dikenal aktif berkolaborasi dengan berbagai musisi dan produser tanah air, menunjukkan kecintaannya terhadap proses kreatif dan eksplorasi musik lintas genre.
Dengan suara khas dan pendekatan storytelling yang kuat, Emma Elliott terus membangun jejaknya sebagai musisi yang autentik dan relevan di industri musik Indonesia. (FE)