iMusic
– Setelah di awal bulan Juli, Palari
Films mengumumkan bahwa “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas”
akan world premiere di Locarno Film Festival 2021. Kabar gembira
lainnya hadir yaitu film terbaru dari Edwin ini akan berpartisipasi pula di Toronto
International Film Festival 2021. Film yang diadaptasi dari novel Eka
Kurniawan ini masuk ke dalam sesi Contemporary World Cinema. Tahun
ini salah satu festival film bergengsi tersebut akan berlangsung pada 9
September sampai 18 September 2021.
Selain
akan tayang di festival internasional, “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar
Tuntas” juga merilis poster internasional yang berisikan foto dan nama
para pemeran film. Nama-nama yang sudah diumumkan terlebih dahulu seperti Marthino
Lio (berperan sebagai Ajo Kawir), Ladya Cheryl (Iteung), dan Sal
Priadi (Tokek) bergabung bersama Reza Rahadian (Budi Baik), Ratu
Felisha (Jelita) juga nama-nama lain yaitu Kevin Ardilova (Mono
Ompong), Lukman Sardi (Codet), Eduwart Manalu (Kumis), Djenar
Maesa Ayu (Rona Merah), Kiki Narendra (Si Kumbang), Piet Pagau
(Paman Gembul), Yudi Ahmad Tajudin (Iwan Angsa), Ayu Laksmi
(Wa Sami), Elly D. Luthan (Oma) juga penampilan spesial dari Christine
Hakim (Mak Jerot) dan Cecep Arif Rahman (Ki Jempes).
Disutradarai
oleh Edwin, “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” bercerita tentang Ajo
Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar untuk bertarung
didorong oleh sebuah rahasia — ia impoten. Ketika berhadapan dengan seorang
petarung perempuan tangguh bernama Iteung, Ajo babak belur hingga jungkir balik
— dia jatuh cinta. Akankah Ajo menjalani kehidupan yang bahagia bersama Iteung
dan, pada akhirnya, berdamai dengan dirinya?
Di
Locarno International Film Festival, “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar
Tuntas” akan World Premiere dan berkompetisi di program Concorso internazionale
(kompetisi internasional) untuk memperebutkan hadiah utamanya, Golden Leopard.
Film akan tayang untuk pertama kalinya di tanggal 8 Agustus dan akan mengadakan
empat pemutaran sampai tanggal 10 Agustus 2021.
Sedangkan di Toronto International
Film Festival (TIFF) akan berpartisipasi di sesi Contemporary World Cinema. TIFF
berdedikasi untuk mempersembahkan film-film terbaik internasional dan juga
Kanada untuk memberikan pengalaman berharga bagi pencinta film dan kreator
segala usia dan latar belakang. Festival ini disebut sebagai salah satu
festival film yang paling banyak didatangi oleh publik, sekitar 480.000
penonton setiap tahunnya.
Didirikan pada 1976, TIFF sudah
dianggap sebagai acara film paling prestise dari segi pengaruh, kehadiran bintang
dan aktivitas market. Beberapa tahun terakhir, film-film yang tayang di TIFF
berkompetisi di Academy Awards dan dianggap sebagai salah satu tolak ukur untuk
mendapatkan Oscar. Film-film yang pernah mendapat penghargaan di TIFF dan
kemudian sukses di Oscar adalah “Life Is Beautiful” (1998), “American Beauty”
(1999), “Crouching Tiger, Hidden Dragon” (2000), “Slumdog Millionaire” (2008),
“The King’s Speech” (2010), “12 Years a Slave” (2013), “La La Land” (2016),
“Three Billboards Outside Ebbing, Missouri” (2017), “Green Book” (2018), dan
“Jojo Rabbit” (2019).
Selain itu, ‘Seperti Dendam, Rindu
Harus Dibayar Tuntas’ mendapatkan Program Pendukungan Film Indonesia untuk
Distribusi Internasional dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru,
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi RI. Program pendukungan dengan salah satu prasyaratnya adalah sudah
mendapatkan grant film dari organisasi internasional, dan ditujukan untuk
distribusi di sirkuit festival film internasional.
“Seperti Dendam, Rindu Harus
Dibayar Tuntas” atau judul internasionalnya “Vengeance is Mine, All Others Pay
Cash” merupakan kerjasama antara Indonesia, Singapura dan Jerman. Diproduseri
oleh Palari Films dengan Ko-Produser Singapura yaitu Phoenix Films dan E&W
Film; sedangkan Ko-Produser Jerman yaitu Match Factory Productions dan
sutradara Fatih Akin melalui rumah produksinya Bombero Internasional. Didukung
oleh Produser Eksekutif yaitu Natasha Sidharta dan Willawati (Kaninga Pictures)
keduanya dari Indonesia. Film ini juga mendapatkan grant dari World Cinema Fund
dan Filmforderung Hamburg Schleswig- Holstein. Untuk international sales agent film
ini dipegang oleh The Match Factory.
Palari Films adalah rumah produksi
film didirikan pada tahun 2016 oleh Meiske Taurisia, Muhammad Zaidy, dan Edwin.
Palari Films telah merilis film panjang ‘Posesif’ (2017) yang dibintangi oleh
Putri Marino dan Adipati Dolken. Lalu ‘Aruna dan Lidahnya’ (2018), terseleksi
program Culinary Cinema-Berlinale Film Festival 2019, dibintangi oleh Dian
Sastrowardoyo, Oka Antara, Hannah Al Rashid, dan Nicholas Saputra, Kedua film
tersebut telah diapresiasi di pasar domestik dan memenangkan Piala Citra untuk
Sutradara Terbaik (Edwin, ‘Posesif’), Aktris Terbaik (Putri Marino, ‘Posesif’),
Skenario Adaptasi Terbaik (Titien Wattimena, ‘Aruna dan Lidahnya’), dan Pemeran
Pendukung Pria Terbaik (Nicholas Saputra, ‘Aruna dan Lidahnya’).
Saat ini, Palari Films telah
menayangkan film terbarunya ‘Ali dan Ratu Ratu Queens’, yang disutradarai oleh
Lucky Kuswandi di Netflix mulai Juni 2021. Sementara ‘Seperti Dendam, Rindu
Harus Dibayar Tuntas’ segera berkompetisi di Locarno Film Festival 2021,
disutradarai oleh Edwin dan skenario ditulis oleh Edwin & Eka Kurniawan. (FE)